Pages - Menu

Sunday, June 2, 2013

Laporan Pendahuluan Cidera Kepala : Diagnosa Keperawatan V, VI, VII dan VII

DX V
Perubahan proses pikir (deficit fungsi intelektual, komunikasi, ingatan, proses informasi) b.d cedera otak
Intervensi :
  • Bantu dalam mengembangkan kembali kemampuan pasien
  • Bantu beberapa disiplin selama fase pemulihan
  • Merencanakan program therapy atau konseling yang dibuat untuk menolong pasien bereaksi dengan maksimal
DX VI
Potensial terhadap koping keluarga tidak epektif b.d pasien tidak responsive, hasil yang tidak jelas, periode pemulihan yang lama, sisa kemampuan fisik pasien dan deficit emosi
Tjuamn : koping kluarga Efektif dan mengerti tentang proses penyembuhan dari klien
Intervensi :
  • Anjurkan keluarga untuk mengemukakanhal-hal yang menjadi perhatian tentang keseriusan kondisi
  • Dengarkan pasien dengan penuh perhatian selama pasien mengungkapkan ketidak berdayaannya
  • Anjurkan untuk mengakui perasaannya
  • Berikan penguatan awal terhadap penjelasan tentang luasnya trauma, rencana pengobatan dan prognosisnya
Rasional :
  • Pengungkapan tentang rasa takut secara terbuka dapat menurunkan ansietas dan meningkatkan koping terhadap realitas
  • Menyatakan perasaannya dapat bermanfaat karena akibat dari pemberian keyakinan
  • Orang terdekat tidak dapat memahami semua informasi yang disampaikan dan hambatan dapat terjadi sebagai akibat dari emosi atau trauma

DX VII
Kurang pengetahuan tentang proses rehabilitasi
Tujuan : setel;ah dilakukan perawatan klien aham dan mengerti dengan kondisi penyakitnya
Intervensi :
  • Evaluasi kemampuan dan kesiapan untuk belajar dari pasien dan keluarganya
  • Berikan informasi yang berhubungan dengan proses trauma sesudahnya
  • Diskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri
  • Beri instruksi dalam bentuk tulisan dan jadwal mengenai aktifitas, obat-obatan dll
  • Diskusikan dengan pasien dan orang terdekat perkembangan dari gejala dan tanda trauma
Rasional :
  • Memungkinkan untuk menyampaikan bahan yang didasarkan atas kebutuhan secara individual
  • Membantu dalam menciptakan harapan yang realistis dan meningkatkan pemahaman pada keadaan saat ini
  • Berbagai tingkat bantuan mungkin perlu direncanakan yang didasarkan atas kebutuhan yang bersifat indifidual
  • Memberikan penguatan visual dan rujukan setelah sembuh
  • Dapat menjadi tanda adanya eksaseubasi respon pasca traumatic yang dapat terjadi dalam beberapa bulan
DX VIII
Rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan
Tujuan : seterlah dilakukan perawatan dalam waktu 3x24 jam gangguan rasa nyaman nyeri klien hilang,dengan kriteria : klien tidak meringis, skala nyeri 1 (0-5)
Intervensi :
  • Kaji tingkat nyeri
  • Ajarkan tehnik relaksasi
  • Observasi luka dan ganti balutan 1x24 jam
  • Berikan lingkungan yang tenang yang  nyaman pada klien
  • Kolaborasi pemberian analgetik dan anti biotic
Rasional :

  • Dapat mengetahui sejauh mana rasa nyeri yang dialami klien
  • Tehnik relaksasi dapat mengalihkan perhatian klien terhadap persepsi nyeri juga dapat merelaksasikan otot-otot yang tegang
  • Perawatan luka dilakukan agar luka klien cepat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi
  • Lingkungan yang tenang dan nyaman dapat mengurangi stimulus terhadap nyeri
  • Analgeik merupakan obat penghulang nyeri dan anti biotok untuk mencegah terjadinya komplikasi, mis: infeksi

No comments:

Post a Comment