DX V
Perubahan proses pikir (deficit
fungsi intelektual, komunikasi, ingatan, proses informasi) b.d cedera otak
Intervensi :
- Bantu
     dalam mengembangkan kembali kemampuan pasien
 - Bantu
     beberapa disiplin selama fase pemulihan
 - Merencanakan program therapy atau konseling yang dibuat untuk menolong pasien bereaksi dengan maksimal
 
DX VI
Potensial terhadap koping
keluarga tidak epektif b.d pasien tidak responsive, hasil yang tidak jelas,
periode pemulihan yang lama, sisa kemampuan fisik pasien dan deficit emosi
Tjuamn : koping kluarga Efektif
dan mengerti tentang proses penyembuhan dari klien
Intervensi :
- Anjurkan keluarga untuk mengemukakanhal-hal yang menjadi perhatian tentang keseriusan kondisi
 - Dengarkan
     pasien dengan penuh perhatian selama pasien mengungkapkan ketidak
     berdayaannya
 - Anjurkan untuk mengakui perasaannya
 - Berikan
     penguatan awal terhadap penjelasan tentang luasnya trauma, rencana
     pengobatan dan prognosisnya
 
Rasional :
- Pengungkapan tentang rasa takut secara terbuka dapat menurunkan ansietas dan meningkatkan koping terhadap realitas
 - Menyatakan perasaannya dapat bermanfaat karena akibat dari pemberian keyakinan
 - Orang terdekat tidak dapat memahami semua informasi yang disampaikan dan hambatan dapat terjadi sebagai akibat dari emosi atau trauma
 
DX VII
Kurang pengetahuan tentang proses rehabilitasi
Tujuan : setel;ah dilakukan perawatan klien aham dan mengerti dengan
kondisi penyakitnya
Intervensi :
- Evaluasi
     kemampuan dan kesiapan untuk belajar dari pasien dan keluarganya
 - Berikan
     informasi yang berhubungan dengan proses trauma sesudahnya
 - Diskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri
 - Beri
     instruksi dalam bentuk tulisan dan jadwal mengenai aktifitas, obat-obatan
     dll
 - Diskusikan
     dengan pasien dan orang terdekat perkembangan dari gejala dan tanda trauma
 
Rasional :
- Memungkinkan untuk menyampaikan bahan yang didasarkan atas kebutuhan secara individual
 - Membantu
     dalam menciptakan harapan yang realistis dan meningkatkan pemahaman pada
     keadaan saat ini
 - Berbagai tingkat bantuan mungkin perlu direncanakan yang didasarkan atas kebutuhan yang bersifat indifidual
 - Memberikan
     penguatan visual dan rujukan setelah sembuh
 - Dapat
     menjadi tanda adanya eksaseubasi respon pasca traumatic yang dapat terjadi
     dalam beberapa bulan
 
DX VIII
Rasa nyaman nyeri b.d
terputusnya kontinuitas jaringan
Tujuan : seterlah dilakukan
perawatan dalam waktu 3x24 jam gangguan rasa nyaman nyeri klien hilang,dengan
kriteria : klien tidak meringis, skala nyeri 1 (0-5)
Intervensi :
- Kaji tingkat nyeri
 - Ajarkan tehnik relaksasi
 - Observasi
     luka dan ganti balutan 1x24 jam
 - Berikan lingkungan yang tenang yang nyaman pada klien
 - Kolaborasi
     pemberian analgetik dan anti biotic
 
Rasional :
- Dapat
     mengetahui sejauh mana rasa nyeri yang dialami klien
 - Tehnik
     relaksasi dapat mengalihkan perhatian klien terhadap persepsi nyeri juga
     dapat merelaksasikan otot-otot yang tegang
 - Perawatan
     luka dilakukan agar luka klien cepat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi
 - Lingkungan yang tenang dan nyaman dapat mengurangi stimulus terhadap nyeri
 - Analgeik merupakan obat penghulang nyeri dan anti biotok untuk mencegah terjadinya komplikasi, mis: infeksi
 

No comments:
Post a Comment