CEGUKAN (SINGULTUS)
A.
Apa
Itu Pengertian Cegukan?
Cegukan (Singultus) adalah kontraksi tiba-tiba yang
tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap
menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat kedalam paru-paru menyebabkan glotis
(ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara “HIK”.
Cegukan merupakan salah
satu gerakan refleks dari tubuh yang terjadi saat otot diafragma mengalami
kontraksi atau pengencangan secara mendadak. Akibatnya udara tiba-tiba tertarik
masuk lewat mulut dan menimbulkan suara “CEGUK”.
B.
Apa
Penyebab Cegukan?
1. Makan
dan minum terlalu cepat
2. Makan
dan minum terlalu banyak
3. Sangat
emosional
4. Langsung
minum air dingin (es) setelah makan-makanan yang pana atau pedas.
5. Tertawa
terlalu keras
6. Batuk
terlalu keras
7. Tekanan
saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain
8. Penyakit
ginjal
9. Perilaku
tidak baik, misal: merokok
10. Keseimbangan
elektroloit tidak memadai
11. Adanya
benda asing ditelinga
12. Iritasi
pada syaraf fregus dan frenikus
13. Akibat
udara dingin disekitar tubuh kita, bisa disebabkan karena AC (Airr Conditioner)
atau kipas
C.
Seperti
Apa Gejala Cegukan?
Terjadinya hentakan-hentakan
kecil setiap menit dan menimbulkan suara “Hik”. Hal itu terjadi karena
kontraksi secara tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma. Gejala cegukan
dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang
lain.
D.
Apakah
Cegukan Akan Hilang Dengan Sendirinya?
Cegukan umumnya akan
selesai dengan sendirinya, meskipun ada beberapa pengobatan rumah tangga (home
remedy) untuk mempercepat penyembuhan cegukan pada anak/balita, dan ada
beberapa obat yang dibutuhkan
E.
Apakah
Cegukkan Pada Bayi Berbahaya?
Cegukan pada bayi
sebenarnya merupakan hal yang wajar dan biasa dialami oleh semua bayi, terutama
bayi dibawah usia 1 tahun. Cegukan pada bayi menunjukkan perkembangan
pernafasan yang normal.
F.
Penanganan
Cegukan
1. Cobalah
memberikan cairan terhadap bayi berupa susu atau air hangat.
2. Jangan
memberi makan bayi dalam jumlah yang terlalu besar
3. Lakukan
tepukan lembut pada punggung (baik bayi atau dewasa) pada bayi dengan cara
meletakkan bayi tegak dibagian bahu anda kemudian tepuk-tepuk punggungnya
dengan halus.
4. Usahakan
lubang dot yang diberikan kepada bayi ukurannya tidak terlalu besar. Lubang dot
yang terlalu besar menyebabkan volume susu yang ditelan besar dan banyak udara
yang ditelan, hal ini menyebabkan peregangan lambung yang akan memcu cegukan
5. Menahan
nafas, karena dengan menahan nafas maka kadar karbondioksida didalam darah
meningkat, sehingga dapat menimbulkan cegukan berhenti.
6. Bernafas
didalam kantong kertas
7. Minum
segelas air dingin perlahan sedikit demi sedikit
8. Mengunyah
roti kering atau es batu yang diserut
9. Menarik
lidah dengan tangan
10. Menggosok
bola mata secara perlahan
11. Membalik
posisi tubuh dengan meletakkan kepala dibawah kaki diatas
12. Tidurberbaring
dengan kedua lutut ditekuk kearah perut
13. Menelan
gula pasir disatu sendok teh
14. Mandi
dan keramas dengan air yang diberi es batu
15. Berenang
di air dingin dengan suhu 20-25 derajat minimal 20 menit
16. Bernafas
dengan tenang
DAFTAR
PUSTAKA
Priyono,
Yunisa. 2010. Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter. Cetakan ke-1; Yogyakarta: Media
Pressindo.
Persie,
Van Azis. 2014. Mama Aku Sakit. Perpustakaan Nasional. Katalog dalam Terbitan;
Lembar Langit Indonesia.
No comments:
Post a Comment