TINJAUAN TEORI ASUHAN KPERAWATAN ISCHIALGIA
1. Pengertian
Ischialgia
adalah gejala nyeri yang timbul akibat perangsangan nervus ischiadicus
(Soemarmo Markam : 1982 )
Kamus
Kedokteran (1983) mendefinisikan ischias sebagai sengan pangkal paha atau nyeri
di daerah pangkal paha (nervus ischiadicus)
Mahar
Mardjono dan Priguna Sidharta (1978) mendefinisikan ischialgia adalah nyeri
yang berpangkal pada daerah lumbosakralis yang menjalar ke pantat dan
selanjutnya ke bagian posterolateral tungkai atas, bagian lateral tungkai
bawah, serta bagian lateral kaki.
Menurut
atlas Sobotta (1985) nervus ischiadicus terletak antara musculus piriformis dan
musculus obturatorius internus.
Ischialgia
yaitu suatu kondisi dimana Saraf Ischiadikus yang mempersarafi daerah bokong
sampai kaki terjepit, dalam kasus itu yang terjepit adalah Saraf Ischiadikus
sebelah kanan atau kiri. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit
seperti trauma fisik, kimiawi, dan elektris, infeksi, masalah metabolisme, dan
autoimun.
Ischialgia
meningkat frekuensinya seiring dengan banyaknya aktivitas yang dikerjakan.
Orang awam pada umumnya menginterpretasikanischialgia dengan rasa sakit dan
nyeri pada pantat.
Ischialgia
adalah istilah kedokteran untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal
pada saraf ischiadicus. Hal ini dapat terjadi karena proses beberapa penyakit
seperti trauma fisik, kimiawi, dan elektris, infeksi, masalah metabolisme, dan
autoimun. Ischialgia meningkat frekuensinya seiring dengan banyaknya aktivitas
yang dikerjakan. Orang awam pada umumnya menginterpretasikan ischialgia dengan
rasa sakit dan nyeri pada pantat. Kekerapannya diderita hanya dapat di tandingi
oleh flu. Sisi baiknya, ischialgia sesungguhnya dapat di cegah. Seandainya
pencegahan juga kurang berhasil, terapi atau latihan sederhana di rumah dan
mekanisme tubuh yang baik akan memperbaiki dan mempertahankan fungsinya dalam
waktu beberapa minggu. Operasi merupakan tindakan yang jarang dilakukan. Wanita
memiliki angka prevalensi yang lebih tinggi terkena ischialgia dibandingkan
dengan pria. Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki aktivitas yang monoton
dengan posisi yang statis, misalnya saja pada penggunaan sepatu dengan hak
tinggi atau pada pedagang dengan kebiasaaan menggendong ( Kuntono, 2000).
2.
Etiologi
Penyebab ischialgia
dapat dibagi dalam :
a. Ischialgia diskogenik,
biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus (HNP).
b. Ischialgia mekanik
terbagi atas :
-
Spondiloarthrosis defermans.
-
Spondilolistetik.
-
Tumor caud.
-
Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakral.
-
Fraktur corpus lumbosakral.
-
Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam
rongga panggul sehingga menimbulkan tekanan pada pleksus lumbosakralis.
c.
Ischailgia non mekanik (medik) terbagi atas:
-
Radikulitis tuberkulosa
-
Radikulitas luetika
-
Adhesi dalam ruang subarachnoidal
-
Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicus
-
Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnya.
-
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara
lain: kontraksi/ radang otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang
atau adanya keadaan yang disebut dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk
mengetahui penyebab pasti perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara seksama oleh
dokter, jika perlu dilakukan pemeriksaan tambahan radiologi/ Rontgen pada
tulang belakang.
3. Jenis ischialgia
Menurut Sidharta (1984) Ischialgia dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Ischialgia sebagai
perwujudan entrapment neuritis.
Ini
terjadi karena dalam perjalanan menuju tepi n. Ischiadikus terperangkap dalam
proses patologik di berbagai jaringan dan bangunan yang dilewatinya. Jaringan
dan bangunan itu yang membuat n. Ischiadikus terperangkap, antara lain :
(1)
Pleksus lumbosakralis yang diinfiltrasi oleh sel-sel sarcoma
reproperitonial, karsinoma uteri dan ovarii,
(2)
Garis persendian sakroilliaka dimana bagian-bagian dari pleksus
lumbosakralis sedang membentuk n. Ischiadikus mengalami proses radang
(sakrolitis),
(3)
Bursitis di sekitar trochantor mayor femoris,
(4)
Bursitis m. piriformis
(5)
Adanya metatasis karsinoma prostat di tuber ischii
Tempat
dari proses patologi primer dari Ischialgia ini dapat diketahui dengan adanya
nyeri tekan dan nyeri gerak. Nyeri tekan dapat dilakukan dengan penekanan
langsung pada sendi panggul, trochantor mayor, tuber ischii dan spina
ischiadika. Sedangkan nyeri gerak dapat diprovokasi dengan cara melakukan tes
Patrick dan tes Gaenslen.
b.
Ischialgia sebagai
perwujudan entrapment radikulitis dan radikulopati.
Ischialgia ini dapat terjadi karena nucleus pulposus yang jebol
ke dalam kanalis vertebralis (HNP), osteofit, herpes zoster (peradangan) atau
karena adanya tumor pada kanalis vertebralis.
Pada kasus ini pasien akan meraskan nyeri hebat, dimulai dari
daerah lumbosakral menjalar menurut perjalanan n. Ischiadikus dan lanjutannya
pada n. peroneus communis dan n. tibialis.
Data-data yang dapat diperoleh untuk mengetahui adanya
Ischialgia radikulopati, antara lain :
(1)
Nyeri punggung bawah (low back pain),
(2)
Adanya peningkatan tekanan didalam ruang arachnoidal, seperti :
batuk, bersin dan mengejan,
(3)
Faktor trauma,
(4)
Lordosis lumbosakral mendatar,
(5)
Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) lumbosakral,
(6)
Nyeri tekan pada lamina L4, L5 dan S1,
(7)
Tes laseque selalu positif,
c.
Ischialgia sebagai
perwujudan neuritis primer.
Ischialgia ini dapat disembuhkan dengan menggunakan NSAID (non-steroid
anti inflammatory drugs). Gejala utama neuritis Ischiadikus primer adalah
adanya nyeri yang dirasakan berasal dari daerah antara sacrum dan sendi
panggul, tepatnya pada foramen infrapiriforme atau incisura ishiadika dan
menjalar sepanjang perjalanan n. Ischiadikus dan lanjutannya pada n. peroneus
communis dan n. tibialis.
Neuritis ischiadikus primer timbul akut, sub akut dan tidak
berhubungan dengan nyeri punggung bawah kronik. Ischialgia ini sering
berhubungan dengan diabetes meilitus (DM), masuk angin, flu, sakit kerongkongan
dan nyeri pada persendian. Neuritis ischiadikus dapat diketahui dengan adanya
nyeri tekan positif pada n. Ischiadikus, m. tibialis anterior dan m. peroneus
longus.
Ischialgia timbul karena terangsangnya serabut-serabut sensorik
dimana nervus ischiadicus berasal yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3.
4. Tanda dan gejala
Sciatica atau ischialgia biasanya
mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa menyebabkan rasa seperti ditusuk
jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan
dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan meluruskan kaki
memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan menekuk punggung atau
duduk.
Gejala yang sering
ditimbulkan akibat Ischialgia adalah:
·
Nyeri punggung bawah
·
Nyeri daerah bokong
·
Rasa kaku/ terik pada
punggung bawah
·
Nyeri yang menjalar
atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah bokong menjalar ke daerah
paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
·
Rasa nyeri sering di timbulkan
setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak membungkukkan
badan atau banyak berdiri dan berjalan.
·
Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang
berat.
·
Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan
anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot
tungkai bawah tersebut.
·
Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
·
Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya
refleks tendon patella (KPR) dan Achilles (APR).
·
Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan
defekasi, miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis
yang memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen.
·
Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat
- Teknik anamnesa
Yang harus diperhatiakan
dalam anamnesa antara lain:
1)
Lokasi nyeri, sudah berapa lama, mula nyeri, jenis nyeri
(menyayat, menekan, dll), penjalaran nyeri, intensitas nyeri, pinggang
terfiksir, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat rasa nyeri
2)
Kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan didalam
subarachnoid seperti batuk, bersin dan mengedan memprivakasi terasanya
ischialgia diskogenik
3)
Faktor trauma hampir selalu ditemukan kecuali pada proses
neoplasma atau infeksi
6. Patofisiologi
Ischialgia
merupakan nyeri menjalar sepanjang perjalanan n.ichiadicus L4-S2. Ischialgia
yang terasa bertolak dari lokasi foramen infrapiriformis dan menjalar menurut
perjalanan nervus ischiadicus cum nervus poroneus dan nervus tibialis harus di
curigaisebagai manifestasiischiadicus primer atau entrapment neuritis dengan
tempat jebakan di daerah sacroiliaka.
Ischialgia
yang dirasakan bertolak dari vertebra lumbosacralis atau daerah paravertebralis
lumbosacralis dan menjalar sesuai dengan salah satu radiks yang ikut menyusun
nervus ischiadicus.Sebelum terjadi ischialgia selalu di dahului dengan Low Back
pain atau Nyeri Pinggang Bawah itu sendiri seperti perasaan nyeri, pegal, linu
atau terasa tidak enak di daerah pinggang,
pantat yang factor pencetusnya oleh berbagai sebab, mulai dari yang
paling jelas seperti salah posisi, kuman sampai penyebab yang tidak jelas
seperti menyongsong hari esok akibat persaingan hidup semakin ketat atau
stress.
Nyeri
atau rasa tidak enak yang menjalar harus diartikan sebagai perwujudan hasil
perangsangan terhadap saraf sensori. Nyeri saraf itu terasa sepanjang
perjalanan saraf tepi. Ia bertolak dari tempat saraf sensorik terangsang dan
menjalar berdasarkan perjalanan serabut sensorik itu ke perifer. Perangsangan
terhadap berkas saraf perifer biasanya berarti perangsangan pada saraf motorik dan sensorik.Gangguan
sensibilitas yang terasa sepanjang parjalanan saraf tepi dan biasanya juga
disertai gangguan motorik yang di sebutNeuritis. Neuritis di tungkai dapat
terjadi oleh karena berkas saraf tertentu terkena infeksi atau terkena
patologic di sekitarnya.
Iskhialgia
akibat neuritis iskhiadikus primer adalah ketika nervus iskhiadikus terkena
proses peradangan. Diagnosa neuritis iskhiadikus primer ditetapkan apabila
terdapat nyeri tekan pada otot tibialis anterior dan peroneus longus. Timbul
nyerinya akut dan tidak disertai adanya nyeri pada punggung bawah merupakan
ciri neuritis primer berbeda dengan iskhialgia yang disebabkan oleh problem
diskogenik. Biasanya juga dapat dijumpai pada kondisi skoliosis sehingga
terjadi penekanan pada nervus iskhiadikus di segmen L4-S3.
Nyeri
neuropatik terhadap sistem saraf tepi bisa juga dikarenakan injury pada daerah
segmen L4-S3 yang kemudian terjadi inflamasi yang menyebabkan oedem, sehingga
menekan saraf iskhiadikus. Selain itu serabut saraf akan terganggu oleh karena
kerusakan sistem vaskuler. Kompresi atau iritasi juga menyebabkan nyeri
inflamasi yang kemudian diikuti oleh penekanan akson dan berakibat munculnya
nyeri neuropatik (Meliala, 2008).
- Pemeriksaan
diagnostic
Ø Foto
rontgen lumbosakral
Ø Elektromielografi
Ø Myelografi
Ø CT
scan
Ø MRI
- Penatalaksanaan
a.
Rehabilitasi Medik
Ø Obat – obatan :
analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.
Ø Program Rehabilitasi
Medik.
Ø Operasi : di lakukan
pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas dimana dengan obat – obatan
dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu.
Ø Terapi Fisik:
Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi,
Exercise, dsb.
Ø Terapi Okupasi:
Mengajarkan proper body mechanic, dsb.
Ø Ortotik Prostetik:
Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.
b.
Perawatan
Ø Hindari banyak
membungkukkan badan.
Ø Hindari sering
mengangkat barang-barang berat.
Ø Segera istirahat jika
telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
Ø Saat duduk lama
diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
Ø Saat menyapu atau
mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang panjang, sehingga saat
menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk.
Ø Jika hendak mengambil
barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi tekuk kedua lutut untuk
menggapai barang tersebut.
Ø Lakukan Back Exercise
secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga mampu menyanggah
tulang belakang secara baik dan maksimal.
Konsep Asuhan Keperawatan
- Pengkajian (Fokus)
a)
Anamnesa
Keluhan
utama, riwayat perawatan sekarang, Riwayat kesehatan dahulu, Riwayat kesehatan
keluarga.
b)
Pemeriksaan fisik
Ø Untuk
mengetahui seorang pasien mengalami ishialgia ato tidak biasanya ahli
fisioterapi memberikan beberapa tes salah satunya terapis mengagkat kaki yang
mengalami nyeri jika nyeri dirasakan bertambah hebat pada sudut 60 – 70 derajat
orang tersebut dikatakjan positif ischialgia. Tes ini disebut Straight Leg
Rising.
Ø Inspeksi : Perhatikan
keadan tulang belakang, misalnya skoliosis, hiperlordosis atau lordosis lumbal
yang mendatar.
Ø Palpasi : Nyeri tekan
pada tulang belakang atau pada otot-otot di samping tulang belakang.
Ø Perkusi : Rasa nyeri
bila prosesus diketok.
Ø Reflek :
v KPR ↓ dan atau APR ↓
v Laseque, patrick,
antipatrick, naffziger.
- Diagnosa Keperawatan
1)
Nyeri b.d Kompresi saraf, spasme otot.
2)
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi
restriktif dan kerusakan neuromuskulu.
3)
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai
kondisi, prognosis dan tindakan pengobatan.
- Intervensi
1)
Nyeri b.d kompresi saraf, spasme otot
Ø Kaji keluhan nyeri,
lokasi, lamanya serangan, factor pencetus / yang memperberat.
Tetapkan skala 0 – 10.
Ø Pertahankan tirah
baring selama fase akut
Ø Ajarkan teknik
relaksasi dan distraksi
Ø Gunakan logroll (papan)
selama melakukan perubahan posisi
Ø Batasi aktifitas
selama fase akut sesuai dengan kebutuhan
Ø Anjurkan untik
melakukan mekanika tubuh/gerakan yang tepat
Ø Kolaborasi :
analgetik, traksi, fisioterapi
2)
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi
restriktif dan kerusakan neuromuskulus
Ø Berikan tindakan
pengamanan sesuai indikasi
Ø Ikuti aktivitas dengan
periode istirahat
Ø Dekatkan peralatan
yang di butuhkan pasien
Ø Berikan / bantu pasien
untuk melakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
Ø Bantu pasien dalam
melakukan aktivitas ambulasi progresif
Ø Demonstrasikan
penggunaan alat penolong seperti tongkat
Ø Kolaborasi : berikan
therapy dan stoking anti emboli
3)
Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi,
prognosis
Ø Berikan penyuluhan
kesehatan tentang situasi yang di alami pasien
Ø Jelaskan kembali
proses penyakit dan prognosis dan pembatasan kegiatan
Ø Diskusikan mengenai
pengobatan dan efek sampingnya
Ø Diskusikan mengenai
pengobatan dan efek sampingnya
Ø Berikan informasi
mengenai tanda-tanda yang perlu diperhatikan seperti nyeri tusuk, kehilangan
sensasi / kemampuan untuk berjalan.
- Implementasi
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi dan
kebutuhan pasien, sedangkan implementasi utama yang mesti di capai adalah :
v Memperbaiki mobilitas
fisik : Mobilitas fisik dipantau melalui pengkajian kontinu. Perawat mengkaji
bagaimana pasien bergerak dan berdiri. Begitu nyeri punggung berkurang,
aktifitas perawatan diri boleh dilakukan dengan regangan yang minimal pada
struktur yang cedera. Perubahan posisi harus dilakukan perlahan dan dibatu bila
perlu. Gerakan memutar dan melenggok perlu dihindari. Pasien didorong untuk
berganti-ganti aktifiats berbaring, duduk dan berjalan-jalan dalam waktu lama.
Perawat perlu mendorong pasien mematuhi program latihan sesuai yang ditetapkan,
latihan yang salah justru tidak efektif.
v Meningkatkan mekanika
tubuh yang tepat Pasien harus diajari bagaimana duduk, berdiri, berbaring dan
mengangkat barang dengan benar.
v Pendidikan kesehatan
Pasien harus diajari bagaimana duduk, berdiri, berbaring dan mengangkat barang
dengan benar.
- Evaluasi
1)
Mengalami peredaan nyeri, dengan criteria :
Istirahat dengan nyaman
Mengubah posisi dengan nyaman
Menghindari ketergantungan obat.
2)
Menunjukkan kembalinya mobilitas fisik, dengan criteria :
Kembali ke aktifitas secara bertahap
Menghindari posisi yang menyebabkan yang menyebabkan
ketidaknyamanan otot
Merencanakan istirahat baring sepanjang hari.
3)
Menunjukkan mekanika tubuh yang memelihara punggung, dengan
criteria :
Perbaikan postur
Mengganti posisi sendiri untuk meminimalkan stress punggung
Memperlihatkan penggunaan mekanika tubuh yang baik
Berpartisipasi dalam program latihan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marylin E. 2000.
Rencana Asuhan Keperawatan: Pendokumentasian Perawatan Pasien, EGC: Jakarta
Kamali A. 1983.
Kamus Kedokteran, Penerbit PT.Dian Rakyat, Jakarta
Kuntono H.P. 2000.
Management Nyeri Muskuloskeletal. Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi XV. Semarang.
Markam S. 1982.
Neurologi, Penerbit PT.EGC, Jakarta
Meliala L. 2008.
Nyeri Neuropatik. Yogyakarta : Medigma Press Yogyakarta.
Priguna
Sidharta. 1984. Sakit Neuromuskuloskeletal dalam Praktek, Jakarta : Dian
Rakyat.
Rahim A. 1988,
Sports Massage, PIO-KONI, Jakarta
Sobota. 1985,
Atlas Anatomi Manusia Bagian 2, Jakarta
Anonim. 2011.
Makalah Ischialgia. (Internet). Bersumber dari
http://tutytitien.blogspot.com/2011/11/makalah-ischialgia.html. Diakses tanggal
22 Juli 2013, Pukul 14.45
Blh bertanya Dok..., saya punya sakit di pinggiran pantat dekat anus, sperti di tusuk2, kaki sebelah kiri, saat mau BAB ke 2 tumit berasa sakit dan dingin, setelahnya mlh pantat sblh kiri berasa di tusuk2 jarum kaya ada yg ngeganjel, kira2 apa obatnya ya dok...? Dan klau ke rumah sakit/puskesmas ke bagian apa ya dok, pinggul punggung tidak berasa sakit, duduk pun terasa enk tetapi nyeri, tolong pencerahannya dok dan pengobatannya dok sdh 2 minggu smpai lbrn ini saya merasa sakit, karna disertai adanya ambein
ReplyDeletesaran saya periksakan dulu k dokter spesialis syaraf untuk masalah nya, dan kolaborasi dengan dokter bedah untuk masalah ambeyennya.
Deleteuntuk obat tidak sembarangan diberikan karena harus tau dulu diagnosanya,
semoga membantu & lekas sembuh.
semoga bermanfaat
jangan lupa untuk KUNJUNGI dan SUBSCRIBE juga Channel YouTube "DUNIA KEPERAWATAN" untuk UPDATE VIDIO KESEHATAN, Klik: https://www.youtube.com/channel/UCWOkusdlKaop1F-3FLLMDBg
Mau tanya dok
ReplyDeleteIbu saya sudah dirawat dirumah sakit 10 hari karena penyakit ini,, ischialgia. Tp ga ada perubahan dan tetap sama
Ibu saya memutuskan pulang karena menolak operasi
Hampir 2 minggu sudah ga bisa ngapa ngapain. Gerak sesikit pun sakit nyampe nangis2
Solusi apa selain operasi yah dok
tetap sy anjurkan untuk operasi atau ikutu saran dokter setempat, dikarenakan untuk sakit ischialgia ini menyangkut sistem persyarapan
Deletesemoga bermanfaat
jangan lupa untuk KUNJUNGI dan SUBSCRIBE juga Channel YouTube "DUNIA KEPERAWATAN" untuk UPDATE VIDIO KESEHATAN, Klik: https://www.youtube.com/channel/UCWOkusdlKaop1F-3FLLMDBg
trimakasih informasinya.. follow my google+
ReplyDelete