Pages - Menu

Sunday, March 31, 2013

SAP Gangguan Sistem Persyarafan (Perawatan Stroke Di Rumah)


SATUAN ACARA PENYULUHAN


1.    Pokok bahasan                : Gangguan Sistem Persarafan
2.    Subpokok bahasan           : Perawatan stroke di rumah
3.    Tempat                         : Rumah Keluarga Tn. M
4.    Waktu                           : 20 menit
5.    Hari/Tanggal                  : Selasa, 4 Juli 2006
6.    Sasaran                         : Tn M dan Keluarga
7.    Penyuluh                        : Pepi HP
8.    Tujuan                       
a.    Tujuan Umum
             Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga mampu memahami tentang perawatan stroke di rumah.
b.    Tujuan Khusus
            Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit klien dan keluarga dapat:
1.        Menyebutkan pengertian stroke
2.        Menjelaskan 3 dari 4 tanda dan gejala stroke
3.        Menjelaskan 2 dari 4 pencegahan pada stroke
4.        Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan stroke
9.    Metode              : Ceramah, diskusi, demonstrasi
10.  Media                : Leaflet
11.  Sumber              : Kapita selekta kedokteran. 2000. edisi II.
12.  Materi               : Terlampir
13.  Kegiatan Penyuluhan    
Waktu
Tahap kegiatan
K e g i a t an
Penyuluh
Sasaran
5 menit
Pendahuluan
1.     Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada keluarga
2.     Memperkenalkan diri kepada keluarga
3.     Menyampaikan topik, maksud dan tujuan penkes kepada keluarga

4.     Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan keluarga

1.     Menjawab salam

2.     Memperhatikan penyuluh

3.     Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan.
4.     Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes
10 menit
Kegiatan inti
1.     Menggali kemampuan keluarga tentang materi yang akan disampaikan.
2.     Memberikan penjelasan tentang materi yang akan diberikan kepada keluarga dengan menggunakan  leaflet
3.     Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya.
4.     Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh
1.     Menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan
2.     Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi


3.     Bertanya tentang materi yang telah diberikan
4.     Menjawab pertanyaan


5 menit
Penutup
1.     Menyimpulkan dan mengklarifikasi materi penyuluhan yang telah disampaikan kepada sasaran
2.     Membuat perencanaan dari materi yang telah disampaikan

3.     Menutup acara dan mengucapkan salam serta terima kasih kepada sasaran.
1.      Mendengarkan



2.      Menyepakati  perencanaan tindak lanjut.
3.      Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam

14.  Evaluasi
1.    Jelaskan Pengertian stroke !
2.    Jelaskan Tanda dan gejala stroke!
3.    Jelaskan Pencegahan stroke!
4.    Jelaskan Perawatan stroke!

Jangan lupa juga LIKE, SUBSCRIBE & SHARE chanel youtube DUNIA KEPERAWATAN semoga bermanfaat, Klik: https://youtu.be/Jz9GmwUQHN8


PERAWATAN STROKE DI RUMAH
1.    Pengertian
     Stroke adalah pecahnya pembuluh darah di otak.

2.    Tanda dan Gejala
·        Gangguan penglihatan.
·        Kelumpuhan sementara.
·        Pusing disertai muntah.
·        Gangguan berbicara.
·        Ketidakmampuan menelan.

3.    Pencegahan
þ  Hindari merokok
þ  Hindari minum-minuman keras
þ  Cegah kegemukan berat badan
þ  Hindari stress tinggi

4.    Penatalaksanaan
·          Kompres hangat / mandi rendam dengan air hangat selama 20 menit untuk mengatasi nyeri, kaku dan ketegangan otot.
·          Menggunakan alat seperti Bidai pada pergelangan tangan atau tongkat penopang untuk perlindungan sendi.
·          Latihan gerak Aktif-Pasif, untuk memelihara / memperbaiki mobilitas sendi serta fungsinya.
·          Istirahat yang cukup.
·          Gizi yang baik.

Thursday, March 28, 2013

SAP Vertigo

SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok Bahasan                                 : Gangguan Sistem  Persyarafan
Sub Pokok Bahasan              : Vertigo
Sasaran                                 : Keluarga dan/atau Pasien
Tempat                                 : RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi
Penyuluh                               : Pepi H. Putera


A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga dapat memahami mengenai vertigo.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga :
1.        Menjelaskan kembali pengertian vertigo dengan kalimatnya sendiri
2.        Menyebutkan kembali faktor penyebab vertigo
3.        Menyebutkan kembali tanda dan gejala vertigo
4.        Menyebutkan jenis vertigo
5.        Menyebutkan cara penanggulangan vertigo

B. Materi : (terlampir)

C. Metode : Ceramah dan tanya jawab

D. Media : Persentation Media

E. Strategi Pelaksanaan
No
KEGIATAN
PENYULUH
KLIEN
1.



2.







3.
Pembukaan



Kegiatan Inti







Penutup

1.      Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan tujuan

1.Menjelaskan materi tentang Vertigo
2.      Memberikan kesempatan untuk bertanya
3.      Menjawab pertanyaan yang diajukan

1.  Mengulang kembali materi yang disampaikan dengan mengajukan pertanyaan
2.      Mengucapkan salam
Menjawab salam
Menerima dengan baik
Menyimak dengan baik


Menyimak dengan baik

Mengajukan beberapa pertanyaan
 Menyimak dengan baik


Mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

Menjawab salam

F.     Evaluasi : Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
6.        Jelaskan kembali pengertian vertigo ?
7.        Sebutkan kembali faktor penyebab vertigo ?
8.        Sebutkan kembali tanda dan gejala vertigo ?
9.        Sebutkan jenis vertigo ?
10.    Sebutkan cara penanganan vertigo ?


MATERI PENYULUHAN
1.      Pengertian
Vertigo adalah kondisi dimana terjadi rasa pusing seperti berputar yang amat sangat mengganggu. Penderitanya bahkan bisa mual-mual dan muntah dan juga bisa terjatuh ketika serangan vertigo ini terjadi. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang vertigo dan pengobatannya serta berbagai hal penting menyangkut vertigo dan pengobatannya.

2.      Faktor Penyebab
1)        Penyakit Sistem Vestibuler Perifer :
o   Telinga bagian luar : serumen, benda asing.
o   Telinga bagian tengah: retraksi membran timpani, otitis media purulenta akuta, otitis media dengan efusi, labirintitis, kolesteatoma, rudapaksa dengan perdarahan.
o   Telinga bagian dalam: labirintitis akuta toksika, trauma, serangan vaskular, alergi, hidrops labirin (morbus Meniere ), mabuk gerakan, vertigo postural.
o   Nervus VIII. : infeksi, trauma, tumor.
o   Inti Vestibularis: infeksi, trauma, perdarahan, trombosis arteria serebeli posterior inferior, tumor, sklerosis multipleks.
2)        Penyakit SSP :
o   Hipoksia Iskemia otak. : Hipertensi kronis, arterios-klerosis, anemia, hipertensi kardiovaskular, fibrilasi atrium paroksismal, stenosis dan insufisiensi aorta, sindrom sinus karotis, sinkop, hipotensi ortostatik, blok jantung.
o   Infeksi : meningitis, ensefalitis, abses, lues.
o   Trauma kepala/ labirin.
o   Tumor.
o   Migren.
o   Epilepsi.
3)        Kelainan endokrin: hipotiroid, hipoglikemi, hipoparatiroid, tumor medula adrenal, keadaan menstruasi-hamil-menopause.
4)        Kelainan psikiatrik: depresi, neurosa cemas, sindrom hiperventilasi, fobia.
5)        Kelainan mata.
6)        Intoksikasi : Beberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yang disertai tinitus dan hilangnya pendengaran.Obat-obat itu antara lain aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid, derivat kina atau antineoplasitik yang mengandung platina. Streptomisin lebih bersifat vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih bersifat ototoksik.
Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain sulfonamid, asam nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin.
Terapi berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik; penggunaan obat supresan vestibuler tidak dianjurkan karena jusrtru menghambat pemulihan fungsi vestibluer.Obat penyekat alfa adrenergik, vasodilator dan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa melayang yang dapat dikacaukan dengan vertigo.

3.  Tanda dan gejala vertigo

·         Kepala Pusing/puyeng (dizziness)
·         Perasaan berputar
·         Mual dan/atau muntah
·         Hilang keseimbangan
·         Mata juling (nistagmus)
·         Kepala terasa berat
·         Penurunan pendengaran
·         Penglihatan kabur

4.      Jenis vertigo
a)        Vertigo paroksismal
Yaitu vertigo yang serangannya datang mendadak, berlangsung beberapa menit atau hari, kemudian menghilang sempurna; tetapi suatu ketika serangan tersebut dapat muncul lagi. Di antara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan.
Vertigo jenis ini dibedakan menjadi :
·         Yang disertai keluhan telinga :
Termasuk kelompok ini adalah : Morbus Meniere, Arakhnoiditis pontoserebelaris, Sindrom Lermoyes, Sindrom Cogan, tumor fossa cranii posterior, kelainan gigi/ odontogen.
·         Yang tanpa disertai keluhan telinga :
Termasuk di sini adalah : Serangan iskemi sepintas arteria vertebrobasilaris, Epilepsi, Migren ekuivalen, Vertigo pada anak (Vertigo de L’enfance), Labirin picu (trigger labyrinth).
·         Yang timbulnya dipengaruhi oleh perubahan posisi :
Termasuk di sini adalah : Vertigo posisional paroksismal laten, Vertigo posisional paroksismal benigna.

b)        Vertigo kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhannya konstan tanpa (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 47) serangan akut, dibedakan menjadi:
    • Yang disertai keluhan telinga : Otitis media kronika, meningitis Tb, labirintitis kronis, Lues serebri, lesi labirin akibat bahan ototoksik, tumor serebelopontin.
    • Tanpa keluhan telinga : Kontusio serebri, ensefalitis pontis, sindrom pasca komosio, pelagra, siringobulbi, hipoglikemi, sklerosis multipel, kelainan okuler, intoksikasi obat, kelainan psikis, kelainan kardiovaskuler, kelainan endokrin.
    • Vertigo yang dipengaruhi posisi : Hipotensi ortostatik, Vertigo servikalis.

c)         Vertigo yang serangannya mendadak/akut, kemudian berangsur-angsur mengurang, dibedakan menjadi :
    • Disertai keluhan telinga : Trauma labirin, herpes zoster otikus, labirintitis akuta, perdarahan labirin, neuritis n.VIII, cedera pada auditiva interna/arteria vestibulokoklearis.
    • Tanpa keluhan telinga : Neuronitis vestibularis, sindrom arteria vestibularis anterior, ensefalitis vestibularis, vertigo epidemika, sklerosis multipleks, hematobulbi, sumbatan arteria serebeli inferior posterior.
  • 5.      Penanganan vertigo
  • A.    Penanganan Medis

  • Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) :

  • Terdiri dari :

  • 1.      Terapi kausal

  • 2.      Terapi simtomatik

  • 3.      Terapi rehabilitatif.

    • Visuo-vestibular
    • Gait exercise
  1. 4.      Tujuan pengobatan vertigo, selain kausal (jika ditemukan penyebabnya), ialah untuk memperbaiki ketidak seimbangan vestibuler melalui modulasi transmisi saraf; umumnya digunakan obat yang bersifat antikolinergik.


B.     Penanganan perawatan/dirumah/mandiri
1)       Buat lingkungan tenang
2)       Hindari kebisingan
3)       Hindari ketinggian
4)       Posisikan duduk atau berbaring
5)       Hindarkan dari benda-benda tajam
6)       Jika terjadi nyeri anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
7)       Kompres air hangat
8)       Jika keluhan memburuk, rujuk segera ke sarana kesehatan (Pustu, Puskesmas, Rumah sakit)


DAFTAR PUSTAKA

Lynda Juall carpernito, Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2, EGC, Jakarta, 1999.
Marilynn E. Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed.3, EGC, Jakarta, 1999.
Kang L S,. Pengobatan Vertigo dengan Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 144, Jakarta, 2004.