BAB II
TINJAUAN TEORI
1. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TUMOR
TULANG (OSTEOSARCOMA)
A.
Pengkajian.
Pasien didorong
untuk mendiskusikan awitan dan perjalanan gejala, selama wawancara, perawat mencatat
pemehaman pasien tentang penyakit, bagaimana pasien dan keluarganya mengatasi
masalah, dan bagaimana pasien mengatasi nyeri yang dirasakannya. Pada
pemeriksaan fisik massa dipalpasi dengan lembut: ukuran dan pembengkakan
jaringan lunak yang diakibatkannya, dan nyeri tekan dicatat. Pengkajian status
neurovaskuler dan rentang gerak ektremitas merupakan data dasar pembanding.
Mobilitas dan kemampuan pasien melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
dievaluasi.
1)
Identitas pasien
Nama, umur, jenis
kelamin, pendidkan, pekerjaan, status perkawinan,
alamat, dan lain-lain.
2)
Riwayat kesehatan
3)
Pengkajian fisik
Pada pengkajian regional
biasanya akan didapatkan tanda dan keluhan seperti berikut ini :
a. Look
Terlihat adanya nyeri (kesakitan), pembesaran
jaringan dan tanda-tanda peradangan. Adanya nyeri menunjukan tanda ekspansi
tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan, atau
degenerasi. Pembesaran, penting untuk diperiksa letak pembesaran, jumlah
benjolan/ pembesaran jaringan, dan diameter ukuran dari benjolan/ pembesaran
jaringan tersebut. Tanda-tanda peradangan seperti kemerahan pada sisi lesi.
Pembengkakan atau benjolan dengan sisi lesi tidak jelas dan tidak mudah
bergerak, palpasi hangat pada pusat lesisecara local, keluhan nyeri dan penurunan
fungsi pergerakan ektremitas yang terlibat baik bagian distal maupun proksimal.
Pembentukan neovaskularisasi pada kulit atas
lesi tumor dengan tanda terlihatnya gambaran vena-vena pada permukaan dari
massa.
b. Feel
Keluhan nyeri tekan, jaringan tumor mudah
bergerak atau masih bisa digerakan dan tumor ganas jaringan biasanya tidak
mudah digerakan atau bersifat kaku dan tidak bergerak.
c. Move
Keterbatasan pergerakan dan kelemahan fisik,
keterbatasan pergerakan berhubungan dengan penurunan rentang gerak. Gangguan
ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri dan bertambah besarnya benjolan/pembengkakan pada klien.
4)
Hasil laboratorium/radiologi
a.
Pemeriksaan laboratorium ditemukan
peningkatan alkalin phosphatase dan lacyic dehydrogenase.
b.
CT scan dan MRI dilakukan untuk
mendeteksi adanya ekstensi dari tumor kejaringan sekitarnya,
c.
Biopsi tertutup dengan menggunakan jarum
halus (fine needle aspiration/FNA).
B. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
1.
Nyeri
b.d terputusnya kontinuitas jaringan akibat proses patologik dan pembedahan
Criteria hasil :
·
Keluhan nyeri hilang/terkontrol.
·
Mampu tidur dan istirahat dengan tepat
·
Kemampuan relaksasi dan
aktivitasterapeutik
Intervensi
:
·
Kaji keluhan nyeri, perhatikan
intensitas (skala 0-10) lamanya dan lokasi.
Rasional
: memberikan informasi sebagai dasar dan pengawasan keefektipan intervensi
·
Berikan tindakan kenyamanan ex merubah
posisi miring kanan, kiri.
Rasional
: memfokuskan kembali perhatian dan Meningkatkan rasa kontrol
·
Beri obat sebelum aktivitas
Rasional
: Menurnkan tegangan otot ; membantu partisipasi
2.
Gangguan
mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuloskeletal
Kriteria hasil :
·
Menunjukan peningkatan kekuatan dan
fungsi sendi serta tungkai yang sakit.
·
Mempertahankan posisi fungsi, dibuktikan
oleh tidak adanya kontraktur
·
Menyatakan pemahaman pengobatan individu
dan berpartisipasi dalam program rehabilitasi
Intervensi
:
·
Pertahankan tirah baring awal dengan
sendi yang sakit pada posisi yang dianjurkan.
Rasional
: Memberikan waktu stabilitasi prostase dan pemulihan efek anastesi
·
Batasi penggunaan posisi semi
fowler/tinggi.
Rasional
: Fleksi panggul lama dapat meregangkan/dislokasi prostasi baru
·
Tinggikan ektremitas dengan meninggikan
kaki tempat tidur.
Rasional
: Meningkatkan alran balik vena untuk mencagah pembentukan edema berlebih dapat
mencegah dislokasi prostase.
·
Bantu rentang gerak pada sendi yang
tidak sakit.
Rasional
: Pasien dengan penyakit degenerasi dapat secara tepat kehilangan fungsi
·
Inspeksi kulit observasi area kemerahan
Rasional
: Mencegah iritasi/kerusakan kulit
·
Ganti posisi sisi yang tak dioperasi.
Rasional
: Mencegah dislokasi prostase panggul dan tekanan kulit/jaringan lama
menurunkan iskemi jaringan
·
Dorong partisipasi aktivitas
sehari-hari.
Rasional
: Meningkatkan harga diri, meningkatkan rasa control dan kemandirian.
Daftar Isi :
1. BAB I Pendahuluan Osteosarcoma : http://adf.ly/R51CY
2. BAB II Tinjauan Teori Osteosarcoma : Pengertian,
Etiopatogenesis, Stadium, Manifestasi Klinis Klik : http://adf.ly/R9mQg
3. BAB II Tinjauan Teori Osteosarcoma : Penatalaksanaan
dan Pemeriksaan Diagnostik Klik : http://adf.ly/RAFiu
SUBSCRIBE DAN BAGIKAN
SUBSCRIBE DAN BAGIKAN