Pages - Menu

Monday, September 9, 2013

Askep Hirschsprung - Diagnosa dan Intervensi Pre Operasi


1.      Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a.       Pre Operasi
1)      Pola nafas inefektif berhubungan dengan distersi abdomen
2)      Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik
3)      Obstipasi atau konstipasi berhubungan dengan ketidakmampuan colon mengevakuasi feces.
4)      Istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penekanan diafragma
5)      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
b.      Post Operasi
1)      Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2)      Istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya nyeri luka operasi
3)      Resiko anemi berhubungan dengan pendarahan pasca operasi
4)      Resiko infeksi berhubungan dengan adanya stoma yang terpajan diluar

2.      Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
NO
No. Dx
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Dx 1
Tupan:
Pola nafas efektif
Tupen :
Dalam waktu 1 x 24 jam jalan nafas efektif dengan kriteria :
- Sesak berkurang
- Distensi abdomen berkurang
- Tidak ada penggunaan otot tambahan

-    Awasi frekuensi kedalaman dan upaya pernafasan



-    Auskultasi bunyi nafas klien



-    Beri untuk memudahkan pernafasan misalnya peningkatan kepala tempat tidur atau posisi semi fowler





-    Kaji pernafasan selama tidur. Catat adanya apneu tidur atau pola cheyne stokes










-    Ajarkan pasien pernafasan bibir dikatupkan






-    Berguna dalam mengevaluasi derajat distress pernafasan dan/ atau kronisnya jenis penyakit.
-    Bunyi nafas mungkin redup karena penurunan aliran udara
-    Pengiriman O2 dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas. Depneus dan kerja nafas
-    Selama tidur biasanya terjadi sindrom apneue yang ditandai dengan bunyi ngorok yang hilang timbul. Keadaan ini bisa menyebabkan obstruksi jalan nafas bila tidak dimonitor atau diawasi dengan baik.
-    Membantu pasien memperpanjang waktu ekspirasi. Dengan teknik ini pasien akan bernafas lebih efisien dan efektif

2











Dx 2










Tupan :
Status hidrasi pasien dapat mencukupi kebutuhan tubuh
Tupen :
Dalam 6 jam keseimbangan cairan terpenuhi dengan kriteria :
-        Turgor kulit kembali cepat
-        Kulit lembab
-        Tidak muntah
-    Kaji intake dan out put






-    Berikan asupan cairan yang adekuat pada pasien
-    Pantau tanda-tanda cairan tubuh yang tercukupi : turgor, intake output,




-    Observasi adanya peningkatan mual dan muntah, antisipasi defisit cairan tubuh dengan segera

-    Untuk mengetahui keseimbangan cairan dan memudahkan menentukan terapi rehidrasi
-    Memenuhi kebutuhan cairan

-    Agar dapat menilai terjadinya ketidakseimbangan & akan dapat menilai dampak yang akan ditimbulkan
-    Untuk menggantikan cairan yang banyak keluar

3
Dx 3
Tupan :
Anak dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adaptasi sampai fungsi eliminasi secara normal dan bias dilakukan
Tupen :
Dalam waktu 1 x 24 jam anak dapat melakukan eliminasi dan ada peningkatan pola eliminasi yang lebih baik dengan criteria :
-    BAB +
-    Kembung berkurang

-    Spooling dengan NaCl 0,9%





-    Pertahankan kesehatan pasien dengan memberi makanan yang bergizi.
-    Awasi keadaan tanda-tanda vital dan bising usus

-    Observasi pengeluaran feces per rectal : bentuk, konsistensi, jumlah
-    Observasi intake yang mempengaruhi pola dan konsistensi feces




-    Anjurkan untuk menjalankan diet yang telah dianjurkan
-    Distensi dapat berkurang dengan cairan tersebut karena fisiologis dengan cairan tubuh
-    Mempertahankan kebutuhan nutrisi tubuh
-    Mengetahui keadaan umun dan pencernaan klien
-    Biasanya feces berbentuk pita dan berbau khas
-    Dapat menunjukkan terjadinya obstruksi usus karena inplamasi oedema dan jaringan
-    Memenuhi kebutuhan nutrisi
4
Dx. 4
Tupan :
Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi
Tupen :
Dalam 2 x 24 jam gangguan tidur teratasi dengan kriteria :
-    Bayi dapat tidur dengan lelap
-    Bayi tidak sering menangis
-    Tidur kurang lebih 20 jam sehari
-    Hindari mengganggu saat tidur


-    Hati –hati penggunaan sedatif atau hipnotik




-    Berikan posisi tidur yang nyaman, misal dengan memberi bantalan di punggun, posisi klien miring.




-    Berikan penghangatan




-    Beri ASI sampai bayi tertidur
-    Klien membutuhkan istirahat yang cukup.
-    Untuk menghindari CO2 yang akan menyebabkan gangguan pertukaran gas
-    Bila klien diposiskan terlentang, akan menambah rasa tak enak di abdomen. Posisi miring lebih membuat klien nyaman
-    Menghindari adanya hipotermi dan untuk kenyamanan
-    Bayi biasanya minta ASI atau ingin dekat dengan ibu sebelum tidur untuk bonding atachment
5
Dx. 5
Tupan :
Pengetahuan keluarga tentang penyakit menjadi bertambah
Tupen :
Keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan dengan kriteria :
-          keluraga mengetahui tentang penyakit  klien
-          Akurat mengikuti instruksi
-    Tentukan persepsi keluarga tentang proses penyakit



-    Kaji ulang proses penyakit penyebab atau efek hubungan faktor yang menimbulkan faktor pendukung







-    Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosis dan kemungkinan efek samping


-    Penuhi kebutuhan evaluasi jangka panjang dan evaluasi periodik

-    Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kebutuhan belajar individu
-    Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan keluarga pasien untuk membuat keputusan informasi atau pilihan tentang masa depan dan kontrol penyakit
-    Meninbgkatkan pemahaman dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program
-    Pasien dengan implamasi beresiko  kanker dan evaluasi diagnostik teratur dapat diperlukan


No comments:

Post a Comment