Pages - Menu

Friday, February 22, 2013

BAB III : Tinjauan Kasus Post Partum Cecarea


BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1  Pengkajian
3.1.1 Identitas
Nama                            :  Ny. M
Umur                             :  24 Tahun
Agama                          :  Islam
Jenis Kelamin                :  Perempuan
Pendidikan                    :  SD
Suku Bangsa                 :  Dayak
Pekerjaan                      :  Ibu Rumah Tangga
Alamat                          :  Kp. Bojong Genteng 02/01 Desa Bojong Genteng Kec. Bojong Genteng Kab. Sukabumi Jabar
No Rekam Medis          :  119845
Diagnosa Medis            :  Post Sektio Sesarea Atas Indikasi Ketuban                                               Pecah Dini Hari Ke-2
Tanggal Masuk RS       :  12 Agustus 2006
Tanggal Dikaji              :  14 Agustus 2006
Ruang Perawatan          :  Rd. Dewi Sartika

 Penanggung Jawab
Nama                                               :  Tn. A
Umur                                               :  36 Tahun
Pekerjaan                                         :  Supir
Hubungan Dengan Klien                :  Suami
Alamat                                            :  Kp. Bojong Genteng 02/01 Desa Bojong Genteng Kec. Bojong Genteng Kab. Sukabumi Jabar
3.1.1   Keluhan utama / alasan masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan merasa hamil 9 bulan, ini adalah hamil pertama sejak 3 tahun pernikahannya, klien mengatakan sejak hari rabu tanggal 9-Agustus-2006 klien merasa mulas pada perutnya pada pukul 05.00 wib dengan pergerakan bayi baik ditandai dengan klien merasakan gerakan janinnya masih bergerak, setelah itu lalu keluar darah sedikit pada tanggal 11-agustus-2006 selanjutnya klien mengatakan keluar cairan bening (air ketuban) yang agak banyak, klien sempat di tolong oleh paraji tapi tidak berhasil lalu pada hari sabtu tanggal 12-agustus-2006 klien dibawa ke ruang VK rumah sakit Sekarwangi dan langsung dilakukan tindakan operasi sectio caesarea, dengan lahir bayi perempuan dengan BB : 2800gr TB : 47 cm, APGAR : 4/6, dengan ketuban berwarna hijau kental dan berbau.


3.1.2   Riwayat Kesehatan
31.3.1    Keluhan Utama : Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi sectio caesarea.
3.1.3.2    Riwayat Kesehatan Sekarang : Pada saat dikaji klien mengeluh nyeri pada daerah luka post operasi sectio caesarea. Nyeri dirasakan oleh klien seperti disayat-sayat oleh benda tajam pada daerah abdomen dengan skala nyeri 3 (0-5). Klien mengatakan nyeri dirasakan bertambah apabila klien banyak beraktivitas dan nyeri berkurang apabila klien beristirahat dan berbaring di tempat tidur, nyeri dirasakan secara berulang-ulang selama 1 menit. Klien juga mengeluh payudaranya terasa bengkak dan keras, ada perasaan sangat tidak nyaman dengan keadaan tubuhnya yang tidak bersih karena klien mengatakan tidak mandi dan keramas sejak masuk rumah sakit yaitu pada tanggal 12-agustus-2006, dan klien juga mengatakan tidak mengetahui informasi tentang cara menyusui yang baik dan informasi tentang KB.
3.1.3.3  Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit gastritis, sesak napas dan klien tidak memiliki penyakit menular maupun penyakit keturunan, dan klien juga mengatakan tidak pernah di operasi sectio caesarea sebelumnya karena ini adalah hamil pertama.
3.1.3.4    Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat persalinan dengan sectio caesarea maupun menderita penyakit menular.
3.1.4   Riwayat Obstetri dan Ginekologi
3.1.4.1    Riwayat Ginekologi.
3.1.4.1.1 Menstruasi : Haid pertama klien pada usia 13 tahun dengan siklus haid 28 hari, lama menstruasi 5 hari dan berwarna merah muda berbau amis, Volume ± 2-3 doek. Klien mengeluh apabila menstruasi pertama selalu sakit.
3.1.4.1.2 Perkawinan : Klien mengatakan menikah pada usia 21 tahun dan dan usia suami 33 tahun ini merupakan pernikahan yang pertama. Jarak antara pernikahan dengan kehamilan 3 tahun.
3.1.4.1.2.1   Keluarga Berencana (KB) : Klien mengatakan belum pernah menggunakan Alat Kontrasepsi karena saat menikah ingin langsung mempunyai anak. Apabila akan menggunakan alat kontrasepsi klien mengatakan akan menggunakan suntik. Klien mengatakan tidak mengerti tentang jenis dan macam alat – alat kontrasepsi.

3.1.4.2   Riwayat Obstetri
3.1.4.2.1 Riwayat Kehamilan Sekarang : Klien mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan yang pertama, HPHT 15 November 2005 dengan taksiran persalinan tanggal 22 Agustus 2006. Selama kehamilan klien  selalu melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulan kepuskesmas dan bidan, tetapi klien mengatakan tidak pernah mendapatkan imunisasi TT. Keluhan pada trimester pertama yaitu mual, muntah, dan pusing untuk trimester berikutnya tidak ada keluhan berat badan sebelum hamil 50 kg dan setelah hamil 70 kg.
3.1.4.2.2 Riwayat Persalinan Sekarang : Klien mengatakan merasa hamil 9 bulan, sejak tanggal 9 Agustus 2006 klien merasa mulas sejak pukul 05.00 wib, keluaran darah yang disusul dengan keluaran cairan bening  pada tanggal 11 Agustus 2006. Tanggal 12 Agustus 2006 anak lahir dengan sectio caesarea di OK   rumah sakit Sekarwangi dengan jenis kelamin perempuan, Berat Badan 2800 gram, Panjang Badan 47 cm.
3.1.4.2.2.1                   Riwayat Nifas Sekarang : Pada hari kedua post partum, keadaan umum klien baik, kesadaran composmentis, adanya lokhea rubra dengan volume darah ± 2-3 doek per hari. dengan TD 120/90 mmHg R : 22 x / menit, nadi 88 x / menit, suhu tubuh 37º C, colostrum belum keluar.
3.1.5     Pola Aktivitas Sehari – hari
Tabel  3.1  Pola Aktivitas Sehari – hari
No
Pola Aktivitas
Selama Hamil
Selama Dirawat
Ket
1













2













Pola Nutrisi
- Makan








- Minum



Pola Eliminasi
- BAB






- BAK




Klien makan 3x perhari dengan jenis nasi dan lauk pauk, klien tidak ada pantangan terhadap terhadap jenis makanan tertentu.
Klien minum ± 8 gelas / hari dengan jenis air putih kadang – kadang teh.
Klien BAB dengan frekuensi 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning. Pada saat BAB tidak ada keluhan.
Klien BAK dengan frekuensi 6-7x sehari dengan warna kuning jernih dan berbau khas.
Klien makan 3x perhari dengan jenis makanan bubur. Porsi makan habis 1 porsi.




Klien minum ± 8 gelas perhari dengan jenis air putih
Klien belum BAB selama dirumah sakit






Klien BAK dengan frekuensi 3-4x sehari dengan warna kuning














Dibantu keluarga diatas tempat tidur












No
Pola Aktivitas
Selama Hamil
Selama Dirawat
Ket
3
Pola Istirahat Tidur

Tidur siang jam 13.00-14.00wib dan tidur malam pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB
Tidur siang jam 13.00 WIB – 14.00 WIB dan tidur malam jam 19.00 WIB – 05.00 WIB

4
Pola Personal Hygiene

Klien mandi 2x perhari, gosok gigi 2x sehari, dan keramas setiap hari dalam seminggu.
Klien belum mandi, gosok gigi dan keramas sejak masuk rumah sakit

Badan klien terlihat kotor dan berkeringat, rambut kotor dan berminyak
5
Pola Aktivitas dan Mobilisasi
Klien sebagai seorang ibu rumah tangga dan klien jarang berolahraga. Aktivitasnya sedang dan sering nonton TV apabila ada waktu senggang
Klien beraktivitas hanya berbaring di tempat tidur. Kegiatan sehari-hari dibantu minimal oleh keluarga dan petugas



3.1.6   Pemeriksaan Fisik Pada Ibu
3.1.6.1  Penampilan Umum : Tingkat kesadaran klien Compos mentis, klien belum bisa duduk, klien belum bisa turun dari tempat tidur, klien tampak kotor, berkeringat dan tidak segar dan rapi.
3.1.6.2 Pemeriksaan Fisik Persistem
3.1.6.2.1    Sistem Pernapasan : Bentuk hidung simetris, septum nasi berada ditengah, pola napas teratur, respirasi 20 x / menit, tidak terdapat sekret, bentuk dada simetris, tidak ada suara napas tambahan, tidak ada retraksi dada, bunyi napas vesikuler.
3.1.6.2.2    Sistem Kardiovaskuler : Tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 88 x / menit, konjungtiva merah muda, tidak ada oedema pada wajah dan palpebra, tidak ada sianosis, capillary reffil time kembali kurang dari 3 detik, suara jantung S1 dan S2, tidak ada murmur, dan tidak ada peningkatan JVP.
3.1.6.2.3    Sistem Neurologis : Bentuk mata simetris, pupil isokor, pergerakan mata kesegala arah, fungsi penglihatan baik ditandai dengan klien dapat membaca huruf-huruf pada snelen chart dengan jarak kurang dari 6 meter. Bentuk telinga simetris dan bersih. Fungsi pendengaran baik ditandai klien dapat mendengar gesekan kertas pada jarak 30 cm, klien dapatmencium wangi minyak kayu putih dan mampu  merasakan rasa-rasa seperti asin, manis dan pahit dengan menggunakan garam, gula dan kopi.
3.1.6.2.4    Sistem Pencernaan : Bentuk simetris, warna mukosa bibir dan mulut merah muda, keadaan bibir kering, lidah kotor, gigi tampak kotor terdapat gigi berlubang pada gusi bawah sebelah kiri dan gigi depan atas menggunakan gigi palsu, tidak terdapat nyeri epigastrium, bising usus 10x / menit.
3.1.6.2.5    Sistem Perkemihan : pada saat di palpasi kandung kemih kosong tidak ada keluhan.
3.1.6.2.6    Sistem Endokrin : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran kelenjar getah bening.
3.1.6.2.7    Sistem Musculoskeletal :
(1)  Ektremitas atas : bentuk simetris jumlah jari lengkap antara yang kanan dengan yang kiri  pada ektremitas bebas tidak terpasang infus.
(2)  Ektremitas bawah : bentuk simetris jumlah jari lengkap, tidak ada oedema dan varises, Rom bebas,  kekuatan otot penuh.   
3.1.6.2.8    Sistem Reproduksi : Bentuk mamae simetris antara ya5ng kanan dengan yang kiri, puting susu menonjol, ASI keluar sedikit, pada saat dipalpasi mamae tegang, bengkak dan keras, pada daerah genetalia tidak terdapat oedema tidak terdapat varises lochea rubra darah berbau amis volume pendarahan ± 2-3 pembalut penuh terdapat luka. Perineum tampak basah.
3.1.6.2.9    Sistem Integumen : Warna rambut hitam, kulit kotor, distribusi rambut merata. Warna kulit sawo matang, kulit teraba hangat, terdapat luka pada daerah abdomen dengan panjang luka jahitan ± 15 cm dan jumlah jaitannya 10 jahitan dengan luka bersih dan masih agak basah.
3.1.7   Data Psikososial dan Spiritual
3.1.7.1 Pola pikir persepsi : Klien mengatakan belum tahu cara perawatan payudara, klien mengatakan akan memberikan ASI pada anaknya sampai usia 2 tahun. Klien juga berencana mengikuti KB, alat kontrasepsi yang akan digunakan yaitu suntik.
3.1.7.2 Konsep diri
(1)  Body Image : Klien merasa setelah melahirkan tubuhnya mengalami    perubahan seperti berat badannya yang naik.
(2)  Peran Diri : Sekarang klien berperan sebagai istri dan ibu dari satu orang anak.
(3)  Ideal Diri : Klien berharap segera sembuh dan kembali ke rumah.
(4)  Identitas Diri : Klien  adalah seorang perempuan dan klien sekang berstatus sebagai ibu rumah tangga dan istri.
(5)  Harga Diri : Klien merasa cemas dengan karena takut tidak bisa merawat bayinya dan klien merasa takut  berat badannya tidak dapat kembali pada keadaan seperti semula.
3.1.8   Hubungan dan Komunikasi : Pada saat dikaji klien tampak tenang, klien berbicara dengan jelas. Mampu mengerti bahasa yang digunakan. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, klien tinggal bersama suami. Suami selalu memberikan dorongan kepada klien selalu mengunjungi pada malam hari saja karena suaminya bekerja sebagai supir angkot.
3.1.9     Data Spiritual : Klien dan keluarga menganut agama Islam dan selalu menjalankan kewajibannya, klien selalu berdoa agar dirinya dan bayinya selalu berada dalam keadaan sehat, saat di rumah sakit klien tidak bisa melakukan shalat hanya berdoa saja agar cepat sembuh.
3.1.10 Hasil laboratorium :
Tanggal 14 Agustus 2006 :
HB                       : 10,0 g/dl        (N: 12 – 16 g/dl)
3.1.11 Therapi
Amoxillin                                     3X1 (500 mg)
Asam Mefenamat                        3X1 (500 mg)
SF                                                3X1 (500 mg)
Semua therapi diberikan secara oral.
3.1.11 Pemeriksaan Fisik Bayi tanggal 15 Agustus 2006
a)  Penampilan Umum : Bayi menangis, bergerak aktif, bayi tidak mengalami asfiksia, bayi tampak bersih dan rapih.
b) Kepala dan Leher : Bentuk simetris, tidak ada kaku kuduk, pergerakan   aktif, reflek menghisap baik.
c)               Mata : Kedua mata simetris, terdapat reflek pupil mengecil, konjungtiva merah muda, tidak ada edema pada palpebra.
d)   Hidung : Bentuk simetris, tidak dapat pernapasan cuping rongga hidung bersih tidak terdapat sekret.
e)       Mulut dan Dagu : Mulut simetris tidak terdapat stomatitis, lidah bersih bibir merah bersih, tampak lembab, reflek rooting dan sucking positif, terbukti ketika jari di sentuhkan dibawah bibir bayi, bayi mengikuti arah sentuhan jari.
f)        Telinga : Telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat serumen, daun telinga ada, tidak ada luka maupun benjolan.
g)       Dada : Pergerakan dada simetris,tidak terdapat edema pada dada.
h)       Abdomen : Bentuk simetris, tidak teraba masa pada abdomen, tali pusat terlihat kering dan tidak terdapat tanda-tanda peradangan.
i)     Punggung, Panggul dan Bokong : Tidak terdapat benjolan bentuk punggung simetris terdapat lubang anus.
j)     Genetalia : Genetalia bersih, terdapat labia mayora dan minora, vulva dan vulva nampak bersih, tidak ada luka ataupun benjolan.
k)   Ektremitas
1)       Ektremitas atas : bentuk simetris jumlah jari lengkap antara yang kanan dengan yang kiri rom bebas akral hangat. Tidak terdapat sianosis.
2)       Ektremitas bawah : bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak terdapat oedema,bayi dapat menggenggam jari perawat.











3.2.1    Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1
Ds:   klien mengeluh nyeri 
        daerah luka post sectio caesarea.
Do:   klien tampak meringis 
         kesakitan
-    klien tampak membatasi aktivitas
-    skala nyeri 3 (0-5)
-    terdapat luka post operasi sectio caersarea dengan panjang luka ± 15 cm
-    post operasi sectio caesarea hari ke 2
-    TD : 120/90 mmHg
-    N    : 88 x/mnt
-    R     : 20 x/mnt
-    S      : 37 C
Terdapat luka post operasi sectio caesarea
Terputusnya kontinuitas jaringan
Merangsang pusat saraf di hipothalamus
Merangsang pengeluaran zat mediator kimia (histamin bradikinin, prostagladin)
Persepsi nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri





No
Data
Etiologi
Masalah
2
Ds: -
Do: luka masih basah
-   terdapat lokea lubra
-   panjang luka ± 15 cm dengan jumlah jahitan 10 jahitan
-   mobilitas fisik klien terbatas
-   TD : 120/90 mmHg
-   N    : 88 X/mnt
-   R     : 20 X/mnt
-   S      : 37 C

Riwayat ketuban pecah dini dengan warna ketuban sudah hijau kental dan dilakukkan operasi sectio caesarea sehingga terdapat luka
Terputusnya kontinuitas jaringan
Terdapat luka terbuka
Luka media masuknya microorganisme
Resti infeksi

Resti infeksi
3
Ds: Klien mengatakan air susu belum keluar
Klien mengatakan  tidak tahu cara perawatan payudara setelah melahirkan.
Do: - saat dipalpasi mamae tegang dan bengkak
ASI belum keluar
 Puting susu kotor

Kurang informasi tentang perawatan payudara dan belum disusu ke bayi
Tidak melakukan perawatan payudara
Terjadi pembengkakan atau bendungan ASI pada payudara
Produksi ASI tidak lancar
Pengeluaran ASI tidak efektif


Ketidak efektipan menyusui
No
Data
Etiologi
Masalah
4
Ds: Klien mengatakan belum mandi dan keramas sejak masuk rumah sakit yaitu sejak hari sabtu, 12-08-2006
Do: Rambut berminyak dan kotor, badan berkeringat, kotor dan bau, gigi dan lidah terlihat kotor.

Tindakan operasi sektio sesarea

Aktivitas fisik terbatas
Tirah baring
Perawatan diri kurang

Defisit perawatan diri
5
Ds: Klien mengatakan sejak menikah belum pernah mengikuti program KB dan tidak tahu informasi yang lengkap tentang KB.
Do: Klien bertanya tentang KB

Kurangnya informasi KB yang diterima klien
Ketidaktahuan klien tentang KB
Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan








3.2.2 Diagnosa bayi
1.
Ds: -
Do: Suhu bayi 36º C
Akral hangat
Berat badan 2800 kg
Panjang badan 47 cm

Bayi baru lahir
Sistem tubuh belum sempurna
Termoregulasi tidak efektif
Resiko tinggi perubahan suhu tubuh

Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
2













3.
.
Ds: -
Do: Suhu bayi 36º C
Panjang badan 47 cm
Akral dingin
Tali pusat terlihat kering
Berat badan 2800 gr






DS : -
DO : Bayi diberi susu formula selama perawatan di ruang bayi




Bayi baru lahir
Pemotongan tali pusat
Tali pusat masih basah
Memudahkan invasi mikro organisme
Resti infeksi


Lahir Sectio Caesarea



Apgar score 4/6



Bayi diistirahatkan

Air susu inbu belum keluar



Diberi susu formula


Bayi bingung puting
Resti infeksi pada bayi












Bingung puting

3.2.3 Daftar Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah
3.2.3.1  Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat dari tindakan operasi sectio caesarea.
3.2.3.2  Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan payudara.
3.2.3.3  Defisit perawatan diri berhubungan dengan terbatasnya aktifitas fisik.
Kurangnya pengetahuan tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang KB.
3.2.3.4  Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan  adanya riwayat ketuban pecah dini dan adanya luka post operasi sectio caesarea.
3.2.3 Daftar Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah bayi :
3.2.3.1 Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan sistem tubuh belum sempurna.
3.2.3.2    Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka pada tali pusat.
3.2.3.3    Bingung puting berhubungan dengan diberikannya susu formula kepada bayi.
















No
Tgl
jam
No Dx
Catatan Perkembangan
Prf
1
Rabu
16-08-2006

1
Pukul 08.10
S     :  Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri pada daerah luka.
O    :  Klien tampak tenang Klien tidak membatasi aktivitas (TD 120/80 mmHg P 80 x / menit   R 20 x / menit S 36º C)
A    :  Masalah teratasi
Yuli

2
Rabu
16-08-2006
3

S     :  Klien mengatakan tidak mandi karena klien merasa takut beraktivitas apalagi mandi karena takut terkena lukanya.klien mengatakan mau mandi besok tgl 15-08-2006
O    :  Rambut berminyak dan kotor, badan berkeringat dan bau.
A    :  Masalah belum teratasi
P     :  Intervensi dilanjutkan bantu klien untuk melakukan perawatan diri seperti mandi dan keramas Motivasi klien untuk selalu melakukan perawatan diri   
I      :  Pukul 08.30 WIB
Membantu klien untuk melakukan perawatan diri seperti mandi dan keramas
Pukul 09.00 WIB
Memotivasi klien untuk selalu melakukan perawatan diri  
E     :  11.15
S     :  Klien mengatakan merasa sangat nyaman, segar dan sehat setelah dilakukan mandi dan keramas
O    :  Klien terlihat segar, bersih dan  wangi
A    :  Masalah teratasi
Yuli








No
Tgl
jam
No Dx
Catatan Perkembangan
Prf

3
Selasa
15-08-2006

5
S    : Klien mengatakan lukanya belum dibersihkan dan balutannya belum diganti
O   : Terlihat balutan yang kemarin  belum diganti, luka terlihat kotor terkena bethadine, luka terlihat kering, tidak ada pus.
A   : Masalah teratasi sebagian
P    : Intervensi dilanjutkan, Lakukan perawatan luka, Lakukan pemijatan pada pinggi- pinggir luka
I   : Pukul 08.45 WIB
      Melakukan perawatan luka
E  : Pukul 09.00WIB
S    : -
O   : luka terlihat kering, tidak ada pus, jumlah luka jahitan 10 jahitan, klien terlihat tidak bermobilisasi dengan baik, ditandai denga klien hanya tiduran ditempat tidur saja.
A   : Masalah belum teratasi
P    : Intervensi lanjutkan
Pukul 09.00 WIB
Yuli


4
Rabu
16-08-2006

5
S   : -
O  : tidak keluar darah ataupun pus pada saat dipijat.luka terlihat kering. Klien terlihat mobilitasnya kurang.
A  : Masalah belum teratasi
P   : Intervensi dilanjutkan, Lakukan perawatan luka, Anjurkan mobilitas fisik dan  melakukan perawatan diri
I    : Pukul 09.05WIB
       Melakukan perawatan luka dan memijat-mijat bagian pinggir luka.
E   : Pukul 09.20 WIB
S   : -
O  : terlihat ada darah sedikit diperban dibagian jahitan paling bawah, tidak ada keluar darah atau pus pada saat dipijat, luka tampak kering.
A : Masalah belum teratasi
P   : Intervensi lanjutkan
       Pukul 08.00 WIB
Yuli

No
Tgl
jam
No Dx
Catatan Perkembangan
Prf
5
Kamis
17-08-2006
5
S  :  -
O :  ada darah yang rembes kedalam perban, setelah dipijat keluar darah dan pus  sedikit pada .luka terlihat agak basah. Luka diup hecting 1/2 Klien terlihat mobilitasnya kurang.
A :  Masalah belum teratasi
P  :  Intervensi dilanjutkan
        Lakukan perawatan luka
        Anjurkan mobilitas fisik dan  melakukan perawatan diri
I   :  Pukul 09.15WIB
       Melakukan perawatan luka dan   memijat-mijat bagian pinggir luka.
E  :  Pukul 09.20 WIB
S  :  -
O :  Luka terlihat bersih dan tidak ada darah lagi, jahitan diup ½.
A :  Masalah belum teratasi
P  :  Intervensi lanjutkan
Pukul 08.00 WIB
Yuli

6
Jumat
18-08-2006
5
S  :  -
O :  ada darah yang rembes kedalam perban, setelah dipijat keluar darah dan pus  banyak pada .luka terlihat agak basah. Luka terbuka sedikit  Klien terlihat mobilitasnya kurang.
A :  Masalah belum teratasi
P  :  Intervensi dilanjutkan
        Lakukan perawatan luka 2 x sehari
        Anjurkan mobilitas fisik dan melakukan perawatan diri
I   :  Pukul 08.15WIB
       Melakukan perawatan luka dan memijat-mijat bagian pinggir luka.
E  :  Pukul 09.20 WIB
S :  -
O :  Luka terlihat bersih dan tidak ada darah lagi, luka di balut denga kasa yang diberikan bethadine dan Nacl dengan perbandingan 1:4.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi lanjutkan
Yuli
3.2        PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny. M dengan post Sectio Caersarea atas indikasi ketuban pecah dini hari ke 2 di ruang rd. Dewi Sartika RS Sekarwangi, dilakukan selama 5 hari yaitu tanggal 14 Agustus 2006 sampai 19 Agustus 2006, selama melakukan asuhan keperawatan penulis berusaha menetapkan proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi, pada bab pembahasan ini penulis akan menguraikan beberapa kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang penulis temukan selama praktek di RS Sekarwangi.
3.2.1  Pengkajian
Pengkajian merupakan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut sehingga diketahui kebutuhan keperawatan yang diperlukan oleh klien saat itu, yang nantinya dapat ditegakan menjadi diagnosa keperawatan. Adapun langkah – langkah dalam melakukan pengkajian yaitu : pengumpulan data, analisa data, dan diagnosa keperawatan menurut prioritas.
Penulis dalam pengumpulan data tidak banyak menemui kesulitan karena klien dan keluarga sangat kooperatif dalam komunikasi maupun kerjasama dalam melakukan tindakan, dalam pengumpulan data ini penulis melakukan pemeriksaan fisik secara head to toe pada ibu dan bayi, selain itu juga melakukan wawancara langsung pada Ny. M dan keluarga, studi literatur, melihat catatan medik dalam status klien, dan informasi perawat ruangan. Pendokumentasian dilakukan oleh penulis dengan melihat catatan keperawatan di ruangan, penulis menemukan bahwa dokumentasi tidak lengkap, terutama mengenai riwayat persalinan serta tidak menemukan pemeriksaan laboratorium yang baru.
Pemeriksaan fisik pada Ny. M, keluhan yang dirasakan yaitu nyeri luka post operasi sectio caesarea didaerah abdomen, dan ditemukan tekanan darah normal, biasanya terjadi dalam adaptasi fisiologi bahwa dalam tekanan darah ibu post partum akan ditemukan hipotensi ortostatik yang timbul dalam 48 jam pertama yang dapat terjadi akibat pembesaran limfe.
3.2.2 Berdasarkan teori terdapat 10 diagnosa keperawatan yang muncul pada ibu post sectio caesrea (Doengoes, 2001 : 414).
3.2.2.1        Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan transisi/ peningkatan anggota keluarga, krisis situasi.
3.2.2.2 Ketidaknyamanan : Nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan, efek-efek anestesia, efek-efek hormonal, distensi kandung kemih/abdomen.
3.2.2.3    Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri, transmisi/kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi.
3.2.2.4    Harga diri rndah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan.
3.2.2.5    Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan fungsi biokimia atau regulasi, efek-efek anestesia, tromboemboli, profil darah abnormal, trauma jaringan
3.2.2.6    Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan/kulit rusak, penurunan Hb, prosedur invasif dan/atau peningkatan pemajanan lingkungan, pecah ketuban lama, mal nutrisis.
3.2.2.7    Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (diastasis rekti, kelebihan analgesik atau anastesia, efek-efek progesteron, dehidrasi, diare prapersalianan, kurang masukan, nyeri perineal/rektal.
3.2.2.8    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi, tidak mengenal sumber-sumber.
3.2.2.9    Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan trauma/diversi mekanis, efek-efek hormonal, efek-efek anestesi.
3.2.2.10  Kurang perawatan diri berhubungan dengan efek-efek anestesi, penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidaknyamanan.
3.2.3 Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. M :
3.2.3.1    Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat dari tindakan operasi sectio caesarea.
3.2.3.2    Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan payudara.
3.2.3.3    Defisit perawatan diri berhubungan dengan terbatasnya aktifitas fisik.
3.2.3.4    Kurangnya pengetahuan tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang KB.
3.2.3.5    Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan  adanya riwayat ketuban pecah dini dan adanya luka post operasi sectio caesarea.
3.2.4 Menurut teori dignosa keperawatan yang muncul pada bayi (Doengoes,  2001 : 567) :
3.2.4.1    Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh berhubungan dengan usia tua (ketidakmampuan menggigil, permukaan tubuh luas yang ada hubungannya dengan massa, keterbatasan jumlah lemak subkutan).
3.2.4.2    Resiko tinggi terhadap perubahan pertukaran gas berhubungan dengan stressor pranatal / intrapartum, produksi mukus yang berlebih, fluktuasi temperatur tubuh.
3.2.4.3    Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan laju metabolik, kebutuhan kalori tinggi, kelelahan, simpanan nutrisi minimal.
3.2.4.4    Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kulit rusak, jaringan trauma, pemajangan lingkungan, ketidakadequatan imunitas yang didapat.
3.2.4.5    Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan trauma lahir, aspirasi, profil darah abnormal.
3.2.5 Diagnosa keperawatan yang tidak muncul pada Ny. M yang tidak sesuai dengan tinjauan teoritis adalah :
3.2.5.1    Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan transisi/ peningkatan anggota keluarga, krisis situasi. Penulis tidak mengangkat masalah tersebut karena tidak menemukan data yang menunjang untuk diagnosa tersebut dibuktikan dengan klien tidak merasa cemas dengan kehadiran bayi didalam keluarganya.
3.2.5.2 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsepdiri, transmisi/kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi. Penulis tidak mengangkat masalah tersebut karena tidak menemukan data yang menunjang untuk diagnosa tersebut terbukti dengan klien tidak merasa cemas pada keadaannya saat ini.
3.2.5.3 Harga diri rndah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan. Penulis tidak mengnangkat masalah tersebut karena tidak ada data yang menunjang pada diagnosa tersebut dibuktikan dengan klien merasa senang dan berhasil berperan sebagi seorang istri karena dapat memberikan keturunan pada keluarganya dan suaminya.
3.2.5.4    Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan fungsi biokimia atau regulasi, efek-efek anestesia, tromboemboli, profil darah abnormal, trauma jaringan penulis tidak mengangkat masalah tersebut karena tidak menemukan data yang menunjang pada diagnosa tersebut terbukti dengan tekanan darah normal.
3.2.5.5    Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (diastasis rekti, kelebihan analgesik atau anastesia, efek-efek progesteron, dehidrasi, diare prapersalianan, kurang masukan, nyeri perineal/rektal Pnulis tidak mengangkat masalah tersebut karena tidak menemukan data yang menunjang pada diagnosa tersebut terbukti klien sudah BAB.
3.2.5.6    Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan trauma/diversi mekanis, efek-efek hormonal, efek-efek anestesi. Penulis tidak mengangkat masalah tersebut karena tidak menemukan data yang menunjang diagnosa tersebut terbukti karena klien sudah BAK.


3.2.6 Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada bayi Ny. M :
3.2.6.1 Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan termoregulasi tidak efektif. Penulis mengangkat diagnosa ini karena ditemukan data suhu bayi 36 ° C, Berat badan 2800 kg.
3.2.6.2    Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tali pusat masih basah. Penulis mengangkat diagnosa ini karena ditemukan Suhu 36 ° C, tali pusat kering.
3.2.7 Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis membuat rencana keperawatan yang disesuaikan dengan tinjauan teoritis, namun demikian disesuaikan pula dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan yang memungkinkan rencana tersebut dapat dilaksanakan untuk perencanaan. Penulis juga bekerjasama dengan perawat ruangan. Rencana yang disusun terfokus pada pada pengetahuan dan peningkatan proses penyembuhan dengan cara septik dan aseptik, meningkatkan kenyamanan, memberikan informasi tentang aktivitas, serta pendidikan kesehatan.
3.2.8 Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan perwujudan dari semua rencana yang telah disusun, selama melakukan pelaksanaan tersebut penulis bekerjasama dengan perawat ruangan dengan cara mendelegasikan rencana keperawatan yang tidak dapat dilakukan. Tahap pelaksaan ini terdapat intervensi pada masalah resiko tinggi infeksi yang tidak dapat penulis laksanakan dikarenakan tidak adanya data hasil pemeriksaan laboratorium yang baru setelah melahirkan, menurut teori pemeriksaan laboratorium terutama leukosit penting yang ada hubungannya dengan mengidentifikasi adanya infeksi, dan mendelegasikan untuk melakukan perawatan luka 2 kali dalm sehari. begitu juga dalam perawatan vulva hygiene penulis hanya menggunakan kapas  steril dan basah tanpa cairan sublimat yang seharusnya menurut teori harus menggunakan kapas sublimat, hal ini dikarenakan keterbatasan alat yang tersedia.
3.2.9 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan, dimana pada proses ini mengacu pada tujuan / kriteria hasil yang ingin dicapai. Evaluasi yang dilakukan meliputi 2 jenis yaitu : evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Setelah dilakukan evaluasi terhadap Ny. M, keperawatan yang muncul dapat teratasi seperti masalah resiko tinggi ketidakefektipan menyusui, gangguan rasa nyaman nyeri, defisit perawatan diri kurang pengetahuan tentang KB resiko perubahan suhu tubuh pada bayi dan . sedangkan yang teratasi sebagian yaitu dan resiko infeksi pada ibu dan resiko infeksi pada bayi.

No comments:

Post a Comment