Pages - Menu

Wednesday, December 11, 2013

SAP Water Sealed Drainage (WSD)



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN PRE WSD


Judul                           : Prosedur Water Sealed Drainage (WSD)
Hari                             : 1 hari sebelum WSD dilaksanakan
Tempat                        : Ruang Famili Atas RSUD R Syamsudin, SH
Waktu                         : 15 Menit
Penyaji                        : Pepi Hardiyana Putera
Audien                        : Pasien pre Water Sealed Drainage (WSD)

A.    Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, pasien diharapkan mengerti tentang prosedur WSD

B.     Tujuan Instruksional Khusus
1.      Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD.
2.      Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan WSD.
3.      Pasien mengetahui dan menyebutkan efek samping jika tidak dilakukan WSD
4.      Pasien mengerti tentang perawatan setelah pemasangan WSD.

C.    Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan pada pasien pre WSD

D.    Materi (terlampir)
1.      Menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD
2.      Menjelaskan tentang langkah-langkah  prosedur pemasangan WSD
3.      Menjelaskan efek samping jika tidak dilakukan WSD
4.      Menjelaskan perawatan setelah pemasangan WSD

E.     Media : Leaflet dan power point



Jangan lupa LIKE & SUBSCRIBE Chanel You Tube DUNIA 

KEPERAWATAN Untuk Update VIDIO KESEHATAN Berikutnya, Klik https://youtu.be/QyzjjBXlkWU


F.     Metode : Ceramah dan tanya jawab

G.    KegiatanPenyuluhan
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta

1
2  menit
Pembukaan:
§  Mengucapkan Salam
§  Menjelaskan Nama dan Akademik
§  Menjelaskan tujuan Pendidikan    Kesehatan
§  Menyebutkan materi yang diberikan


Menjawab salam

Mendengarkan

2
13 menit
Pelaksanaan:
§  Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan tentang prosedur WSD
§  Menjelaskan tentang pengertian persiapan WSD
§  Menjelaskan tentang langkah-langkah  prosedur pemasangan WSD
§  Menjelaskan efek samping jika tidak dilakukan WSD
§  Menjelaskan perawatan post pemasangan WSD
§  Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Mendengarkan




Bertanya
3
5 menit
Evaluasi:
§  Menanyakan kembali hal-hal yang sudah dijelaskan mengenai prosedur  persiapanWSD
§  Meminta audien untuk menjelaskan kembali tentang materi yang telah disampaikan
§  Menanyakan perasaan klien sesudah diberikan pendidikan kesehatan

Menjawab


Menjelaskan


Menjawab



4
2  menit
Penutup:
§  Menutup pertemuan  dengan  menyimpulkan materi yang telah dibahas
§  Memberikan salam penutup

Mendengarkan
Menjawab salam
 


VIDIO CARA MENYIAPKAN PERALATAN CHEST TUBE THORACOSTOMY (CTT) / WATER SEALED DRAINAGE (WSD)  SET; https://youtu.be/vL5zDaAZ3DI

LAMPIRAN MATERI
PROSEDUR PERSIAPAN WSD

A.    Pengertian
Persiapan pre operasi adalah persiapan yang dimulai ketika keputusan untuk operasi dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim kemeja operasi.
WSD (Water Sealed Drainage) merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.

B.     Langkah-langkah prosedur persiapan WSD
1.      Informed consent
Pasien dan/atau keluarga menandatangani informed consent (surat izin WSD)
2.      Pemeriksaan pre WSD
a)      Pengambilan cairan pleura (Torakosintesis)
Torakosintesis adalah penusukan area sela iga ke 5 oleh dispo 3 cc dilakukan dengan tujuan memastikan cairan efusi pleura belum mengering dan mengetahui area efusi pleura.
b)      Riwayat keperawatan : pasien akan dikaji tentang keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan yang lalu.
c)      Pengkajian fisik : pasien akan dilakukan fokus pemeriksaan sistem pernafasan.
3.      Rutinitas pre WSD
a)      Pemeriksaan tanda-tanda vital : Pengukuran tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
b)      Pemasangan infus : disesuaikan dengan instruksi dokter penanggungjawab pasien
c)      Penggunaan pakaian WSD : pasien harus menggunakan pakaian WSD yang sudah disediakan.
d)     Pelepasan perhiasan dan aksesoris yang akan mengganggu prosedur WSD.
4.      Pemindahan keruang tindakan
a)      Lamanya menunggu : Pasien akan dipindahkan ke ruang tindakan dan  menunggu sampai waktu pelaksanaan dan dokter operator siap.
b)      Lamanya prosedur : setelah dokter dan asisten WSD siap, prosedurpun dilaksanakan dengan memakan waktu kurang lebih 5-10 menit.
5.      Prosedur prmasangan WSD
1)        Memeriksa kembali instruksi dokter
2)        Cek ulang inform consent
3)        Mengkaji status pasien: TTV, status pernafasan
4)        Pelaksanaan : Prosedur dilakukan oleh dokter spesialis sedangkan perawat sebagai asisten agar prosedur dapat dilaksanakan dengan baik.
5)        Ganti baju pasien dengan baju tindakan operasi
6)        Posisikan pasien semi fowler
7)        Desinfektan area yang di tusuk
8)        Pasang duk bolong
9)        Pruff area yang akan di tusuk
10)    Anastesi area yang akan di tusuk, meggunakan anastesi lokal shingga pasien tetap sadar.
11)    Sayat kulit yang akan di tusuk,siapkan kassa untuk depper (menekan) luka
12)    Hecting (jahit luka)
13)    Lebarkan sayatan dengan mosquito
14)    Tusuk dengan throichart
15)    Dekatkan baskom,alirkan cairan pleura ke baskom
16)    Masukan slang transfusi yang sudah di bolongi secukupnya
17)    Klem slang kira kira 20 cm dari lokasi penusukan, dan mengikat slang dengan benang
18)    Keluarkan mandrin trhoicart dari selang
19)    Pasang klem transfusi set
20)    Buka arteri klem
21)    Hubungkan slang  ke botol yang sudah disiapkan, alirkan cairan pleura
22)    Cuci bersih alat yang telah digunakan dan sterilkan ke central sterile supply department (CSSD)
23)    Rapihkan ruangan

C.    Efeksamping Jika Tidak Dilakukan WSD
1.      Sesak nafas
2.      Deviasi (pembengkokan) trakea (tenggorokan)
3.      Kollaps (penekanan) paru : hal ini terjadi jika paru-paru dikelilingi kumpulan cairan dalam waktu yang lama.
4.      Empyema (cairan pleura berupa nanah ) : bila cairan pleura terinfeksi menjadi abses.
5.      Fibrosis (pengerasan) jaringan paru jika efusi mengering.

D.    Perawatan setelah Pemasangana WSD
1.       Mencegah infeksi di bagian masuknya slang untuk mendeteksi di bagian dimana masuknya slang, dan pengganti verband 2 hari sekali atau jika verban kotor, dan perlu diperhatikan agar kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dan tube tidak boleh dikotori waktu menyeka tubuh pasien.
2.      Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit yang hebat akan diberi analgetik (obat anti nyeri) oleh dokter.

3.      Dalam perawatan yang harus diperhatikan :
a.       Penetapan slang : Slang diatur senyaman mungkin, agar tidak mengganggu pergerakan pasien sehingga rasa sakit di bagian masuknya slang dapat dikurangi.
b.      Pergantian posisi badan : Usahakan agar pasien dapat merasa nyaman dengan memasang bantal kecil dibelakang, atau memberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut, merubah posisi tubuh sambil mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas yang cedera.
c.       Mendorong berkembangnya paru-paru.
1)      Latihan napas dalam.
2)      Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan batuk waktu slang diklem.
3)      Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi.
4)      Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan WSD.
5.      Perawatan “slang” dan botol WSD
a.    Cairan dalam botol WSD diganti setiap kali penuh, diukur berapa cairan yang keluar dan dicatat.
b.    Setiap hendak mengganti botol dicatat pertambahan cairan dan adanya gelembung udara yang keluar.
c.    Penggantian botol harus “tertutup” untuk mencegah udara masuk yaitu meng”klem” slang.
d.   Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri sendiri, dengan memakai sarung tangan.




Jangan lupa LIKE & SUBSCRIBE Chanel You Tube DUNIA 

KEPERAWATAN Untuk Update VIDIO KESEHATAN Berikutnya, Klik https://youtu.be/QyzjjBXlkWU

No comments:

Post a Comment