SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik : Pencegahan Bahaya Insektisida
Waktu : 02 Agustus 2013
Sasaran : Petani Sayur Kecamatan Surade,
Kabupaten Sukabumi
1.
Tujuan
Penyuluhan
a.
Tujuan Umum
Petani sayur di
desa surade kabupaten sukabumi belum memahami tentang pencegahan bahaya
insektisida bagi kesehatan, hal ini ditandai dengan masih banyaknya petani yang
tidak menggunakan alat pelindung diri ketika menggunakan insektisida. Setelah
dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan para petani sayuran dapat
memahami bahaya insektisida.
b.
Tujuan Khusus
Setelah
dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan petani sayur di kecamatan
surade mengetahui:
1.
Pengertian insektisida
2.
Cara penyimpanan insektisida
3.
Alat pelindung diri insektisida
4. Bahaya
Insektisida Bagi Kesehatan
5.
Cara
Racun Insektisida Masuk Kedalam Tubuh
6.
Tingkat
Keracunan Pestisida jenis Insektisida
7. Tanda Dan Gejala Keracunan Pestisida Jenis
Insektisida
8. Cara
Pencegahan Bahaya Insektisida
9. Tindakan Yang Dilakukan Bila
Terjadi Gangguan Kesehatan Akibat Insektisida
2.
Materi
1)
Pengertian
Insektisida
Insektisida
merupakan pestisida atau bagian dari pestisida yang berfungsi untuk
mengendalikan dan mengontrol hama serangga (Soemirat 2003). Insektisida pun
bermacam – macam berdasarakan cara penggunaannya, ada yang di semprotkan (dengan
alat penyemprot atau dengan kaleng penyemprot aerosol), di bakar (fumigant
untuk ruang tertutup), di oleskan (repellant), penolak serangga Attractant
(penarik serangga seperti kertas lalat untuk membunuhnya).
2)
Cara
Penyimpanan Insektisida
Menurut
Sostroutomo (1992) ada beberapa petunjuk penyimpanan
pestisida yang perlu untuk diikuti,yaitu:
a. Pestisida hendaknya segera disimpan di
tempat yang sesuai setelah dibeli, jangan sekali-kali meletakkan pestisida yang
mudah dijangkau oleh anak-anak.
b. Sediakan tempat yang khusus untuk
menyimpan pestisida. Gudang penyimpanan harus mempunyai ventilasi udara yang
cukup dan mempunyai tanda larangan tidak didekati oleh orang-orang yang tidak
berkepentingan.
c. Pestisida yang disimpan perlu untuk
memiliki buku yang memuat catatan berapa banyak yang telah digunakan, kapan
digunakannya, dan siapa yang menggunakan dan berapa sisa yang ada.
d. Semua pestisida harus disimpan di
tempat asalnya sewaktu dibeli dan mempunyai label yang jelas. Pestisida jangan
sekali-kali disimpan dalam bekas penyimpanan makanan dan minuman.
e. Jangan menyimpan pestisida dan bibit
tanaman dalam ruangan atau gudang yang sama.
f. Perlu untuk melakukan pengecekan
terhadap tempat penyimpanan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran-kebocoran.
g. Hindari penyimpanan pestisida yang
terlampau berlebihan di dalam gudang. Oleh karena itu perkiraan kebutuhan untuk
setiap jenis pestisida perlu untuk dibuat permusim tanamannya.
h. Gudang penyimpanan harus senantiasa
terkunci.
3)
Alat
Pelindung Diri Insektisida
- Pakaian sebanyak mungkin menutupi tubuh: ada banyak jenis bahan
yang dapat digunakan sebagai pakaian pelindung, tetapi pakaian yang
sederhana cukup terdiri atas celana panjang dan kemeja lengan panjang
yang terbuat dari bahan yang cukup tebal dan tenunannya rapat.
- Semacam celemek (appron), yang dapat dibuat dari plastik
atau kulit. Appron terutama harus digunakan ketika menyemprot
tanaman yang tinggi.
- Penutup kepala, misalnya berupa topi lebar atau helm khusus
untuk menyemprot. Pelindung kepala juga penting, terutama menyemprot
tanaman yang tinggi.
- Pelindung mulut dan lubang hidung, misalnya berupa masker
sederhana atau sapu tangan atau kain sederhana lainnya.
- Pelindung mata, misanya kaca mata, goggle, atau face
shield.
- Sarung tangan dari bahan yang tidak tembus air.
- Sepatu boot, ketika menggunakan ujung celana panjang jangan
dimasukkan ke dalam sepatu, tetapi ujung celana harus menutupi sepatu
boot.
4)
Bahaya
Insektisida Bagi Kesehatan
Keadaan-keadaan yang
perlu segera mendapatkan perhatian pada kemungkinan keracunan pestisida adalah
(Djojosumarto, 2008)
Umum
|
Kelelahan dan rasa lelah yang maksimal
|
Kulit
|
Rasa
terbakar, iritasi, keringat berlebihan, bercak pada kulit. Gatal, rasa
terbakar, mata berair, gangguan
|
Mata
|
Penglihatan/kabur, pupil dapat
menyempit atau melebar.
Mata Gatal, rasa terbakar, mata berair, gangguan
penglihatan/kabur, pupil dapat menyempit atau melebar
|
Saluran cerna
|
Rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, hiper
salivasi, mual, muntah, nyeri abdomen, diare.
|
Sistem
nafas
|
Batuk,
nyeri dada dan sesak, susah bernafas dan nafas berbunyi
|
5) Cara
Racun Insektisida Masuk Kedalam Tubuh
Kulit, apabila
pestisida kontak dengan kulit.
Pernafasan, bila
terhisap
Mulut, bila
terminum/tertelan.
6) Tingkat
Keracunan Pestisida jenis Insektisida
Menurut
Pandit (2006), tingkat keracunan pestisida jenis insektisida dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu:
Ø Acute poisoning, yaitu keracunan yang
terjadi akibat masuknya sejumlah besar pestisida sekaligus ke dalam tubuh,
missal kasus salah makan ataupun bunuh diri. Gejala dari keracunan akut, mual,
muntah-muntah, sakit kepala, pusing, kebingungan/ panik, kejang otot, lemah
otot, sawan.
Ø Sub-acute poisoning, merupakan keracunan
yang ditimbulkan oleh sejumlah kecil pestisida yang masuk ke dalam tubuh,namun
terjadinya secara berulang-ulang.
Ø Chronic poisoning, yaitu keracunan akibat
masuknya sejumlah kecil pestisida dalam waktu yang lama dan pestisida mempunyai
kecenderungan untuk terakumulasi dalam tubuh.
7)
Tanda Dan Gejala Keracunan Pestisida Jenis
Insektisida
Golongan Pestisida
|
Cara bekerjanya
|
Gejala keracunan yang timbul
|
Klor organik : endrin, aldrin, endosulfan (thiodan),
dieldrin, lindane (gamma BHC), DDT
Fosfat organik: mevinfos (fosdrin), paration, gution,
monokrotofos (azodrin), dikrotofos, fosfamidon, diklorvos (DDVP), etion,
efntion, diazinon.
Karbamat : aldikarb (temik), carbofuran (furadan),
metomil (lannate), propoksur (baygon), karbaril (sevin)
|
Mempengaruhi susunan syaraf pusat terutama otak
Menghambat aktivitas enzim kholinnestrase
Menghambat aktivitas enzim kholinestarse, tetapi
reaksinya reversible dan lebih banyak bekerja pada jaringan, bukan dalam
darah/plasma.
|
Mual, sakit kepala, tak dapat berkonsentrasi.
Pada dosis tinggi dapat terjadi kejang-kejang muntah dan dapat terjadi
hambatan pernafasan
Sakit kepala, pusing-pusing, lemah, pupil mengecil,
gangguan penglihatan dan sesak nafas, mual, muntah, kejang pada perut dan
diare, sesak pada dada dan detak jantung menurun.
Tanda-tanda keracunan umunya lambat sekali baru
terlihat
|
8)
Cara
Pencegahan Bahaya Insektisida
Menurut
Djojosumarto (2004) ada beberapa langkah-langkah untuk menjamin keselamatan
dalam penggunaan pestisida adalah sebagai berikut:
a. Sebelum
melakukan penyemprotan
Jangan melakukan pekerjaan penyemprotan
pestisida bila merasa tidak sehat.
Jangan mengijinkan anak-anak berada di
sekitar tempat pestisida yang akan digunakan atau mengijinkan anak-anak
melakukan pekerjaan penyemprotan pestisida.
Catat nama pestisida yang digunakan dan
jika dapat catat juga nama bahan aktifnya. Catatan ini penting bagi dokter bila
terjadi sesuatu.
Pakaian dan peralatan perlindungan sudah
harus dipakai sejak persiapan penyemprotan, misalnya ketika menakar dan
mencampur pestisida.
Jangan masukkan rokok, makanan, dan
sebagainya ke dalam kantung pekerjaan.
Periksa alat-alat aplikasi sebelum
digunakan. Jangan menggunakan alat semprot yang bocor. Kencangkan
sambungan-sambungan yang sering terjadi bocor.
Siapkan air bersih dan sabun di dekat
tempat kerja untuk mencuci tangan dan keperluan lain.
Siapkan handuk kecil yang bersih dalam
kantung plastik tertutup dan dibawa ke tempat kerja.
b. Ketika
melakukan aplikasi
Perhatikan arah angin. Jangan melakukan
penyemprotan yang menentang arah angin keran drift pestisida dapat membalik dan
mengenai diri sendiri.b. Jangan membawa makanan, minuman, dan rokok dalam
kantung pakaian kerja.
Jangan makan, minum, atau merokok selama
menyemprot atau mengaplikasikan pestisida.
Jangan menyeka keringat di wajah dengan
tangan, sarung tangan, atau lengan baju yang terkontaminasi petisida untuk
menghindari pestisida masuk ke mata atau mulut. Untuk keperluan itu gunakan
handuk bersih untuk menyeka keringat atau kotoran diwajah.
Bila nozzle tersumbat, jangan meniup
nozzle yang terkontaminasi langsung dengan mulut.
c. Sesudah
aplikasi
Cuci tangan dengan sabun hingga bersih
segera sesudah pekerjaan selesai.
Segera mandi setelah sampai dirumah dan
ganti pakaian kerja dengan pakaian sehari-hari.
Jika tempat kerja jauh dari rumah dan
harus mandi dekat tempat kerja, sediakan pakaian bersih dalam kantung plastik
tertutup. Sesudah ganti pakaian, bawalah pakaian kerja dalam kantung
tersendiri.
Cuci pakaian kerja terpisah dari cucian
lainnya.
Makan, minum, atau merokok hanya
dilakukan sesudah mandi atau seketika sesudah mencuci tangan dengan sabun.
9)
Tindakan Yang Dilakukan Bila
Terjadi Gangguan Kesehatan Akibat Insektisida
Pertolongan Pertama yang Dilakukan8'1S
- Hentikan paparan dengan memindahkan korban dan sumber paparan,
lepaskan pakaian korban dan cuci/mandikan korban
- Jika terjadi kesulitan pernafasan maka korban diberi pernafasan
buatan. Korban diinstruksikan agar tetap tenang. Dampak serius tidak terjadi
segera, ada waktu untuk menolong korban
- Korban segera dibawa ke rumah sakit atau dokter terdekat.
Berikan informasi tentang insektisida yang memapari korban dengan membawa
label kemasan insektisida
- Keluarga seharusnya diberi pengetahuan/penyuluhan tentang
insektisida sehingga jika terjadi keracunan maka keluarga dapat
memberikan pertolongan pertama.
Sedangkan menurut
(Djojosumarto, 2008) pertolongan pertama korban keracunan akut pestisida di
lapangan yaitu :
a.
Sikap dalam
menghadapi keracunan akut pestisida.
Segera lakukan pertolongan
pertama dan jangan menunggu datangnya ahli untuk menolong.
Bekerja dengan
tenang sesuai dengan metode.
Hindari
kontaminasi diri selama melakukan pengobatan.
Tentukan tindakan
apa yang harus lebih dahulu dilaksanakan : mengatasi pernafasan, menghentikan
kontak lebih lanjut.
b.
Tindakan
dekontaminasi
Akhiri paparan :
Pindahkan penderita, jauhkan dari kontaminasi selanjutnya. Hindarkan kontak
kulit dan/atau inhalasi dari uap atau debu pestisida.
Tanggalkan
pakaian yang terkontaminasi seluruhnya dengan cepat, termasuk sepatu. Kumpulkan
pakaian dalam tempat yang terpisah untuk di cuci sebelum digunakan lagi.
Bersihkan
pestisida dari kulit, rambut dan mata dengan menggunakan air yang banyak.
c.
Tindakan dalam
pertolongan pertama
Umum
Penderita perlu dirawat dengan tenang karena penderita
dapat kembali mengalami agitasi. Tempatkan penderita dalam posisi sebaik
mungkin yang akan membantu mencegah penderita dari bahaya komplikasi.
Posisi
Tempatkan penderita dalam posisi miring kesamping
dengan kepala lebih rendah dari tubuh dan kepala menoleh kesamping. Bila pasien
tidak sadar jaga agar saluran nafas tetap terbuka dengan menarik dagu ke depan
dan kepala ke belakang.
Suhu tubuh
Perawatan harus
lebih berhati-hati dengan mengontrol suhu pada penderita yang tidak sadar. Bila
suhu tubuh penderita tinggi sekali dan keringat berlebihan, dinginkan dengan
menggunakan spon air dingin. Bila penderita merasa kedinginan, dapat ditutupi
dengan selimut untuk mempertahankan suhu normal.
Pestisida yang
tertelan
(1)
Induksi muntah
umumnya tidak dianjurkan sebagai pertolongan pertama.
(2)
Baca label produk
untuk indikasi apakah induksi muntah boleh atau tidak dilakukan atau bila
produk sangat toksik, seperti tanda tengkorak dengan tulang bersilang atau
tanda "tangan merah".
(3)
Induksi muntah
hanya dilakukan pada penderita yang sadar.
Pernafasan
Bila terjadi henti nafas (muka atau lidah pasien dapat
diputar) dan kemudian dagu ditarik ke depan untuk mencegah lidah terdorong
kebelakang yang akan menutup jalan nafas.
Kejang-kejang
Tempatkan pengganjal padat diantara gigi-gigi dan
cegah agar penderita jangan sampai terluka.
3. Startegi
Penyuluhan
a. Metode
Ceramah, demonstrasi dan tanya
jawab
b. Media
Leaflet dan alat pelindung diri
insektisida
c. Kegiatan
Penyuluhan :
1) Kegiatan
Pembuka
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
2) Kegiatan
Inti
Menjelaskan materi
Mendemonstrasikan pemakaian alat pelindung diri
(APD) insektisida
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang diajukan
3) Kegiatan
Penutup
Mengulang kembali materi yang disampaikan dengan
mengajukan pertanyaan
Mengucapkan salam
4.
Evaluasi
a.
Jenis
Post Test
b.
Alat evaluasi
Alat evaluasi menggunakan pertanyaan seperti :
1. Sebutkan pengertian insektisida?
2.
Dimanakah cara penyimpanan insektisida?
3.
Sebutkan alat pelindung diri insektisida?
4.
Demonstrasikan cara pemaikaian alat pelindung diri (APD)
insektisida?
5. Apa
saja bahaya insektisida bagi kesehatan?
6.
Melalui
apakah racun insektisida masuk kedalam tubuh?
7. Sebutkan tanda dan gejala keracunan
pestisida jenis insektisida?
8. Bagaimana
pencegahan bahaya insektisida?
9. Apa saja tindakan yang
dilakukan bila terjadi gangguan kesehatan akibat insektisida?
DAFTAR PUSTAKA
Arini, Mariana. Penyemprot yang Keracunan
Pestisida Organofosfat di Kecamatan Pacet – Jawa Barat, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2001. Vol. XI No. 2,
21-25.
Soemirat J. 2003.
Toksikologi Lingkungan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sostroutomo, S. S. 1992.
Pestisida. Dasar-dasar dan Dampak Penggunaannya. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Djojosumarto, P. 2008.
Pestisida Dan Aplikasinya. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Pandit, Gde Suranaya. 2006,
Resiko Pemakaian Pestisida Pada Pertanian
Terhadap Kesehatan Manusia
dan Lingkungan. Jurnal Lingkungan & Pembangunan Wicaksana No.15.
Djojosumarto, Panut. 2004.
Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.
Informasi baik harus didukung dengan upaya untuk menyebarkan informasi ke pengguna dan orang sekitar di area pertanian, dibantu oleh bidan dan puskesmas setempat. (http://vegimpact.com/id/kesehatan-kerja)
ReplyDelete