Pages - Menu

Wednesday, March 20, 2013

Pendahuluan : Makalah Keluarga Berencana (KB)


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakng
     Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu demikian. Untuk optimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang lain. Juga responsive terhadap berbagai tahap kehidupan eproduksi wanita. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi. Tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-metode tersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual, dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh menimbang berbagai faktor, termasuk status kesehatan mereka, efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, yang diinginkan, kerjasama pasangan, dan norma budaya mengenai kemampuan mempunyai anak.
     Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun demikian, meskipun telah mempertimbangkan untung rugi semua kontrasepsi yang tersedia, tetap saja terdapat kesulitan untuk mengontrol fertilitas secara aman, efektif, dengan metode yang dapat diterima, baik secara perseorangan maupun budaya pada berbagai tingkat reproduksi. Tidaklah mengejutkan apabila banyak wanita merasa bahwa penggunaan kontrasepsi terkadang problematis dan mungkin terpaksa memilih metode yang tidak cocok dengan konsekuensi yang merugikan atau tidak menggunakan metode KB sama sekali.
SUBSCRIBE & SHARE

     Terdapat beberapa cara atau metode kontrasepsi dengan kelebihan dan kekurangannya. Kontrasepsi sendiri adalah metode untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut (Depkes RI, 2002).
Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara sederhana (coitus interuptus, pantang berkala, kondom, diafragma, cream, jelli, dan vaginal tablet) dan metode efektif (pil, AKDR, suntikan, implant, tubektomi dan vasektomi).
Di Jawa Barat tahun 2006 akseptor KB implant sebanyak 35.073 orang (5,5%), IUD sebanyak 68.931 orang (10,5%), suntik sebanyak 357.803 orang (54,9%), dan pil sebanyak 190.166 orang (29,1%).
Untuk meningkatkan program tersebut dengan cara penyediaan sarana dan alat kontrasepsi yang bermutu dengan jumlah yang cukup dan merata, meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi agar sesuai dengan pelayanan mulai dari penjaringan calon akseptor baru, konseling, pelayanan kontrasepsi, pelayanan rujukan, kunjungan ulang termasuk pelayanan efek samping, komplikasi dan kegagalan, menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam memdapatkan pelayanan kontrasepsi maupun mengelola pelayanan kontrasepsi. Dengan makalah ini diharapkan dapat memberi masukan dan pengetahuan bagi wanita untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat.

B.   Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimanakah asuhan keperawatan pada Ny.T dengan pemasangan alat kontrasepsi implant di Poliklinik Kebidanan RSUD Kota Sukabumi.

C. Tujuan Tujuan
  1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan studi kasus ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan pemasangan alat kontrasepsi implant di poli klinik kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Umum Kota Banjar.

  1. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata tentang:
a.    Pengkajian data yang menunjang masalah keperawatan pada klien dengan pemasangan alat kontrasepsi implant.
b.    Diagnosa keperawatan pada klien dengan pemasangan alat kontrasepsi implant.
c.    Rencana keperawatan untuk masing-masing diagnosa keperawatan pada klien dengan pemasangan alat kontrasepsi implant.
d.    Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien dengan pemasangan alat kontrasepsi implant.
e.    Pelaksanaan evaluasi pada klien dengan pemasangan alat kontrasepsi implant

D. Metode Penulisan
Dalam laporan studi kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode yang bersifat mengumpulkan data, menganalisa dan menarik kesimpulan dari kasus yang diamati dengan apa adanya, bahan-bahan yang diperlukan didapat dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yaitu:
  1. Studi kepustakaan yaitu usaha memperoleh data secara teori yang berhubungan dengan laporan ini.
  2. Studi kasus secara langsung pada klien serta berpartisifasi aktif dalam memberikan asuhan keperawatan.
  3. Wawancara dengan klien dan keluarga, petugas kesehatan yang mengetahui tentang keadaan klien memvalidasi melalui status.
  4. Pemeriksaan fisik langsung kepada klien.

E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan, laporan studi kasus ini adalah sebagai berikut :
BAB I       PENDAHULUAN berisikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan laporan kasus.
BAB II     TINJAUAN TEORITIS berisikan tentang konsep dasar terdiri dari pengertian, klasifikasi, etiologi, gambaran klinis, komplikasi, patofisiologi, program terapi, pencegahan, pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan dan intervensi.
BAB III    TINJAUAN KASUS berisikan tentang pengkajian, riwayat penyakit, riwayat kehamilan dan kelahiran, riwayat masa lalu, riwayat keluarga, riwayat sosial, kebutuhan dasar, keadaan kesehatan saat ini, pemeriksaan fisik, pemeriksaan tingkat perkembangan, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
BAB IV     PEMBAHASAN
BAB V      PENUTUP berisikan Kesimpulan.

No comments:

Post a Comment