KONJUNGTIVITIS ALERGI
Definisi
Umum
Konjungtivitis
adalah peradangan pada konjungtiva dan penyakit ini adalah penyakit mata yang
paling umum di dunia. Karena lokasinya, konjungtiva terpajan oleh banyak
mikroorganisme dan faktor-faktor lingkungan lain yang mengganggu (Vaughan,
2010). Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan dengan mata berair
sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental (Hurwitz,
2009).
Jumlah
agen-agen yang pathogen dan dapat menyebabkan infeksi pada mata semakin banyak,
disebabkan oleh meningkatnya penggunaan oat-obatan topical dan agen
imunosupresif sistemik, serta meningkatnya jumlah pasien dengan infeksi HIV dan
pasien yang menjalani transplantasi organ dan menjalani terapi imunosupresif
(Therese, 2002).
Konjungtivitis Alergi
a.
Definisi
Konjungtivitis
alergi adalah bentuk alergi pada mata yang paing sering dan disebabkan oleh
reaksi inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh sistem imun (Cuvillo
et al, 2009). Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada alergi
di konjungtiva adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1 (Majmudar, 2010).
b.
Etiologi
dan Faktor Resiko
Konjungtivitis
alergi dibedakan atas lima subkategori, yaitu konjungtivitis alergi musiman dan
konjungtivitis alergi tumbuh-tumbuhan yang biasanya dikelompokkan dalam satu
grup, keratokonjungtivitis vernal, keratokonjungtivitis atopik dan
konjungtivitis papilar raksasa (Vaughan,2010).
Etiologi
dan faktor resiko pada konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan
subkategorinya. Misalnya konjungtivitis alergi musiman dan tumbuhtumbuhan biasanya
disebabkan oleh alergi tepung sari, rumput, bulu hewan, dan disertai dengan
rinitis alergi serta timbul pada waktu-waktu tertentu.Vernal konjungtivitis
sering disertai dengan riwayat asma, eksema dan rinitis alergi musiman.
Konjungtivitis atopik terjadi pada pasien dengan riwayat dermatitis atopic,
sedangkan konjungtivitis papilar rak pada pengguna lensakontak atau mata buatan
dari plastik (Asokan, 2007).
c.
Gejala
Klinis
Gejala
klinis konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan subkategorinya. Pada
konjungtivitis alergi musiman dan alergi tumbuh-tumbuhan keluhan utama adalah
gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan sering ditemukan
kemosis berat. Pasien dengan keratokonjungtivitis vernal sering mengeluhkan
mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat, konjungtiva tampak putih
susu dan banyak papila halus di konjungtiva tarsalis inferior. Sensasi
terbakar, pengeluaran sekret mukoid, merah, dan fotofobia merupakan keluhan
yang paling sering pada keratokonjungtivitis atopik. Ditemukan jupa tepian
palpebra yang eritematosa dan konjungtiva tampak putih susu. Pada kasus yang
berat ketajaman penglihatan menurun, sedangkan pada konjungtiviitis papilar
raksasa dijumpai tanda dan gejala yang mirip konjungtivitis vernal (Vaughan,
2010).
d.
Diagnosis
Diperlukan
riwayat alergi baik pada pasien maupun keluarga pasien serta observasi pada
gejala klinis untuk menegakkan diagnosis konjungtivitis alergi. Gejala yang
paling penting untuk mendiagnosis penyakit ini adalah rasa gatal pada mata,
yang mungkin saja disertai mata berair, kemerahan dan fotofobia (Weissman,
2010).
e.
Komplikasi
Komplikasi
pada penyakit ini yang paling sering adalah ulkus pada kornea dan infeksi
sekunder (Jatla, 2009).
f.
Penatalaksanaan
Penyakit
ini dapat diterapi dengan tetesan vasokonstriktor-antihistamin topikal dan
kompres dingin untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal jangka pendek
untuk meredakan gejala lainnya (Vaughan, 2010).
No comments:
Post a Comment