Pages - Menu

Thursday, February 21, 2013

Konsep Nursing Center


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Konsep Nursing Center pertama kali dicetuskan dalam seminar nasional keperawatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sewindu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PSIK UNPAD) tanggal 23 Maret tahun 2002.
Dalam seminar nasional yang dilanjutkan dengan lokakarya tersebut, konsep Nursing Center mendapatkan masukan dan kritik yang sangat positif dari peserta semiloka yang digunakan untuk memperbaiki konsep yang telah ada.
B.           Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami :
1)      Definisi Nursing Center 
2)      Karakteristik Nursing Center 
3)             Nursing Center  sebagai Model Keperawatan Komunitas
4)             Tujuan Nursing Center 
5)      Kriteria Nursing Center  yang Baik 
6)      Sasaran Pelayanan Nursing Center 
7)      Peran Perawat dalam Nursing Center 
8)      Fokus Intervensi  Nursing Center 
9)      Tahap Pengembangan  Nursing Center 
10)  Nursing Center di Puskesmas
11)  Nursing Center  sebagai Tempat Praktek Mandiri/Berkelompok Perawat
12)  Operasionalisasi Nursing Center 
13)      Kegiatan Pelayanan
14)  Kegiatan Pelayanan Keperawatan Nursing Center 
15)  Ketenagaan di Nursing Center 
16)  Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center 









BAB II
 TINJAUAN TEORITIS

A.    Definisi Nursing Center 
Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. Dalam Nursing Center selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh sehingga Nursing Center memiliki karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002)
B.     Karakteristik Nursing Center 
Sesuai dengan batasan Nursing Center, maka yang menjadi ciri utama Nursing Center  adalah:
1.      Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program pendidikan, pelayanan dan penelitian/pengembangan keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap langkah pengelolaan
2.      Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi pelaksanaan tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung jawab bersama.
3.      Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut,diperlukan persamaan persepsi seluruh personal yang terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal keperawatankomunitas.
4.      Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui membangun masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh anggota profesi bersatu padu dalam mengembangkan keperawatan baik dalam teori maupun praktik.
5.      Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh stake holder  yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakatmelalui kolaborasi berbagai sektor
C.           Nursing Center  sebagai Model Keperawatan Komunitas
Model adalah suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan simbol dan visualisasi fisik. Model konseptual keperawatan merupakan rancangan terstruktur yang terdiri dari berbagai konsep yang memiliki hubungan spesifik dan dapat digunakansebagai landasan dalam praktik keperawatan.
Nursing Center  sebagai model keperawatan komunitas beranjak dari berbagaiasumsi dasar yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan dan penelitian- pengembangan keperawatan komunitas.


D.          Tujuan Nursing Center 
Tujuan merupakan pernyataan suatu kondisi atau situasi yang diharapkan sebagai hasil akhir. Adapun tujuan umum Nursing Center  adalah tercapainya masyarakat sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien
Untuk dapat mencapai tujuan umum tersebut, maka Nursing Center  memiliki tujuan khusus sebagai berikut:
·                  Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan evidence based.
·                  Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam upaya kesehatan.
·                  Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas serta peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat.
·                  Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta didik.
·                  Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas untuk peningkatan kualitas layanan, pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan.
·                  Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat.
·                  Meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas
E.     Kriteria Nursing Center  yang Baik 
1)      Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan kebutuhan belajar mahasiswa/peserta latihan secara terpadu. 
2)      Memberikan arahan pengkajian.
3)      Memberikan arah dalam analisa dan perencanaan.
4)      Memberikan arahan implementasi.
5)      Memfasilitasi evaluasi.
6)      Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan (dalam hal ini pendidikan keperawatan komunitas).
7)      Representasi kerangka kerja penelitian untuk pengembangan teori maupun praktik.
F.      Sasaran Pelayanan Nursing Center 
Sasaran kegiatan merupakan konsep yang jelas tentang siapa atau apa yangdilakukan untuk mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai tujuan Nursing Center maka yang menjadi sasaran utama adalah peserta didik/pelatihan keperawatan dan klien(individu, keluarga, kelompok khusus maupun masyarakat umum) dari semua umur. Sedangkan yang dilakukan Nursing Center adalah kegiatan pelayanan, pendidikan atau pelatihan dan penelitian pengembangan keperawatan



G.    Peran Perawat dalam Nursing Center 
Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang dilakukan oleh perawat di Nursing Center  baik kepada klien maupun kepada mahasiswa keperawatan. Perawatyang terlibat dalam Nursing Center baik yang berasal dari puskesmas maupun institusi pendidikan mempunyai empat peran utama ialah sebagai:
1)             Pemberi pelayanan kepada klien,
2)             Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan
3)             Peneliti untuk pengembangan ilmu,
4)             Praktik serta pengelola keperawatan.
Untuk dapat melakukan keempat peran dengan baik, diperlukan perubahan pola pikir agar memandang pendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan sebagai suatukesatuan yang utuh
H.    Sumber Kesulitan
Sumber kesulitan merupakan bentuk penyimpangan nyata dari kondisi dan tingkatan yang diharapkan. Pelaksanaan Nursing Center diperkirakan akan mengalami berbagai kesulitan/hambatan baik dari segi sumber, manajemen, maupun metoda dan marketing. Namun demikian dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari semua pihak kesulitan akan dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Untuk dapat komitmen yang kuat diperlukan kesadaran dari semua perawat baik dosen maupun pengelola serta pelaksana keperawatan bahwa keperawatan merupakan tanggungjawab bersama.
I.       Fokus Intervensi  Nursing Center 
Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan kata lain fokus intervensi merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus intervensi Nursing Center  ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasi serta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing Center  untuk mencapai pelayanan dan pendidikan keperawatan yang berkualitas
J.       Konsekuensi
Penerapan suatu model keperawatan selalu diikuti berbagai konsekuensi baik yang berkenaan dengan proses maupun hasil.
Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing Center adalah perubahan sikap dan pola pikir yang sangat mendasar dimana pemikiran tentangkeperawatan yang terkotak-kotak (memisahkan antara pendidikan, pelayanan, dan penelitian) menjadi harus berfikir sistem dengan melihat keperawatan sebagai suatukesatuan yang utuh antara pendidikan, pelayanan dan penelitian-pengembangan.
Sedangkan konsekuensi yang berkenaan dengan hasil adalah kemungkinankegagalan di berbagai segi yang perlu diantisipasi dan direncanakan cara penanggulangannya. Penyebab kegagalan utama diperkirakan karena kurangnya komitmen dan sikap mental seluruh komponen yang terkait terhadap ide dasar bahwa pendidikan dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu kesatuan yangutuh. Komitmen yang kurang dapat terjadi karena kurangnya keyakinan tentang manfaat Nursing Center  bagi dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu dilakukandengan baik kepada semua pihak yang terkait.
K.    Tahap Pengembangan  Nursing Center 
Karena Nursing Center merupakan hal yang baru, maka pegembangan Nursing Center 
dilakukan mengikuti proses adopsi yang terdiri dari tahapan:
1)      Initial /persiapan
Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi tentangkonsep Nursing Center ke semua pihak terkait untuk memperoleh komitmendan dukungan. 
2)      Beginning /awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai faktor  pendukung pelaksanaan Nursing Center baik perangkat keras maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan, dan penelitian keperawatan
3)      Working /kerja
Nursing Center  dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapansumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama biasanya kegiatandifokuskan kepada pelayanan dan pendidikan.Sedangkan kegiatan penelitian baru dapat dimulai setelah kegiatan pelayanan dan pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperolehdata dasar dari hasil pendataan/survei mawas diri yang dilakukan olehmasyarakat didampingi oleh staf puskesmas, mahasiswa/peserta pelatihandan dosen.
4)      Terminal
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan hasil yangdidapat. Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua pihak yangterkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta sektor lainnya).
5)       Adoption 
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang telahdievaluasi serta dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya akan dikembangkan di daerah lain. Pada tahap ini Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center yang baru memasukitahap persiapan dan awal.



L.     Nursing Center di Puskesmas
`Puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan unit pelaksanateknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.(Depkes RI, 2006)
 Dari batasan tersebut puskesmas tidak mempunyai tanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan termasuk perawat. Hal ini berbeda dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang mempunyai fungsi sebagai pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan.Sementara itu surat keputusan Mentri Kesehatan RI no 279/Menkes/SK/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, perawat mempunyai 2 peran yaitu peran minimaldan peran ideal
Peran minimal perawat meliputi:
1)      Penemu kasus (case finder) 
2)      Pemberi pelayanan (care giver)
3)      Pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
4)      Koordinator dan kolaborator 
5)      Pemberi nasehat (counselor)
6)      Panutan (role model )
Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah:
1)      Peran sebagai manajer kasus 
2)      Konsultan
3)      Pemodifikasi lingkungan
4)      Peneliti
5)      Advokat
Pemimpin/pembaharu Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat dituntut untuk mampu:
1)      Melakukan pengkajian baik terhadap individu, kelompok, keluarga maupun masyarakat. 
2)      Mengajar klien dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan memelihara serta meningkatkan status klien secara umum.
3)      Mengelola kasus.
4)      Memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan.
5)      Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri dalam mengatasi dan mencegah masalah kesehatan.
6)      Menjadi contoh peran dalam berperilaku hidup sehat.
7)      Berfikir kritis dalam menganalisa berbagai kondisi yang ada di masyarakat

Menurut keputusan Mentri Kesehtan nomor 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas memiliki 3 fungsi utama yaitu:
1)      Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 
2)      Fungsi pemberdayaan masyarakat
3)      Fungsi pelayanan kesehatan strata 1
M.   Nursing Center  sebagai Tempat Praktek Mandiri/Berkelompok Perawat
Ide penerapan Nursing Center sebagai model praktik mandiri muncul karena duaalasan kuat yaitu:
1)      Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan kepadamasyarakat dengan praktik keperawatan mandiri, ternyata di lapangan belum ada. 
2)      Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai pengobatanyang dilakukan oleh perawat menjadi tidak berlaku lagi
Kedua alasan tersebut di atas mendorong pemikiran agar PPNI Provinsi JawaBarat membuat proyek percontohan praktik keperawaan mandiri dalam bentuk praktik  bersama (beberapa perawat bergabung di suatu tempat praktik).
Pendekatan praktik bersama dipilih agar cukup kuat untuk menghadapi segalakendala yang ada, mengingat persepsi masyarakat luas tentang perawat yang praktik mandiri pasti melakukan praktik pengobatan yang secara hukum telah dilarang. Karenaakan memulai hal yang baru maka ditempuh pendekatan proses adopsi seperti yangtelah dikemukakan pada pembahasan Nursing Center di Puskesmas.
N.    Operasionalisasi Nursing Center 
Jenis kegiatan utama Nursing Center :
·         Pelayanan keperawatan
·         Pendidikan
·         Penelitian
·         Sistem informasi kesehatan
O.          Kegiatan Pelayanan
Bentuk  pelayanan dalam lingkup Nursing Center:
1)      Asuhan keperawatan individu
2)      Follow up care (home care)
3)      Active case finding keluarga rawan
4)      Asuhan keperawatan kelompok khusus (sekolah, panti, home industry)
5)      Asuhan keperawatan komunitas
6)      Evidence based 


P.      Monitoring dan Evaluasi
1)      Laporan triwulan
2)      Pertemuan rutin setiap 2 bulan sekali
3)      Monitoring terhadap:
·         Keluarga mandiri 
·         Survey kepuasan
·         Mutu pelayanan keperawatan
4)      Laporan tahunan
Q.    Kegiatan Pelayanan Keperawatan Nursing Center 
Jenis kasus yang ditangani di Nursing Center : mencakup semua kasus yangmempunyai risiko kesehatan utama di wilayah kerja puskesmas (10 penyakit utama).
Jenis pelayanan Nursing Center terbagi menjadi pelayanan dalam gedung dan pelayanandi luar gedung.Pelayanan dalam gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di puskesmas,yang mencakup:
1)      Direct care
2)      Konseling Kesehatan
3)      Health education
Pelayanan di luar gedung merupakan pelayanan yang dilakukan di luar  puskesmas. Pelayanan luar gedung mencakup:
1)      Pengumpulan data komunitas dan keluarga (evidence based )
2)      Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
3)      Health education 
4)      Pelatihan-pelatihan kesehatan (kader kesehatan, guru UKS, tenaga kerja)
5)      Pelayanan kesehatan kelompok khusus (gerontik, usia sekolah, tenaga kerja, pra sekolah)
6)      Pelayanan keperawatan keluarga:follow up care keluarga dengan risikotinggi dan pelayanan keperawatan pada keluarga rawan
Pulang
 
 

R.     Kegiatan Nursing Center
1)      Kegiatan Pendidikan
Ø  Bimbingan praktek mahasiswa keperawatan
Ø  Pelaksanaan ujian kasus mahasiswa
Ø  Bimbingan teknis perencanaan kegiatan puskesmas
Ø  Pelatihan-pelatihan kesehatan dan keperawatan
2)      Kegiatan Penelitian
Ø  Penelitian kesehatan yang terkait dengan kasus-kasus yang dijumpai diNursing Center 
Ø  Penelitian mengenai manajemen kesehatan dan asuhan keperawatan
Ø  Bimbingan kegiatan penelitian bagi mahasiswa, tenaga puskesmas, dan dosen
3)      Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan
Ø  Layanan penyediaan data kesehatan masyarakat
Ø  Layanan pengelolaan data kesehatan masyarakat (pengolahan dan analisisdata)
Ø  Penyebaran informasi hasil penelitian melalui jurnal ilmiah
Ø  Penyebarn informasi kesehatan melalui media massa
Ø  Pembuatan leaflet, brosur, dan CD yang berkaitan dengan promosi kesehatan
S.      Ketenagaan di Nursing Center 
Koordinator : Penanggung jawab program puskesmas
Pelaksana :
·         Tenaga pendidikan (staf pengajar)
·         Tenaga puskesmas : perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain
Sarana dan Fasilitas di Nursing Center 
1.      Buku-buku pedoman dari dinas kesehatan
2.      Ruangan khusus Nursing Center yang dilengkapi dengan tempat tidur tindakan, meja/ ruang konseling, komputer 
3.      Sarana : map family folder, buku register, rak follow up care, media penyuluhan dan konseling (buku, lembar balik, poster, leaflet, audiovisual),format rujukan, peta wilayah kegiatan keperawatan komunitas

T.      Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center 
1)      Faktor pendukung
Yang menjadi faktor pendukung utama dalam pelaksanaan Nursing Center adalah:
a)      Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupunDinas Kesehatan Provinsi Kabupaten/Kota sehingga memperlancar dana,fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan perawat, penyediaan sarana dan prasarana (ruangan, CHN kit, alat transportasi, family folder dll). 
b)      Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah danDPRD, organisasi profesi/PPNI dan sektor lainnya yang terkait) yangdirasakan sangat mendukung pelaksanaan Nursing Center
2)      Faktor penghambat
Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi kesehatanlain maupun anggota profesi keperawatan tentang profesi keperawatan dan lingkupkerjanya. Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan dari vokasi menjadi profesiyang relatif baru.



DAFTAR  PUSTAKA

Ø  Samba, Suharyati. 2007. Nursing Center Konsep dan Aplikasi. Bandung:Yayasan Nursentra

1 comment:

  1. thanks buat materinya kak, ngebantu banget.tapi tulis nama asli dong kak... buat daftar pustaka... banggain nama sendiri dong kak.....

    ReplyDelete