Pages - Menu

Saturday, July 13, 2013

Askep Gagal Ginjal Akut (Acute Kidney Failure) : Analisa data, Diagnosa dan Intervensi Keperawatan


ANALISA DATA

Data
Masalah
Ds: klien mengatakan minum output urine + 300 cc/24 jam, frekuensi 3 kali, warna urine kuning jernih intake minum + 600 cc, infus 1.500 cc
Do: TD150/110 mmHg N 88x/mnt R 20 x/mnt S36,5 0C kulit lembab, tidak ada lecet/lesi, kedua ekstremitas dingin, beberapa saat sering ada gatal-gatal dan eritema, edema palpebra (+) + 2mm

Perubahan volume cairan kelebihan 
Ds: Klien mengatakan lemas dan sakit kepala saat beraktivitas   sehingga terganggu dengan aktivitasnya
Do: klien bedrest dan perawatan diri dibantu keluarga, konjungtiva anemi kekuatan otot :
4              4
4              4

Intoleransi aktivitas
           

Nursing care Planning



NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTEVENSI
RASIONAL
1
Perubahan volume cairan kelebihan b.d kerusakan fungsi ginjal
 Ds: klien mengatakan minum output urine + 300 cc/24 jam, frekuensi 3 kali, warna urine kuning jernih intake minum + 600 cc, infus 1.500 cc
Do: TD150/110 mmHg N 88x/mnt
     R 20 x/mnt
     S 36,5 0C
     Kulit lembab, beberapa saat sering ada gatal-gatal dan eritema, edema palpebra (+) + 2mm

Tupan : Cairan dan elektrolit terpenuhi dalam batas normal yang dibuthkan tubuh

Tupen : Setelah dilakukan perawatan 3 hari kebutuhan cairan dam elektrolit terpenuhi dengan kriteria :
·    Intake dan output seimbang
·    Hasil haluaran urin mendekati normal
·    Tanda-tanda vital dalam batas normal
·    tidak terjadi odema dan gatal-gatal
1.awasi denyut jantung, TD, CVP




2.Observasi intake dan output pasien selama 24 jam


3.Berikan cairan yaitu minuman yang disukai sepanjang 24 jam. Berikan bervariasi dari panas, dingin.
4.Timbang berat badan tiap hari dengan alat dan pakaian yang sama.


5.Kaji kulit, wajah, area tergantung oedema.Evaluasi derajat edema (pada skala+1 sampai +4)
6.Auskultasi paru dan bunyi jantung



7.Kaji tingkat kesadaran, selidiki perubahan mental, gelisah
8.kolaborasi perbaiki penyebab yang dapat kembali, contoh memperbaiki perfusi jaringan, memaksimalkan curah jantung.
9.Awasi perbaikan laboratorium

10.              Berikan obat sesuai indikasi
11.              Masukkan /pertahankan kateter tak menetap, sesuai indikasi
1.    Takikardi dan hipertensi terjadi karena kegagalan ginjal untuk mengeluarkan urin, sehingga diperlukan pengawasan.
2.  Untuk mengetahui balance, sehingga dapat diketahui untuk mendeteksi penurunan cairan.
3.  Menghindari periode tanpa cairan  serta menurunkan rasa kekurangan atau haus.

4.    Untuk pengwasan status cairan. Peningkatan BB lebih dari 0,5kg/ hari diduga ada retensi cairan.
5.    Edema terjadi terutama pada jaringan yang tergantung pada tubuh.

6.    Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema paru ditandai dengan bunyi napas tambahan.
7.    Menunjukkan perpindahan cairan.

8.    Mengembalikan fungsi normal ginjal. 




9.  mengkaji berlanjutnya atau penanganan gagal ginjal.
10.     Diberikan dini pada fase oliguria
11. mengeluarkan obstruksi saluran bawah dan memberikan pengawasan akurat terhadap pengeluaran urin
2
Intoleransi aktivitas b.d anemia
Ds: Klien mengatakan lemas dan sakit kepala saat beraktivitas   sehingga terganggu dengan aktivitasnya 
Do: klien bedrest dan perawatan diri dibantu keluarga, konjungtiva anemi kekuatan otot :
4                   4
  4                   4

Tupan : Kebutuhan aktivitas sehari-hari klien terpenuhi

Tupen : Dalam waktu 3 hari klien tidak ketergantungan pada orang lain dengan criteria:
·      klien ADL dibantu minimal
·      konjungtiva an anemi
·      kekuatan otot normal

1.    Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
2.       Latih klien untuk ROM. Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari dan ambulasi


3.    Beri dorongan klien untuk tetap semangat, serta tingkatkan tingkat partisipasi sesuai toleransi klien
4.    Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
5.    Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktivitas   yang diinginkan/ dibutuhkan
6.  Identifikasi factor stress/ psikologis yang dapat memperberat

1.  Mengurangi energi yang dikeluarkan klien

2.  Mencegah kontraktur dan melancarkan sirkulasi perdarahan darah, serta memberikan keamanan pada klien.
3.  Menambah motivasi klien meningkatkan rasa membaik, membatasi frustasi

4.  Agar kebutuhan klien terpenuhi dan klien menjadi nyaman
5.    mengidentivikasi kebutuhan individu dan membantu pemilihan intervensi
6.    mencegah kelelahan yang berlebihan dan menyimpan energi untuk sembuh

No comments:

Post a Comment