Pages - Menu

Tuesday, March 12, 2013

Promosi Kesehatan Daerah


PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN DIDAERAH


A.        PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Kesehatan Nasional. Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Dalam perkembangnnya pusat promosi kesehatan melihat ada beberapa hal yang perlu dilihat kembali sesuai dengan tugas pokok dan fungsi promosi kesehatan dan kebijakan promosi kesehatan baik di pusat maupun didaerah, serta masalah-masalah yang menyangkut kesehatan yang sering terjadi pada saat ini yang sangat terkait dengan promosi kesehatan. Masalah yang penting dan perlu disikapi adalah  1) kurang fokus dan konsistennya program promosi kesehatan dalam pencapaian indikator PHBS 65% pada tahun 2010 yang tertuang dalam kegiatan pertahunnya. 2) lemahnya dalam koordinasi , sinergisme dalam penyusunan perencanaan antar program dan daerah  3) sukarnya merubah “mind-set”  paradigma sakit ke paradigma sehat. yang sudah tidak sesuai lagi dalam pembangunan kesehatan, 4) lemahnya kemauan dan kemampuan dalam menyusun rencana promosi kesehatan dan strateginya yang bersifat makro dan berjangka panjang, dan 5) kurang kuatnya memahami konsep promosi kesehatan dan berbagai metode promosi kesehatan. 6) koordinasi atar pusat dan provinsi serta antar provinsi yang masih kurang 7) terbatasnya sumber daya yang dapat menunjang upaya promosi kesehatan.
Di samping itu,  masalah lain yang dihadapi adalah perubahan dan tantangan yang  bersifat strategis baik internal maupun eksternal. Dalam kontek internal antara lain adalah meliputi krisis politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan serta bencana alam dan keadaan geografis di beberapa wilayah Indonesia. Dalam kontek eksternal antara lain adalah era globalisasi, perkembangan teknologi transportasi, dan telekomunikasi-informasi. Keterikatan Indonesia dengan berbagai komitmen internasional seperti Millennium Development Goals, dan agenda-agenda internasional lainnya di bidang promosi kesehatan. Semua itu perlu dipertimbangkan dalam mengalokasikan kegiatan promosi kesehatan di daerah melalui dana dekonsentrasi pada tahun 2006.
Oleh sebab itu pusat promosi kesehatan sejak tahun 2005 telah melakukan perubahan mind set dalam pengembangan programnnya baik dipusat dan daerah yang dituangkan dalam kegiatan setiap tahun. Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan setiap tahunnya maka pada tahun 2006 Pusat promosi kesehatan dan daerah mengalokasikan kegiatannya sesuai dengan 3 kegiatan pokok dan 12 kegiatan indikatifnya dengan beberapa penekanan kegiatan seperti pengembangan desa sehat, Peningkatan pencapaian PHBS RT sehat, Advokasi. Pengembangan model promosi kesehatan, penangan promosi KLB, Pengembangan media promosi, pelatihan, pengembangan profile, dll.

A.                TUJUAN

Tujuan Umum

Peningkatan keterpaduan penyelenggaraan program promosi kesehatan tahun 2006 dalam mencapai indikator keberhasilan PHBS RT sehat 37% untuk  mendukung Indonesia Sehat 2010.

Tujuan Khusus

1.                  Meningkatnya pengetahuan bagi pengelola promosi kesehatan dalam pencapaian program promosi kesehatan tahun 2006.
2.                  Meningkatkan koordinasi dan integrasi pelaksanaan program promosi kesehatan di daerah dan di pusat.
3.                  Mewujudkan pengembangan desa sehat yang berorientasi promotif dan preventif terutama dalam penanggulangan KLB.
4.                  Peningkatan pengembangan media informasi dan Komunikasi tentang kesehatan.
5.                  Peningkatan pendidikan kesehatan kepada provider dan masyarakat

C.        DASAR-DASAR PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

Dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2004-2009), bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2009 maka Departemen Kesehatan  menetapkan visi Pembangunan Kesehatan adalah INDONESIA SEHAT 2010, hal tersebut merupakan gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan untuk mencapai visi tersebut Promosi kesehatan sebagai bagian integral dari upaya pembangunan kesehatan menetapkan Visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan program promosi kesehatan.

1.         VISI : Visi Promosi Kesehatan Nasional untuk kurun waktu 2004-2009, adalah :

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 2010”
( “PHBS 2010” )

Visi PHBS 2010 tersebut adalah keadaan dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia  telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka (1) mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatanlain, (2) menaggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, (3) memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta (4) mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

2.         MISI

Dalam rangka mewujudkan Visi PHBS 2010 dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan 2004, ditetapkan misi promosi kesehatan sebagai berikut:

a.         Memberdayakan Masyarakat

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi juga pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan baik individu, keluarga dan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan pendekatan melalui individu, keluarga meupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.

b.         Membina Suasana.
Dalam upaya perubahan perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan hal yang sangat     penting harus dilakukan adalah membina suasana yang kondusif bagi terciptanya perubahan perilaku masyarakat kearah yang diharapkan dalam membantu mempercepat pembangunan kesehatan yaitu perubahan perilaku masyarakat kearah hidup yang bersih dan sehat serta tidak lupa menjaga kesehatan lingkungan yang sehat.

c.         Mengadvokasi para penentu kebijakan. 

Untuk mendukung perubahan perilaku tersebut secara menyeluruh perlu dilakukan advokasi kepada penentu kebijakan serta pihak – pihak lain yang berkepentingan guna a) Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berwawasan kesehatan. b) mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan. c) meningkatkan kemitraan secara sinergis antara pemerintah pusat dan daerah, serta antara pemerintah dengan masyarakat serta dunia usaha. d) meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya.


D.        SASARAN

            Sasaran promosi kesehatan pada tahun 2006 yang utama adalah  meningkatnya presentase Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat (PHBS). Pencapaian ini tentunya setiap tahunnya terjadi kenaikan pencapaian yaitu :
1.         Meningkatnya presentase PHBS tatanan rumah tangga tahun 2005 sebesar 30 % , tahun 2006 menjadi sebesar 37 %,


SASARAN PEMBANGUNAN TAHUNAN
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

No
sasaran pembangunan
Satuan
Angka dasar Th.2004
Sasaran akhir th.2009
Sasaran tahunan

2005        2006         2007         2008

1.



PHBS ditatan RT

Persen

23,38%

58 %

30 %          37 %        44 %           51 %

E.        ARAH KEBIJAKAN

Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan Promosi kesehatan terutama diarahkan pada:
1.                  Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
2.                  Kegiatan promosi merupakan kegiatan terdepan dan terintegrasi serta terpadu dengan program kesehatan lainnya melalui kemitraan mulai dari perencanaan tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota dan berlandaskan kepada fakta.
3.                  Pengutamaan terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan melalui upaya promotif dan preventif, tanpa mengebaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
4.                  Strategi dasar utama promosi kesehatan adalah Pemberdayaan masyarakat, Bina suasana dan Advokasi dan didukung juga dengan kemitraan dengan prinsip-prinsipnya.. 
5.                  Promosi kesehatan di Provinsi dan kabupaten/kota juga ikut bertanggung jawab terhadap komitmen global dunia seperti MDGs dan komitmen lainnya ysng terkait

F.         PROGRAM-PROGRAM

Arah kebijakan pembangunan kesehatan dalam RPJPM 2004-2009 dirumuskan bahwa program promosi kesehatan adalah :
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
1)                  Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);
2)                  Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat
3)                  Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

Dari masing-masing kegiatan pokok tersebut mempunyai rincian kegiatan yang dapat mendukung kegiatan pokok tersebut :
Pengembangan media promosi kesehatan dan tehnologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terdiri dari rincian kegiatan :
1.         Mengembangkan media dan sarana promosi kesehatan.
2.         Mengembangkan pendekatan dan tehnologi promosi kesehatan.
3.         Mengembangkan Model promosi kesehatan melalui pendekatan lokal spesifik

Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat terdiri dari rincian kegiatan :
1.         Pemberdayaan / Penggerakan masyarakat dalam upaya kesehatan
2.         Peningkatan kelembagaan upaya kesehatan bersumber masyarakat

Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, terdiri dari rincian kegiatan :
1.         Menyusun kerangka kebijakan promkes dan materi kebijakan promosi kesehatan
2.         Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan
3.         Peningkatan kemitraan dengan LP, LS, LSM dan Swasta.
4.         Menyelenggarakan penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai saluran media
5.         Menyusun rencana dan pelaksanaan evaluasi program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6.         Menyusun dan mengembangkan petunjuk pelaksanaan, teknis dan pedoman promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
7.         Dukungan administrasi  dan operasional program. 

G.        RINCIAN KEGIATAN SETIAP TAHUNNYA.
Dalam menjabarkan kegiatan setiap tahunnya secara operasional untuk mencapai target yang dicapai maka Pusat, provinsi dan kabupaten/Kota mempunyai andil sesuai dengan ketentuan yang ada. Kegiatan tersebut harus mengacu pada kegiatan pokok dan indikatifnya serta melihat kegiatan sebelumnya untuk ditindaklanjuti guna mendukung pencapaian indikator 2010.
Pada tahun 2006 ini kegiatan program promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan tentunya menindaklanjuti kegiatan yang sebelumnya dan ditambah dengan kegiatan yang baru sesuai dengan issue yang berkembang dan komitmen dengan global dunia.
Adapun kegiatan –kegiatan tersebut secara garis besar pada setiap tingkatan atau level administrasi sangat berbeda tetapi saling terpadu , sinergis dan sinkron satu sama lain sesuai dengan peran dan fungsinya.

Kegiatan tingkat Provinsi :
1.         Fokus dalam pengembangan pemetaan PHBS dan intervensinya dalam upaya pencapaian 37 % RT sehat :
            a.         Pemetaan PHBS RT Sehat.
            b.         Pengembangan dan pengadaan media PHBS RT
            c.         Pelatihan Pemetaan RT sehat
            d.         Pelatihan Metode dan tehnik
2.         Pengembangan dan pengadaan media penanggulangan masalah kesehatan
3.         Advokasi Pada penentu Kebijakan di tingkat provinsi tentang  Program Promkes.
4.         Advokasi percepatan pencapaian RT Sehat dengan Bupati.
4.         Pengembangan media tradisional
5.         Penyusunan profile promosi kesehatan
6.         Pengembangan model Promkes
7.         Pelatihan pengembangan masyarakat dalam PKMD
8.         Sosialisasi Kepmenkes tentang Promkesda dan orientasi promkes
9.         Konferensi promkes 2006
10.       Forum Koordinasi
11.       dukungan administrasi dan operasional program.



H.        PENUTUP.
           
Bahan ini semoga dapat dipakai dalam menyusun Rencana Kerja Operasional Program Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat didaerah bagi semua pengelola program promosi kesehatan dan dapat pula dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan tahunan promosi kesehatan oleh yang berkepentingan secara  lebih efisien, efektif dan berkualitas, sehingga pencapaian target PHBS     2010 65 % tahun 2010.


Program Pembangunan Kesehatan 2001-2005
1.        Program Lingkungan Sehat, Perilaku sehat dan Pemberdayaan Masyrakat
Pentahapan Pelaksanaan Program :
Kegiatan
Indikator
Rencana Kerja Tahunan
Pokok

2001
2002
2003
2004
2005
1.        Meningkatkan promosi hygiene dan sanitasi di tingkat individu, keluarga dan masyarakat
Cakupan air bersih
Cakupan pemanfaatan Jamban keluarga
Cakupan SPAL di keluarga
71 %
53 %

30 %
74 %
57 %

35 %
77 %
61 %

40 %
80 %
65 %

45 %

85 %
70 %

50 %
2.        Meningkatkan mutu lingkungan perumahan dan pemukiman
Cakupan rumah sehat
67 %

70 %
72 %
75 %
80 %
3.        Meningkatkan hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum dan pengelola makanan
Cakupan tempat-tempat Umum
Pengelolaan Makanan
62 %
65 %
65 %
68 %
67 %
71 %
70 %
75 %
75 %
80 %
4.        Meningkatkan strata desa PHBS tatanan rumah tangga
Sehat utama & sehat paripurna
11 %
15 %
17 %
20 %
75 %

5.        Meningkatnya strata PHBS Institusi
Sehat utama & sehat paripurna
48 %
50 %
55 %
60 %
65 %
6.        Meningkatkan UKBM
Strata Purnama dan Mandiri
17,7 %
20 %
25 %
30 %
35 %
7.        Meningkatnya Bapel JPKM
JPKM berijin & mandiri
5 %
15 %
25 %
35 %
40 %
2. Program Upaya Kesehatan
Pentahapan pelaksanaan Program :
No
Kegiatan Pokok
Indikator kinerja

Rencana Kerja Tahunan
2001
2002
2003
2004
2005
1






Meningkatkan pemberantasan penyakit menular dan imunisasi
*   Angka kesakitan DBD
*   Angka kesakitan Malaria
*   Angka kesembuhan TB paru
*   Prevalensi HIV
*   Angka kematian pneumoni balita
*   Angka kematian diare balita
*   EKT Kusta
*   AFP Rate
*   UCI Desa
*   ETN
< 2/10.000
1,51/1.000

77 %
< 1 %

< 3 %

<1,25/1.000
< 1/10.000
> 1/100.000
> 80 %
< 1/1.000
< 2/10.000
1,40/1.000

80 %
< 1 %

< 3 %

<1,25/1.000
< 1/10.000
> 1/100.000
> 85 %
< 1/1.000
< 2/10.000
1,35/1.000

82 %
< 1 %

< 3 %

<1,25/1.000
< 1/10.000
> 1/100.000
> 85 %
< 1/1.000
< 2/10.000
1,3/1.000

85 %
< 1 %

< 3 %

<1,25/1.000
< 1/10.000
> 1/100.000
> 90 %
< 1 / 1.000
< 2/10.000
1,25/1.000

85 %
< 1 %

< 3 %

<1,25/1.000
< 1/10.000
> 1/100.000
> 90 %
< 1 / 1.000
2
Meningkatkan upaya pemberantasan penyakit tidak menular

a.        % jejaring deteksi dini PTM yang mantap di Kab/Kota
b.        Mempertahankan/menurun kan angka kesakitan
*   Penyakit jantung koroner
*   Penyakit kencing manis (Diabetes)
*   Neoplasma
c.        % Kab/Kota menggalang kemitraan dalam pencegahan & penanggulangan PTM
d.        % Rumah sakit yang mendapat fasilitasi dari staf ahli PTM
e.        % institusi pendidikan yang mengembangkan kurikulum PTM
0 %


< 5,3/1000

< 1,6/1000
 < 0,5/1000
0 %


0 %

0 %

30 %

  
< 5,3/1000

< 1,6/1000
 < 0,5/1000
10 %


20 %

0%
60 %


 < 5,3/1000

< 1,6/1000
< 0,5/1000
30 %


30 %

0%
80 %


 < 5,3/1000

< 1,6/1000
< 0,5/1000
60 %


60 %

5%
80 %

  
< 5,3/1000

< 1,6/1000
 < 0,5/1000
65 %


65 %

8%

3
Meningkatkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan yang terdiri atas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan

Kinerja Rumah Sakit. ( BOR )
Cakupan pelayanan Kes Usila

48 %
48 %

50%
52 %

55%
56 %

60%
60 %

60%
60 %

No
Kegiatan Pokok

Indikator kinerja


Rencana Kerja Tahunan



2001
2002
2003
2004
2005
5
Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi
Persalinan Nakes
K4
Kunjungan Neonatal
65 %
75 %
75 %
68 %
78 %
78 %
71 %
81 %
81 %
74 %
84 %
84 %
75 %
85 %
85 %









6
Meningkatkan pelayanan kesehatan matra
Tertangani kesehatan matra
0 %
10 %
15 %
20 %
25 %
7
Mengembangkan surveilans epidemiologi
Adanya DEST di Kabupaten
9 Kab
15 Kab
25 Kab
35 Kab
35 Kab
8
Melaksanakan pe-nanggulangan KLB / Wabah & bencana serta bantuan kemanusiaan
Semua kejadian KLB / wabah dan bencana tertanggulangi
120 kejadian
120 kejadian
120 kejadian
120 kejadian
120 kejadian
9
Membina dan mengembang kan pengobatan tradisional
Klinik /Laboratorium SP3T
Pelayanan Batra
Diklat Batra
100 %
0 %
0 %
100 %
20 %
20 %
100 %
30 %
40 %
100 %
40 %
50 %
100 %
45 %
55` %
10
Meningkatkan unit pelayanan kesehatan swasta untuk mendapatkan sertifikasi
Prosentase sarana pelayanan kesehatan swasta (RS) yang mendapatkan sertifikasi
100%
100%
100%
100%
100%
11
Meningkatkan penerapan pengobatan rasional di unit pelayanan kesehatan
Prosentase sarana pelayanan  kesehatan (RS) yang menerapkan pengobatan rasional
2%
5%
7%
8%
8%
12
Melaksanakan upaya kesehatan reproduksi di semua unit pelayanan
Prosentase sarana pelayanan kesehatan (RS) yang memberikan pelayanan kepada korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
0%
2%
5%
10%
10%
3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Tahapan pelaksanaan program
Kegiatan Pokok
Indikator kinerja

Rencana Kerja Tahunan
2001
2002
2003
2004
2005
1.        Menanggulangi gizi kurang dan menekan kejadian gizi buruk pada balita serta menanggulangi KEK pada wanita usia subur termasuk ibu hamil dan ibu nifas

Prevalensi gizi buruk pada balita
Prevalensi gizi kurang pada balita
Prevalensi ibu hamil (KEK)

0.09 %
20,19 %
23 %



0,08 %
28 %
22 %


0,06 %
17 %
21 %

0,05 %
15 %
20 %


0,05 %
15 %
18 %
2.        Menanggulangi GAKY
Konsumsi garam berjodium
63.5%
67.5%
71%
75%
78%
3.        Menanggulangi anemia gizi besi
Prevalensi anemi ibu hamil
Prevalensi balita
Prevalensi anemi WUS
Prevalensi Nakerwan
57,7 %
63,9 %
84,7 %
30 %
54 %
60 %
80 %
26 %
50 %
55 %
75 %
24 %
45 %
50 %
70 %
20 %
45 %
50 %
65 %
20 %
4.        Menanggulangi KVA
Cakupan Vit A balita
90 %
92 %
93 %
94 %
95 %
5.        Meningkatkan penanggulangan gizi lebih

Prevalensi gizi lebih


7,5 %

6,5 %

6 %

5 %

5 %








Kegiatan Pokok
Indikator kinerja

Rencana Kerja Tahunan


2001
2002
2003
2004
2005
6.        Melaksanakan pemantauan konsumsi Gizi.
Kkal per kapita per hari
2027
2050
2150
2250
2275
7.        Melaksanakan UPGK
Keluarga mandiri sadar Gizi
40%
50%
60%
70%
75%
4. Program Sumber Daya Kesehatan
Tahapan pelaksanaan program :
No
Kegiatan Pokok
Indikator kinerja

Rencana Kerja Tahunan
2001
2002
2003
2004
2005










   
Program Sumber Daya Kesehatan
1.        Persentase lembaga pendidikan dan  latihan kesehatan yang terakreditasi;
2.        Jumlah penduduk yang menjadi peserta sistem pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan pra-upaya; 
3.        Proporsi tenaga kesehatan dibanding dengan jumlah penduduk;
4.        Proporsi sarana kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk;
5.        Persentase sarana pelayanan kesehatan yang terakreditasi.
*   Rumah Sakit
*   Puskesmas
6.        Prosentase tenaga kesehatan profesional yang memiliki lesensi.

  25 %

   35 %

   20 %

  50%

   25%
    0%
    0%

30 %
  
45 %
  
30 %

55%

 30%
5%
5%
35 %
  
60 %
  
40 %

60%

 35%
10%
10%

40 %
  
70 %
  
50 %

65%

 40%
15%
15%

45 %
  
75 %
  
55 %

70%
  
45%
20%
 20%
5. Program  Obat, Makanan dan Bahan berbahaya
Tahapan pelaksanaan program :
KEGIATAN POKOK
INDIKATOR
RENCANA KERJA TAHUNAN
2001
2002
2003
2005
2005
1.        Meningkatkan pengamanan  bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya
Proporsi kasus penyalahgunaan dan kesalahgunaan NAPZA di jalur resmi dengan tindak lanjut pengamanan
55 %
60 %
65 %
70 %
70 %
2.   Meningkatkan pengamanan dan pengawasan makanan dan Bahan Tambahan Makanan
Proporsi kasus pencemaran makanan dengan tindak lanjut pengamanan
11 %
20 %
35 %
60 %
60 %
3.   Meningkatkan pengawasan obat, obat tradisional, kosalkes termasuk pengawasan terhadap promosi/iklan

 Persentase cakupan pemeriksaan sarana produksi, distribusi obat, obat tradisional, kosalkes termasuk promosi/iklan
50 %
55 %
60 %
70 %
75 %
4.   Meningkatkan penggunaan obat rasional
Persentase penggunaan obat rasional
22 %
30 %
45 %
60 %
65 %
5.  Menerapkan obat esensial
Persentase ketersediaan obat esensial nasional
70 %
75 %
85 %
90%
90%
6.   Mengembangkan Obat Asli Indonesia
Proporsi produk farmakes yang berbasis sumber daya alam dalam negeri
10 %
12 %
15 %
20 %
25 %
7.   Membina dan mengembangkan Industri Farmasi
Persentase cakupan pemeriksaan Industri Farmasi dalam rangka CPOB
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
8.   Meningkatkan mutu pengujian laboratorium pengawasan obat dan makanan untuk jenis pengujian
Jumlah pengujian pengujian obat dan makanan yang sesuai standar
75 %
79 %
86 %
90 %
90 %
9.   Mengembangkan standar mutu obat dan makanan
Persentase produk farmakes yang tidak memenuhi syarat mutu terhadap jumlah yang disampling
2,6 %
2,0 %
1,5 %
1,0 %
1,0 %
10. Mengembangkan sistem dan layanan informasi POM
Terlaksananya sosialisasi kebijakan harga obat generik/esensial
75 %
83 %
90 %
95 %
95 %
6. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Tahapan pelaksanaan program :
Kegiatan Pokok
Indikator
Rencana Kerja Tahunan


2001
2002
2003
2004
2005
1.        Meningkatkan pemahaman hukum atau peraturan bidang kesehatan
Pemahaman perundangan kesehatan
25 %
25 %
25 %
25 %
25 %
2.        Mengembangkan kebijakan program kesehatan
Adanya Peraturan daerah
Tentang Renstra di 35 Kab
50 %
75 %
100 %
100 %
100 %
3.        Manajemen Pembangunan kesehatan
Adanya rencana dan evaluasi tahunan program pengembangan kesehatan
Ada
ada
ada
ada
ada
4.        Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan
Adanya profil propinsi dan kabupaten
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
5.        Mengembangkan penelitian bidang kesehatan
Jumlah penelitian dan publikasi hasil penelitian bidang kesehatan
5
20
25
30
35


No comments:

Post a Comment