Pages - Menu

Friday, February 22, 2013

Analisa Data JIwa Perilaku Kekerasan


ANALISA DATA PENGETAHUA ORANG TUA MENGENAI PERILAKU KEKERASAN
ORANG TUA TEHADAP ANAK DI DESA BABAKAN KECAMATAN CISAAT
KABUPATEN SUKABUMI

No.

Tujuan Khusus
Tema
Katgori
Kata Kunci
1.
Diketahuinya Pengetahuan orang Tua Mengenai Pengertian Perilaku Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak

Kekerasan Fisik



Kekerasan Fisik dan Psikologis






Kekerasan Psikologis


Kekerasan Psikologis dan Fisik


Kekerasan Psikologis



Kekerasan Fisik




Kekerasan Fisik dan Psikologis


Kekerasan Fisik dan Psikologis



Kekerasan Fisik


-











Kekerasan Fisik


Kekerasan Fisik dan Psikologis


Kekerasan Psikologis




-




Kekerasan Fisik dan kekerasan Psikologis




Melukai Fisik :



Melukai Fisik :


Melukai Psikologis :




Melukai Psikologis :


Melukai Psikologis :
Melukai Fisik :


Melukai Psikologis :



Melukai Fisik :




Melukai Fisik :
Melukai Psikologis :


Melukai Fisik :

Melukai Psikologis :


Melukai Fisik :


-











Melukai Fisik :


Melukai Fisik :
Melukai Psikologis :


Melukai Psikologis :




-




Melukai Fisik :


Melukai Psikologis :

P. 1
Di pukul.
Dicubit.

P. 2
Ngebot (mukul).
Ringan tangan.
Nyubit.
Nyeseulan (memarahi).



P. 3
Disentak (dibentak).

P. 4
Kekerasan nasehat.
Kekerasan fisik.

P. 5
Negor (negur).
Nyentak (membentak).

P. 6
Dijiwir (dijewer).
Diciwit (dicubit).
Digebot (dipukul).

P. 7
Mabuk (mukul).
Nyentak (membentak).

P. 8
Fisik: cubitan, mukul.

Non fisik : lewat kata-kata, bentakan.

P. 9
Ngagebot (memukul).

P. 10
Galak teh upami murangkalihna bandel, muhun…Teu ngawaro kitu.
(keras itu kalau misalnya anaknya bandel, iya.. tidak mengikuti perintah. gitu).

P. 11
Pukul (mukul).

P. 12
Mukul.
Ngebentak-bentak

P. 13
Nyariosna kasar (bicaranya kasar).


P. 14
-



P. 15
Bubak babuk (mukul-mukul).
Ngababuk (memukul).
Ngabentak (membentak).

2.
Diketahuinya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Jenis-jenis Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan Fisik dan Psikologis



Kekerasan Fisik dan Psikologis





Kekerasan Psikologis





Kekerasan Fisik dan Psikologis



Kekerasan Fisik dan Psikologis






Kekerasan Fisik




Kekerasan Fisik dan Psikologis


Kekerasan Psikologis dan Fisik











Kekerasan Fisik dan Psikologis




Kekerasan Fisik









Kekerasan Fisik dan Psikologis




-












Kekerasan Psikologis


Kekerasan Fisik dan Psikologis

Kekerasan Fisik :

Kekerasan  Psikologis :


Kekerasan  Fisik :

Kekerasan Psikologis :




Kekerasan  Psikologis :





Kekerasan Fisik :

Kekerasan  Psikologis :


Kekerasan  Fisik :

Kekerasan  Psikologis :





Kekerasan  Fisik :




Kekerasan  Fisik :
Kekerasan  Psikologis :


Kekerasan  Psikologis :



Kekerasan  Fisik :








Kekerasan  Fisik :

Kekerasan  Psikologis :



Kekerasan  Fisik :









Kekerasan  Fisik :
Kekerasan Psikologis :




-












Kekerasan  Psikologis


Kekerasan  Fisik :

Kekerasan  Psikologis :
P. 1            
Di cubit.
Dipukul.
Dimarahi.

P. 2
Dicubit.
Dipukul pelan.
Dipelototin.



P. 3
Nyentak (membentak).
Bahasa kasar (berbahasa kasar).
Disentak (dibentak).

P. 4
Memukul.
Ngejewer (menjewer).
Membentak.

P. 5
Ngagebot (memukul).
Mukul.
Negor (negur).
Nyentak (membentak).



P. 6
Ngajiwir (menjewer).
Ngagebot (memukul).
Nyiwit (mencubit).

P. 7
Dibabuk (dipukul).
Disentak (dibentak).

P. 8
Non fisik:
Omelan, bentakkan, caci maki.

Fisik : cubitan, pukulan.



P. 9
-

P. 10
Nyiwit (nyubit).
Mukul.
Di singsieunan (ditakut-takuti).

P. 11
Nyubit pantatnya.
Gebuk pantatnya (mukul pantatnya).
Pukul palanya (mukul kepalanya).




P. 12
Mukul.
Ngebentak (membentak).


P. 13
-











P. 14
Nyentak (membentak).

P. 15
Mabuk pean (mukul/memukul kaki).
Ngabentak (membentak).

3.
Diketahuinya Pengetahuan Orang Tua engenai Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Kekerasan Terhadap Anak

Aspek kondisi sang anak sendiri



Aspek kondisi sang anak sendiri




Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Faktor ekonomi
Masalah keluarga



Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Faktor ekonomi
Faktor pada orang tua

Orang tua yang berpegang disiplin

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri



Faktor orang tua


Faktor Lingkungan

Faktor pada orang tua
Faktor ekonomi

Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri
Faktor ekonomi


Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri


Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Masalah keluarga
Masalah keluarga


Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri


Faktor orang tua

Faktor orang tua  

Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri


Aspek kondisi sang anak sendiri



Aspek kondisi sang anak sendiri




Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Faktor ekonomi
Masalah keluarga



Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Faktor ekonomi
Faktor orang tua

Orang tua yang berpegang disiplin

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri



Faktor orang tua


Faktor Lingkungan

Faktor pada orang tua
Faktor ekonomi

Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri
Faktor ekonomi


Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri


Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Masalah keluarga
Masalah keluarga


Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri
Aspek kondisi sang anak sendiri


Faktor orang tua

Faktor orang tua

Aspek kondisi sang anak sendiri

Aspek kondisi sang anak sendiri

P. 1
Nakal.
Datang ogo (mulai manja).

P. 2
Suka ngeyel.
Ngaliyeud (susah di atur).

P. 3
Teu ngawaro (tidak menurut).
Alim ngerjakeun PR (tidak mau mengerjakan PR).
Teu daek cicing (tidak mau diam).
Nyariosna
aya “babab” (bicaranya ada “babab”).
Faktor ekonomi.
Bapakna bobogohan deui (bapaknya pacaran lagi).

P. 4
Melakukan hal-hal yang tidak sesuai.
Kesiangan.

Pulang sekolah lambat.

Faktor ekonomi.
Ayahnya misalkan menganggur.
Bertolak belakang.

P. 5
Teu ngawaro (tidak menurut).
Belajar gak mau.

Gak mau nurut.

P. 6
Nakal.

Teu tiasa diwageul (tidak bisa di ganggu).

Sesah (susah).

Jengkel.

Ngerjakeun PR sesah (mengerjakan PR susah).

P. 7
Kesel.

P. 8
Penyebabnya diluar dan di dalam.
Orang tua.
Ekonomi.
P. 9
Jengkel.

Nakal

Ekonomi.

P. 10
Karena keseeel.

Teu ngawaro (gak mau menurut).

P. 11
Bandel.

Gak mau sekolah.

Kesel sama anak.
Kesel sama suami.

P. 12
Pusing.

Ngabarerang (marah ke orang-orang sekitar).
Teu ngawaro (tidak menurut).
Makan susah.

P. 13
Bandel.

Teu ngawaro (tidak menurut).

P. 14
Kesel.

P. 15
Kesel.

Tara ngawaro (gak pernah menurut).

Teu eucreug murangkalihna (enggak bener anaknya).

4.
Diketahuinya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Akibat/Dampak dari Perilaku Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak

Psikologis
Psikologis
Psikologis
Psikologis
Psikologis

Psikologis



Psikologis
Psikologis
Psikologis
Psikologis
Psikologis

Psikologis


Psikologis




Psikologis
Psikologis
Psikologis


Psikologis
Psikologis
Psikologis



Psikologis
Psikologis



Psikologis

Psikologis
Psikologis




Psikologis
Psikologis

Psikologis
Psikologis




Psikologis
Psikologis
Psikologis


Psikologis
Psikologis



Psikologis


-


Psikologis


-



Psikologis


Gejala depresi
Gejala depresi
Emosi yang labil
Penarikan diri (MD)

Tingkah laku yang agresif




Tingkah laku yang agresif
Pengangguan stress pasca trauma
Jati diri yang rendah
Jati diri yang rendah

Penarikan diri (MD)
Pengangguan stress pasca trauma
Pengangguan stress pasca trauma
Tingkah laku agresif


Tingkah laku agresif
Tingkah laku agresif
Penarikan diri (MD)


Emosi yang labil
Tingkah laku agresif
Penarikan diri (MD)
Penarikan diri (MD)


Menjadi besifat keras
Menjadi bersifat keras



Emosi yang labil
Emosi yang labil
Tingkah laku agresif


Penarikan diri (MD)
Emosi yang labil

Penarikan diri (MD)


Bersifat keras
Bersifat keras
Tingkah laku agresif
Jati diri rendah
Emosi yang labil

Penaikan diri (MD)
 Penarikan diri (MD)
Tingkah laku agresif


Penaikan diri (MD)
Tingkah laku agresif



Jati diri yang rendah


-


Emosi yang labil


-



Ketakutan/ menunjukkan gejala deprsi


P. 1
Nangis.
Murung.
Camerut (cemberut).
Tara nyarios (tidak bicara).
Dedeuieun (kebiasaan).



P. 2
Makin nakal.
Mempengaruhi mental.

Kayak disisihkan.
Kayak yang gak sayang.
Dieum (diam).
Kalau ditanya menyaut atau enggak.
Fikirannya kayak kemana.
Gak ada rasa takut.

P. 3
Teu sieun (tidak takut).
Ngalawan (melawan).
Sieunenun disentak (takut dibentak).

Parundungan (sensitif).
Gogoakan (teriak).
Caricing (pada diam).
Cicingeun (pendiam).

P. 4
Dendam.
Melampiaskan lagi ke anaknya.

P. 5
Kadang mingkinan (kadang menjadi-jadi). Ngaliyed (nakal).

P. 6
Ngahuleung (melamun).
P. 7
Ngeluh (mengeluh).

P. 8
Jadi propokator.
Mencaci maki orang.
Jadi pemberontak.
Tidak percaya diri.

P. 9
Ngalamun (melamun).
Sieun (takut).
Tambah nakal.

P. 10
Sieun (takut).
Ngaliyed (nakal).


P. 11
Jadi anak bodoh.

P.12
-

P.13
Pundung(sensitif).


P. 14
-

P. 15
Nangis.


No comments:

Post a Comment