PESAN SEGERA

Dengan 50rb dapatkan : 1 ASKEP atau, 2 SAP+2Leaflet, atau 2 Artikel, atau 3 Askep Persentation dan Terima Pesanan

Thursday, January 10, 2019

CARA MEMBUAT DAN MEMPERPANJANG STR ONLINE VERSI 02

DUNIA KEPERAWATAN | 12:46 AM | 2 Comments so far


STR atau Surat Tanda Registrasi menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing tenaga kesehatan kepada tenaga kesehatan yang telah diregistrasi.  Bukti tersebut baru bisa diberikan jika seorang tenaga kesehatan telah melakukan registrasi. Registrasi sendiri merupakan pencatatan secara resmi  terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik.

Bagaimana cara seorang tenaga kesehatan mendapatkan STR  ?

Berdasarkan pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan menyebutkan mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti uji kompetensi secara nasional. Uji kompetensi itu sendiri diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi, Lembaga Pelatihan, atau Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Uji komptensi ini ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi  kerja yang disusun oleh Organisasi Profesi dan Konsil masing-masing Tenaga Kesehatan dan ditetapkan oleh Menteri. Setelah mahasiswa lulus uji kompetensi berhak mendapatkan Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi.

Dipegangnya Sertifikat Kompetensi bukan berarti seorang tenaga kesehatan langsung dapat menjalankan praktik. Untuk bisa menjalankan praktik sebagai tenaga kesehatan sebagaimana diatur dalam pasal 44 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014  wajib memiliki STR. STR diberikan oleh konsil masing-masing tenaga kesehatan setelah memenuhi persyaratan yang meliputi memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan, sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi, surat keterangan sehat fisik dan mental, surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/ janji profesi dan membuat surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

Sebelum Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan  ini disyahkan, ketentuan tentang STR bagi tenaga kesehatan diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Dalam peraturan tersebut STR dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)melalui Majelis Tenaga KesehatanProvinsi (MTKP) atau bagi tenaga kesehatan yang baru lulus Uji Kompetensi mengajukan permohonan secara kolektif oleh Perguruan tinggi. MTKI adalah lembaga untuk dan atas nama Menteri yang berfungsi menjamin mutu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terdiri dari unsur kementerian dan organisasi profesi kesehatan.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam pengurusan STR ini, cukup membingungkan dan menyulitkan serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Dari Ujian kompetensi, pemberkasan sampai terbitnya STR bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun. Ada yang sampai 2 tahun STR belum jadi, ketika ditanyakan kembali malah diharuskan mengumpulkan berkas lagi. Semoga pengalaman tentang lamanya pengurusan STR tersebut tidak membuat tenaga kesehatan khususnya menjadi trauma dalam mengurus STRnya. Apalagi dengan disyahkannya Undang-Undang  Tentang Tenaga Kesehatan dimana dalam pengurusan STR ini nantinya dipegang oleh konsil masing-masing tenaga kesehatan. Diharapkan pengurusan STR akan lebih mudah, murah, cepat dan birokrasinya tidak berbelit-belit.

Untuk profesi tenaga kesehatan dokter dan dokter gigi, karena sudah mempunyai konsil sendiri sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran tentunya pengurusan STR tersebut sudah mempunyai mekanisme sendiri. Sedangkan bagi profesi perawat nantinya pengurusan STR mengacu pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan yang baru saja disyahkan Tahun 2014.

Semoga INFOnya bermanfaat.....

TONTON VIDEO PEMBUATANNYA
1. CARA MEMBUAT STR ONLINE VERSI 2.0, Klik: https://youtu.be/iBk9o7eG4Fk
2. CARA PERPANJANG STR ONLINE VERSI 2.0, Klik: https://youtu.be/1F1gA7cAfqQ

SUBSCRIBE, LIKE, SHARE agar bermanfaat bagi yang lainnya..

Temukan kami di:
Blogg: https://macrofag.blogspot.com atau http://healthstorylove.blogspot.com
FansPage Facebook: @DUNIA KEPERAWATAN atau @PEPIPUTERA

Untuk IKLAN Bisnis & ENDORSE hubungi: pepiputera@gmail.com
Read more ...

Sunday, January 6, 2019

OPERASI MATA RABUN DAN JULING LASER ASSISTED IN SITU KERATOMILEUSIS (LASIK)

DUNIA KEPERAWATAN | 12:07 AM | 2 Comments so far

LASER ASSISTED IN SITU KERATOMILEUSIS (LASIK)


PENGERTIAN
Laser Assisted in situ Keratomileusis (LASIK) adalah prosedur pembedahan mata yang menggunakan laser untuk memperbaiki gangguan penglihatan berupa miopia , hiperopia , dan astigmatisme. Dengan dilakukannya operasi ini cahaya yang jatuh pada kornea dapat fokus pada retina.
Asal usul operasi lasik bermula pada periode 1960-an oleh Profesor Jose Ignacio Barraquer – Pengenalan Keratomileusis. Perjalanan panjang sejarah LASIK dimulai dari negara Kolombia. Seorang dokter mata bernama Jose Ignacio Barraquer berhasil mengembangkan prosedur autoplastik untuk memperbaiki gangguan refraksi mata yang disebut dengan Keratomileusis.

TUJUAN
LASIK dilakukan untuk memperbaiki mata minus, plus dan silinder. Banyak orang melakukan LASIK untuk menghindari menggunakan lensa kontak dan kacamata

KEUNTUNGAN OPERASI LASIK
·         Rasa nyeri yang minimal
·         Membutuhkan waktu yang cepat hanya sekitar 15 menit
·         Masa pemulihan paska operasi yang cepat

SYARAT MELAKUKAN OPERASI LASIK
·         Berusia 18 tahun atau lebih
·         Mempunyai koreksi mata yang stabil setidaknya 1-2 tahun
·         Berhenti menggunakan lensa kontak lunak selama 14 hari dan berhenti menggunakan kontak lensa yang keras selama 30 hari sebelum dilakukan prosedur LASIK
·         Tidak sedang hamil atau menyusui
·         Melakukan pemeriksaan mata secara terperinci sebelum melakukan operasi untuk mendeteksi adanya kelainan.
·         Biasanya diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi

KOMPLIKASI OPERASI LASIK
·         Mata kering
·         Perbaikan refraksi mata yang lebih atau kurang
·         Sensitif terhadap cahaya
·         Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa LASIK adalah “anugerah” bagi orang-orang yang mempunyai kelainan refraksi. Sekitar 98% pasien yang menjalani operasi merasa puas dengan hasil yang didapatkan dari LASIK



KUNJUNGI dan SUBSCRIBE juga Channel YouTube "DUNIA KEPERAWATAN" 
untuk UPDATE VIDIO KESEHATAN, 



REFERENSI:
·         Carrillo C, Chayet AS, Dougherty PJ, Montes M, Magallanes R, Najman J, Fleitman J, Morales A; Chayet; Dougherty; Montes; Magallanes; Najman; Fleitman; Morales (2005). "Incidence of complications during flap creation in LASIK using the NIDEK MK-2000 microkeratome in 26,600 cases". J Refract Surg
·         Cheng AC, Rao SK, Leung GY, Young AL, Lam DS; Rao; Leung; Young; Lam (May 2006). "Late traumatic flap dislocations after LASIK". J Refract Surg.
·         Dimitri T. Azar; Damien Gatinel (2007). Refractive surgery (2nd ed.). Philadelphia: Mosby Elsevier. ISBN.
·         Dimmig JW, Tabin G; Tabin (2003). "The ascent of Mount Everest following laser in situ keratomileusis". J Refract Surg.
·         EW Dialogue: the future of wavefront refraction as a diagnostic tool. "EyeWorld". 2000.
·         Maguire, Stephen. "Laser Eye Surgery". The Irish Times.
·         "Referrals to the Wills Eye Institute Cornea Service after laser in situ keratomileusis: reasons for patient dissatisfaction". PMID.
·         Rodemich, Karen (2010). "Former FDA official warns of LASIK risks: the man who OK'd LASIK now warns of an "epidemic" of eye problems". Review of Optometry.
·         Sun L, Liu G, Ren Y, Li J, Hao J, Liu X, Zhang Y; Liu; Ren; Li; Hao; Liu; Zhang (2005). "Efficacy and safety of LASIK in 10,052 eyes of 5081 myopic Chinese patients". J Refract Surg.
·         Survey of complications and recommendations for management in dissatisfied patients seeking a consultation after refractive surgery". PMID.
·         Walsh MJ. Is the future of refractive surgery based on corneal topography or wavefront? "Ocular Surgery News". 2000.

Read more ...

Saturday, January 5, 2019

KARDIOMEGALI (BENGKAK JANTUNG)

DUNIA KEPERAWATAN | 9:20 PM | 2 Comments so far

KARDIOMEGALI (BENGKAK JANTUNG)


PENGERTIAN
Kardiomegali adalah kondisi medis di mana jantung mengalami pembesaran, atau lazim disebut jantung bengkak. Penyebabnya bisa karena darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan lainnya. Kondisi pembesaran jantung bisa membuatnya kesulitan memompa darah, yang berakibat gagal jantung kongestif.
ž  Kardiomegali mungkin saja membaik seiring waktu. Namun hal ini membutuhkan pengobatan sepanjang usia. Kardiomegali bukanlah penyakit, namun lebih kepada kondisi yang disebabkan penyakit lain, misalnya obesitas atau penyakit arteri koroner.
ž  Kardiomegali bisa menjadi pertanda semakin besarnya risiko mengalami henti jantung

PENYEBAB
ž  Kelainan otot jantung
ž  Aterosklerosis koroner
ž  Hipertensi sistemik atau pulmonal ( peningkatan afterload )
ž  Peradangan  pada jantung
ž  Penyakit jantung lain

TANDA DAN GEJALA
ž  Penurunan curah jantung
ž  Dispnoe (sesak)
ž  Batuk
ž  Mudah lelah
ž  Edema ekstrimitas (Kaki/tangan bengkak)
ž  Acites (Perit buncit)
ž  Hepatomegali (pembengkakan hati)
ž  Kelemahan
ž  Nokturia (sering kencing malam)

PENATALAKSANAAN
ž  Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
ž  Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas otot jantung dengan obat
ž  Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan terapi antidiuretik, diit dan istirahat
ž  Berikan oksigen untuk mengurangi sesak

PENATALAKSANAAN DIET
ž  Batasi makanan mengandung garam
ž  Hindari makanan mengandung lemak dan kolesterol
ž  Batasi asupan makanan/minuman mengandung Natrium
ž  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet jantung rendah garam

TERAPI
ž  Glikosida jantung.
ž  Terapi diuretik.
ž  Terapi vasodilator.
ž  Dukungan diet: diet jantung rendah garam

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ž  Foto torak
ž  EKG
ž  Elektrolit serum
ž  Laboratorium (Enzim Jantung)


jangan lupa untuk KUNJUNGI dan SUBSCRIBE juga Channel YouTube "DUNIA KEPERAWATAN" untuk UPDATE VIDIO KESEHATAN, Klik: https://www.youtube.com/channel/UCWOkusdlKaop1F-3FLLMDBg




REFERENSI:
Emmy Soekresno. 2007. Mengenali kardio faskuler. Sumber : Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Mayet J, Shahi M, Mcgrah K, Poulter NR, Sever PS, et al. 1996. Left Ventricular hypertrophy and QT dispersion in Hypertension.
Horrower A,Mc Farlane G. 1998. Left ventricular hypertrophy in hypertension. Am J Med.
Pendidikan Dokter 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret [Internet]. Field Lab & Skills Lab [diakses 2012 Feb 26]. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret; c2010 ‒ 2012. Tersedia dari: http://pd09.fk.uns.ac.id/?p=834.
Standar Kompetensi Dokter. 2006. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; ISBN.


Read more ...

Saturday, December 22, 2018

PARASIT ECHINOCOCCOSIS (EKINOKOKUS)

DUNIA KEPERAWATAN | 10:39 PM | 4 Comments so far





1.       PENGERTIAN
Echinococcosis (Ekinokokus) adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing pita parasit. Penyakit ini sering juga disebut hydatidosis, penyakit hidatid, hidatidosis. Ada dua jenis utama dari penyakit ini, ekinokokosis sistik dan ekinokokosis alveolar. Dua jenis lainnya yang lebih jarang ditemukan adalah ekinokokosis polisistik dan ekinokokosis unisistik. Penyakit ini sering kali diawali tanpa gejala dan bisa berdiam dalam tubuh penderita selama bertahun-tahun. Gejala dan tanda-tanda yang diperlihatkan tergantung pada lokasi dan ukuran kista. Ekinokokosis alveolar biasanya diawali di liver namun bisa menyebar ke bagian-bagian lain tubuh, misalnya paru-paru atau otak. Ketika livernya terserang penyakit ini, penderita akan mengalami rasa sakit di bagian perut, penurunan berat badan, dan warna kulit menjadi kuning. Penyakit paru-paru bisa menyebabkan rasa sakit di dada, nafas tersengal-sengal dan batuk.

2.       PENYEBAB
Penyakit ini disebarkan saat makanan atau air yang mengandung telur parasit terkonsumsi, atau melalui kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi. Telur tersebut dikeluarkan bersama kotoran binatang pemakan daging yang terinfeksi oleh parasit. Binatang yang biasanya terinfeksi penyakit ini termasuk: anjing, rubah, dan serigala. Binatang-binatang ini terinfeksi karena memakan organ-organ binatang yang mengandung kista, seperti kambing atau tikus. Jenis penyakit yang ditimbulkan pada seorang penderita ditentukan oleh jenis Ekinokokus yang menyebabkan infeksi tersebut. Diagnosis biasanya dilakukan menggunakan ultrasound melalui tomografi komputer (computer tomography komputer /CT); pencitraan dengan resonansi magnet (magnetic resonance imaging /MRI) juga bisa digunakan. Tes darah untuk menemukan antibodi yang bisa melawan parasit tersebut bisa membantu, demikian pula biopsi.

3.       PENCEGAHAN DAN PERAWTAN
Ekinokokosis sistik bisa dicegah dengan cara mengobati anjing yang diduga membawa penyakit tersebut dan melakukan vaksinasi pada kambing. Melakukan perawatan sering kali tidaklah mudah. Ekinokokosis sistik bisa dikeringkan melalui kulit diikuti dengan pengobatan. Kadang kala jenis penyakit ini hanya ditonton. Jenis alveolar sering kali membutuhkan operasi yang diikuti dengan pemberian obat. Obat yang digunakan adalah albendazole yang bisa saja harus dikonsumsi selama bertahun-tahun. Ekinokokosis alveolar bisa menyebabkan kematian.

jangan lupa untuk KUNJUNGI dan SUBSCRIBE juga Channel YouTube "DUNIA KEPERAWATAN" untuk UPDATE VIDIO KESEHATAN, Klik: https://www.youtube.com/channel/UCWOkusdlKaop1F-3FLLMDBg


REFERENSI:
Muslim HM. 2005. Parasitologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
World Health Organization. "Echinococcosis Fact sheet N°377". March 2014. Diakses tanggal 19 March 2014.
Lozano, R (Dec 15, 2012). "Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010". Lancet. 380 (9859): 2095–128. doi:10.1016/S0140-6736(12)61728-0. PMID 23245604.
Natadisastra D, Agoes R. 2005. Parasitologi Kedokteran : Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta : EGC.

Read more ...

Friday, November 30, 2018

MENGENAL HENTI JANTUNG, RESUSITASI JANTUNG, ALAT PACU JANTUNG DAN FREKUENSI JANTUNG NORMAL

DUNIA KEPERAWATAN | 10:31 AM | 2 Comments so far

MENGENAL HENTI JANTUNG, RESUSITASI JANTUNG, ALAT PACU JANTUNG DAN FREKUENSI JANTUNG NORMAL

Henti jantung atau cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba, dapat terjadi pada seseorang yang didiagnosa penyakit jantung maupun tidak
didagnosis penyakit jantung.

Resusitasi jantung paru atau tindakan bantuan hidup jantung (basic cardiac life support) sebagai bantuan pertama pada penderita henti jantung. tindakan bantuan
hidup dasar ini secara garis besar dikondisikan untuk kejadian henti jantung yang ada di luar rumah sakit sebelum mendapatkan pertolongan medis.

Alat pacu jantung adalah perangkat implan medis yang paling umum diketahui untuk pasien yang sakit jantung. komponen kecil ini dimasukkan dengan prosedur operasi melalui perut atau rongga dada seseorang yang menderita aritimia atau detak jantung yang tidak teratur. pasien aritimia dapat mengalami pola pernafasan yang terlalu cepat, lama atau tidak merata.
metode penanganan yang kurang invasif dapat meliputi obat-obatan, kejutan elektrik “cardioversion” atau terapi ablasi (prosedur kateter yang menghancurkan jaringan tidak normal yang berkontribusi pada pola detak jantung yang tidak teratur). alat pacu jantung merupakan solusi apabila pengobatan pertama tersebut gagal menstabilkan aritimia.
national heart lung and blood institute (nhlbi) mendeskripsikan alat pacu jantung sebagai sistem monitor internal pada jantung untuk mengukur aktivitas elektrik, pola denyut, detak jantung, dan bahkan temperatur darah. saat sistem elektrik jantung keluar dari jalur, alat pacu jantung yang menggunakan baterai menuntun jantung untuk kembali pada ritme normal dengan impuls elektrik. baterai dan generator alat pacu jantung bertahan sekitar 7 tahun dan perlu diganti.

Angka detak jantung yang normal dan sehat bila merujuk ke National Institutes of Health, adalah:
Bayi baru lahir (0-1 bulan), detak jantung normalnya adalah 70-190 bpm
Bayi usia 1-11 bulan, detak jantung normalnya adalah 80-160 bpm
Anak-anak usia 1-2 tahun, detak jantung normalnya adalah 80-130 bpm
Anak-anak usia 3-4 tahun, detak jantung normalnya adalah 80-120 bpm
Anak-anak usia 5-6 tahun, detak jantung normalnya adalah 75-115 bpm
Anak-anak usia 7-9 tahun, detak jantung normalnya adalah 70-110 bpm
Anak-anak usia 10 tahun ke atas, termasuk orang dewasa dan orang tua, detak jantung normalnya adalah 60-100 bpm
Orang yang terbiasa latihan fisik seperti atlit, detak jantung normalnya adalah 40-60 bpm.

Referensi:
Artikel Kesehatan Kementrian Kesehatan. Resusitasi Jantung Dini Upaya Pertolongan Pertama Pada Henti Jantung. Dipublikasikan pada : senin, 03 desember 2012 17:00:00. www.depkes.go.id
American Heart Association. 2013, Guidelines for the Early Management of
Patient With Acute Ischemic Stroke A Guideline for Healthcare Professionals. Stroke, Publikasi online.

jangan lupa untuk KUNJUNGI dan SUBSCRIBE juga Channel YouTube "DUNIA KEPERAWATAN" untuk UPDATE VIDIO KESEHATAN, Klik: https://www.youtube.com/channel/UCWOkusdlKaop1F-3FLLMDBg
Read more ...

Sunday, April 29, 2018

Premature Ventricular Complex (PVC), Idioventricular Rhytm (IVR), Accelerated Idioventricular Rhytm (AIVR), Ventricular Tachicardia (VT),Ventricular Fibrilation (VFib), Agonal Rhytm

DUNIA KEPERAWATAN | 10:32 AM | 2 Comments so far
Premature Ventricular Complex (PVC), Idioventricular Rhytm (IVR), Accelerated Idioventricular Rhytm (AIVR), Ventricular Tachicardia (VT),Ventricular Fibrilation (VFib), Agonal Rhytm


Sinus Rhytm with Premature Ventricular Complex (NSR with PVC)
Premature ventricular complete (PVC) often represent increased ventricular automaticaly or recentry phenomenon. The presence of PVC may be benign but can indicated irritable ventricles. PVC’s arrive earlier than expected and is usually widw (0,12 second or more). Note that the T wave often points in an opposite direction from the QRS complex. A PVC every second complex is called ventricular bigeminy...every 3rd-ventricular trigeminy.


Idioventricular Rhytm (IVR)
Idioventricular rhytm (IVR) occurs when the SA and AV nodes are  either NOT fiiring or firing slower than the ventricular pacemaker rate. A common ventricular pacemaker rate is 20-40/minute, a rate that is often not sufficient to sustain an adequate cardiac output

Accelerated Idioventricular Rhytm (AIVR)
Accelerated Idioventricular Rhytm (AIVR) is a ventricular rhytm occuring at a rate between 41-100/minute – faster than typical pacemaker rates expected of the ventricles (20-40/minute) and less than what is considered a tachicardia (>100/minutes). Enhanced automaticity-possibly due to hipoxia or abundant sympathetic stimulation -  increases rate of ventricular electrical impulses. Note that this rhytm is often unstable and can move quickly to either asystole or ventricular tavhicardia (VT)


  
Ventricular Tachicardia (VT)
Ventricular Tachicardia (VT) often result in hemodynamic compromise (due to minimal ventricular filling time and the absence of atrial kick). What makes this rhytm more omnius is it tendency to transition into ventricular fibrilation. Causes of VT include myocardial ischemia, a PVC landing on a T wave (R-on-T), cardiac drug toxicity and electrolyte imbalance. Non-sustained VT (a group of 3 or more PVCs) is a run of VT.


Ventricular Fibrilation (VFib)
Ventricular Fibrilation (Vfib) is a chaotic rhytm originating in the ventricles, resulting in no cardiac output. Coarse Vfib is noted when the amplitude (height) of the rhytm is equal to or more than 3 mm. Fine Vfib is less than 3 mm in height and signifies less electrical energi within the myocardium-less opportunity for a successful defibrilation.


Agonal Rhytm
Agonal Rhytm-typically an extreme ventricular bradycardia-is considered an end stage cardiac rhytm with asystole quickly ensuing. The  QRS complexes tend to be very wide and flattened. The relative absence of cardiac output often results in a pulseless patient.

Jangan lupa LIKE & SUBSCRIBE Chanel You Tube DUNIA KEPERAWATAN Untuk Update VIDIO KESEHATAN Berikutnya, Klik https://youtu.be/QyzjjBXlkWU


Sumber Pustaka: SkillStat Learning.Inc. 2005

Read more ...

Sunday, March 25, 2018

Belajar EKG PREMATURE JUNCTIONAL COMPLEX (PJC), JUNCTIONAL RHYTM, ACCELERATED JUNCTIONAL, JUNCTIONAL TACHICARDIA

DUNIA KEPERAWATAN | 7:51 AM | 2 Comments so far

Belajar EKG PREMATURE JUNCTIONAL COMPLEX (PJC),  JUNCTIONAL RHYTM, ACCELERATED  JUNCTIONAL, JUNCTIONAL TACHICARDIA

NSR WITH PJC

A Premature junctional Complex (PJC) arises an irritable focus within the AV junction. Characteristic of a PJC include: 1) an absent or inverted P wave in lead II; 2) a shortened PR interval - less than 0,12 second; and 3) the complex comes early or premature.


JUNCTIONAL RHYTM

Junctional Rhytm - also called junctional escape rhytm- originates from the AV Junction (AV node and Bundle of HIS). The expected pacemaker rate of the AV junction 40-60/minute. in lead II, a junctional rhytm presents with inverted or absent P waves. Note: an Absent P wave in junctional rhytm is also associated with loss of atrial kick.

ACCELERATED JUNCTIONAL

Accelerated Junctional rhytm results from enhanced automaticity, increased symphatetic nervous system activity (catecholamines) or ischemia. key features of this rhytm include a rate between 60-100/minute, inverted or absent P waves (in lead II), shortened PR interval, And QRS complexes that are usually narrow.

JUNCTIONAL TACHICARDIA

Junctional Tachicardia results from enhanced automaticity, increased sympathetic activity (cathecolamines) and ischemia. Key features of this rhytm include a rate over 100/minute, inverted or absent P wave buried in each QRS complex displayed here in this ECG.

Referensi @SkillStatLearning.inc.2005.


KUNJUNGI & SUBSCRIBE channel YouTube DUNIA KEPERAWATAN Dibawah Ini..!!!

Read more ...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search