Pages - Menu

Tuesday, November 26, 2013

Diabetes Melitus



DIABETES MELITUS


A.     Pengertian
Diabetes melitus (penyakit kencing manis) adalah kelainan metabolik dimana glukosa dalam darah lebih dari normal (Glukosa Normal 80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l), dengan simtoma berupa hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
B.     Etiologi
-          Defisiensi sekresi hormon insulin
-          Aktivitas insulin
-          Defisiensi transporter glukosa.
C.     Klasifikasi
1)      Diabetes melitus tipe 1 (IDDM)
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang IDDM :
-          IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
-          Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga.
-          Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
-          Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
-          Diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin.
2)      Diabetes melitus tipe 2 (NIDDM)
Diabetes melitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi glucose transporter 10 (GLUT10) dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta Retinol binding protein 4 (RBP4) yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang IDDM :
-          Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
-          Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia.
-          Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan.
3)      Diabetes melitus tipe 3 (Gestasional)
Diabetes melitus gestasional adalah diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang IDDM :
-          GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
-          Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan.
-          GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan.
-          GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.
-          Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu.
-          Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka.
-          Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan.
-          Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular.
4)      Diabetes Tipe Lain.
Diabetes tipe lain adalah Subkelas DM di mana individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik seperti :
a.       Defek genetik fungsi sel beta :
-          Kromosom 12, HNF-1α
-          Kromosom 7, glukokinase
-          Kromosom 20,HNF-4 α
-          Kromosom 13, insulin promoter factor
-          Kromosom `17, HNF-1β
-          Kromosom 2, Neuro D1
-          DNA Mitokondria
b.      Defek genetik kerja insulin : resisten insulin tipe A, leprechaunism, Sindrom Rabson Medenhall, diabetes lipoatropik
c.       Penyakit Eksokrin Pankreas (suatu kelenjar yang mengeluarkan hasil produksinya melalui pembuluh), yaitu :
-          Pankreatitis (radang pada pankreas)
-          Trauma/pankreatektomi (pankreas telah diangkat)
-          Neoplasma
-          Fibrosis kistik
-          Hemokromatosis
-          Pankreatopati
-          Fibro kalkulus (adanya jaringan ikat dan batu pada pankreas)
d.      Endokrinopati :
-          Akromegali (terlampau banyak hormon pertumbuhan)
-          Sindrom cushing (terlampau banyak produksi kortikosteroid dalam tubuh)
-          Feokromositma (tumor anbak ginjal)
-          Hipertiroidisme
-          Somasostatinoma
-          Aldostreroma
e.       Karena obat atau zat kimia : vacor, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid, hormon tiroid, diazoxid, agonis beta adrenergik, tiazid, dilantin, interferon alfa.
f.       Infeksi : Rubella Kongenital.
g.       Sebab imunologi yang jarang : antibodi, antiiinsulin (tubuh menhasilkan zat anti terhadap insulin sehingga insulin tidak dapat bekerja memasukkan glugosa ke dalam sel).
h.      Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM : sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom turner, sindrom Wolfram’s.


No comments:

Post a Comment