PESAN SEGERA

Dengan 50rb dapatkan : 1 ASKEP atau, 2 SAP+2Leaflet, atau 2 Artikel, atau 3 Askep Persentation dan Terima Pesanan

Friday, January 5, 2018

LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR (PATAH TULANG)

DUNIA KEPERAWATAN | 7:37 AM |
LAPORAN PENDAHULUAN


1)      Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang. Kebanyakan fraktur akibat dari trauma; beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis, yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur adalah keadaan patah, terutama pada tulang.

2)      Etiologi
Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot ekstrem.

3)      Manifestasi klinis
Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajian neurovaskuler (Apendiks D) dari fraktur anggota gerak menyatakan :
1.      Nyeri pada lokasi fraktur terutama pada saat digerakan.
2.      Pembengkakan.
3.      Pemendekan ekstremitas yang sakit.
4.      Paralisis (kehilangan daya gerak).
5.      Angulasi ekstremitas yang sakit.
6.      Krepitasi (sensasi keripik yang ditimbulkan bila mempalpasi patahan-patahan tulang).
7.      Spasme otot.
8.      Parestesia (penurunan sensasi).
9.      Pucat dan tidak ada denyut nadi pada bagian distal pada lokasi frakur bila aliran darah arteri terganggu oleh fraktur. (Engram, 1998 : 267)
Manifestasi Klinis
1.      Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.
2.      Bagian-bagian tak dapat digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa). Ekstrimitas tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tenpat melengkungnya otot.
3.      Terjadi pemendekan tulang yan g sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur.
4.      Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya.
5.      Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan pendarahan yang mengikuti fraktur. (Smeltzer, 2001 : 2358)

4)      Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Kedaruratan
Segera setelah cedera, bila dicurigai adanya fraktur, penting untuk mengimobilisasi bagian tubuh segera sebelum pasien dipindahkan. Pembidaian yang memadai sangat penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak oleh fragmen tulang.
Pada fraktur terbuka, luka ditutup dengan pembalut steril untuk mencegah kontaminasi jaringan yang lebih dalam.
Penatalaksanaan Medis Umum
§  Traksi
§  Reduksi tertutup dengan menggunakan gips atau fiksasi luar (alat-alat dari logam yang dipasangkan pada tulang dengan menggunakan pen)
§  Reduksi terbuka dengan memasukkan pen, skrup, plat, kawat dan jarum.
Prinsip penanganan Fraktur
§  Reduksi Fraktur
Reduksi fraktur (setting tulang) berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis.
§  Imobilisasi Fraktur
Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.
§  Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
Segala upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan jaringan lunak. Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan.

6)   Komplikasi
Komplikasi Awal
§  Syok
§  Sindrom emboli lemak
§  Sindroma Kompartemen
§  Komplikasi awal lainnya : Tromboemboli, infeksi (semua fraktur terbuka dianggap mengalami kontaminasi), koagulasi intravaskuler diseminata (KID).
Komplikasi Lambat :
§  Penyatuan lambat atau tidak ada penyatuan.
§  Nekrosis Avaskuler tulang.
§  Reaksi terhadap alat fiksasi interna.

DAFTAR PUSTAKA

Suzanne, C. Smeltzer. (2001). Keperawatan medikal bedah, edisi 8. Jakarta : EGC.
Barret End Bryant, (1990), The lippincott Manual of Nursing Practice, fifth edition, JB Lippincott Company, Philadelphia. Oficial Journal of American Pediatric. 2010;125;1200-1207. United States of America.
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC.

1 comment:

  1. As reported by Stanford Medical, It's indeed the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh on average 42 lbs lighter than us.

    (And by the way, it really has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and EVERYTHING about "how" they are eating.)

    BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    TAP this link to find out if this easy test can help you find out your real weight loss possibility

    ReplyDelete

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search