BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat
membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental
yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan
gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi
ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin,
asam folat dan energi.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat
berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan.
Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama
hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa
hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin
akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah
buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi baru lahir
prematur atau bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih
akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat
pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah menyusun makalah ini diharapkan memahami mengenai
konsep gizi dan dan nutrisi pada ibu hamil
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu mengetahui pengertian nutrisi pada ibu hamil
b.
Mampu mengetahui manfaat nutrisi untuk ibu hamil
c.
Mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu
hamil
d.
Mampu mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
e.
Mampu mengetahui status gizi ibu hamil
f.
Mampu mengetahui makanan yang harus diperhatikan oleh ibu
hamil
g.
Mampu mengetahui tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil
h.
Mampu mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian Nutrisi
Nutrisi
adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa 2001).
Nutrisi adalah
proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Bedasarkan
buku dari Pudjiati, (dalam buku Sulistyoningsih, 2011), selama masa kehamilan
ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar 10 hingga 12 kilogram.
Sementara untuk ibu hamil yang memiliki tinggi bada kurang dari 150 cm cukup
antara 8,8 hingga 13,6 kg. Sedangkan pada trimester 2 dan trimester 3, berat
badan akan mengalami penambahan sekitar 0,34 hingga 0,5 kilogram setiap
minggunya.
Nutrisi dengan gizi seimbang bagi ibu hamil
adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil
untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat
dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan. Jadi Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat
yang dibutuhkan ibu hamil untuh memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang berfungsi
sebagai pertumbuhan dan perkembangan pada ibu dan janin.
B.
Manfaat Nutrisi Pada Ibu Hamil
Dalam mengonsumsi makanan, ibu hamil
harus memperhatikan nutrisi serta kandungan gizi dari makanan yang
dikonsumsi,baik bagi dirinya maupun bagi janin yang ada di dlam kandungannya.
Karena kebutuhan gizi bagi ibu hamil akan terus meningkat, terutama setelah
memasuki trimester kedua. Sebab pada saat itu pertumbuhan janin berkembang
sangat cepat dan berat badan ibu pun turut naik sangat pesat, ini berbeda
ketika kehamilan masih berada pada trimester pertama. Pada saat ini pertumbuhan
janin belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum optimal. Pada
dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat pesat. Pada saat ini
gizi diperlukan untuk perkembangan otak dan jaringan saraf sang bayi. Makanan yang dikonsumsi pun harus jelas
kandungan nutrisi dan gizi nya, karena nutrisi pada makanan sangat mempengaruhi
kondisi ibu hamil. Adapun manfaat nutrisi untuk ibu hamil adalah
1.
Sumber energi bagi ibu dan janin
2.
Membantu pertumbuhan, perkembangan jaringan dan organ
3.
Melindungi ibu terhadap infeksi dan penyakit
4.
Membantu memfungsikan semua sistem secara memadai termasuk
pada janin
5.
Mempertahnkan kesehatan dan kekuatan badan badan ibu
6.
Mempercepat kesembuhan luka-luka setelah persalinan
7.
Sebagai cadangan masa laktasi
Adapun beberapa penjelasan mengenai nutri ibu hamil, sebagai
berikut :
1.
Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh
dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh
yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus
bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat
makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
2.
Makanan sebagai suku cadang
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia
tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian
tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh
terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar
zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu, setelah sakit kita
perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi
atau yang baru melahirkan.
3.
Makanan sebagai bensin bagi tubuh
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia
tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian
tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh
terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar
zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu, setelah sakit kita
perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi
atau yang baru melahirkan.
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam mengonsumsi makanan dengan nutrisi
yang ada di dalamnya, diantaranya adalah :
1.
Suhu Lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan
pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk mempertahankan metabolisme yang
optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak
mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus
melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh, makin
besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar pula
panas yang akan dilepaskan. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya,
maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme
tubuh. Maka lebih besar perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang
diperlukan.
2.
Status Sosial dan Ekonomi
Baik status ekonomi maupun sosial
sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih makanannya. Status ekonomi,
terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis kemiskinan ( keluarga
prasejahtera ), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli dan memilih bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi.
3.
Wanita Terhadap Makanan
Budaya adalah suatu ciri khas, akan
mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan. Wanita yang sedang hamil dan telah
berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang
lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius
mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang
bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)
4.
Usia
Usia diperlukan untuk menentukan
besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Usia akan mempengaruhi
kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak
balita. Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin
yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar
juga karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja
maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan
yang sedang berlangsung.
Lebih muda umur seorang wanita hamil,
lebih banyak energi yang di butuhkan. Angka kematian maternal yang berusia
10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20-24 tahun.
Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebi
besar.
Ini berhubungan dengan status gizi
remaja yang perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih
banyak. Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin
pertumbuhan sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda ( kurang
20 tahn ) atau umur terlalu tua ( diatas 35 tahun ).
5.
Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu
proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih
matang dari individu, kelompok atau masyarakat. Bagi masyarakat yang
berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak menggunakan
pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau
pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis.
6.
Status Kesehatan
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang. Status kesehatan
seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. Seorang ibu
dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu
yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia dapat
akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. Pada kondisi sakit
asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet
yang mengandung zat besi atau makanan yang nebgandung zat besi seperti bayan,
hati dan sebagainya.
D.
Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan
pada tubuh ibu. Perubahan itu menyesuaikam tubuuh ibu pada keadaan
kehamilannya. Perubahan itu pun terjadi pada kebutuhan nutrisi yang harus
terpenuhi oleh ibu hamil, karena nutrisi tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh
sang ibu tetapi juga dikonsumsi oleh janin. Jadi nutrisi yang baik akan
mempengaruhi pertumbuhan srta perkembangan janin di dalam kandungan. Adapun
kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh ibu dalam masa kehamilannya ddalah
sebagai berikut :
1.
Kalori
Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan
sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui
plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin.
Kalori ini diperlukan juga bagi tubuh si ibu itu sendiri untuk dapat
berfungsi secara baik. Umumnya selama masa kehamilan 6 bulan pertama tidak terdapat
peningkatan kebutuhan yang bermakna dari kondisi pada saat si ibu tidak hamil. Peningkatan
kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9
bulan.
2.
Protein
Protein yang banyak terdapat pada
daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu dan tempe, berguna untuk
membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan
otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat pembangun.
Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum hamil. Bagi
wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein sebanyak 50
Gram. Pembagian lebih rinci 50 Gram tersebut menurut sumber proteinnya adalah 9
Gram protein ikan, 6 Gram protein hewan dan antara 35-40 Gram dari sumber
nabati/tumbuhan.
3.
Vitamin
Banyak jenis vitamin diperlukan selama
kehamilan dalam jumlah tertentu dintaranya : Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang
dibutuhkan dalam jumlah tertentu saja dan tidak berlebihan karena dapat
berbahaya bagi kesehatan janin. Sangat dianjurkan untuk menkonsumsi vitamin A
yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti mangga, tomat, wortel dan
aprikot. Vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh; Vitamin
B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein; Vitamin C untuk membantu
penyerapan zat besi selama hamil atau mencegah anemia; Vitamin D pada susu dan
olahannya serta kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi, serta
persendian janin dan Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta
melindungi lemak dari kerusakan.
4.
Mineral, Asam Folat dan Seng
Mineral, Asam folat dan seng dalam
sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli, serta wortel untuk
pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan mineral disini dangat
penting berkaitan karena mineral juga membantu proses tumbuh kembang bayi.
Contoh penting yang perlu diingat adalah yang dimainkann oleh Asam Folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 400 µg perhari dengan tujuan mencegah
terdapatnya kerusakan. Pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama hamil juga
dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih
Kebutuhan vitamin A dan vitamin C juga
meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan
zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.
Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat
penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk meminimalkan
peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan
saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan
selama kehamilan seperti :
1. Asam folat dan Vitamin B12
(Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia megaloblastik serta
mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan selama 6
minggu kehamian.
2. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting
untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk mengurangi keluhan mual-mual
pada ibu hamil.
3. Vitamin C (Asam Askorbat), jika
kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah
dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai
bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan yang diperlukan 10
mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4. Vitamin A yang berfungsi untuk
pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan pertumbuhan tulang, penting
untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan dapat
mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta jantung. Kebutuhan yang
diperlukan 200 RE/hari lebih tinggi dari pada ibu tidak hamil.
5. Vitamin D selama kehamilan dapat
mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta
mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
6. Vitamin E yang berfungsi pada
pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah, dan dianjurkan
mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7. Vitamin K bila kekurangan dapat
mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan
untuk perkembangan tulang dan janin yang banyak terdapat pada produk susu, ikan
,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi
yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
9. Fosfor berfunggsi pada pembentukan
rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu.
10. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah
terjadinya anemia.
11. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan
pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
12. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna dan
jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13. Yodium dapat mengakibatkan
kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan anak akan terhambat dan
dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
14. Natrium memegang peranan penting dalam
metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga
mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium pada ibu hamil
bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
E.
Status Gizi Ibu Hamil
Menurut UU Republik Indonesia No.23
Tahun 1992 tentang Kesehatan BAB V Upaya Kesehatan Pasal 20 ayat 2 menyebutkan
“ Status gizi ialah tingkat kecukupan gizi seseorang yang sesuai dengan jenis
kelamin dan umur. “
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60
persen untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya. Kecukupan gizi selama hamil dapat
dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janin.
Meskipun baku penilaian status gizi wanita yang tidak hamil tidak dapat
diaplikasikan pada wanita hamil, perubahan fisiologi selama hamil dapat
digunakan sebagai petunjuk. Berat badan rendah sebelum konsepsi serta
pertambahan berat yang tidak adekuat merupakan penilaian langsung yang dapat
digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan janin. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janinnya maupun aktifitas dari ibu.
F.
Makanan yang Harus diperhatikan oleh Ibu Hamil
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada
ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di
perhatikan selama hamil misalnya :
1.
Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang
berlebihan, serta makanan yang sudah tidak segar.
2.
Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh
agar janin yang ada dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya
dengan baik.
3.
Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4.
Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi
dengan membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5.
Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti
sawi, kol, kubis dan lain-lain.
6.
Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol
dan lain-lain.
G.
Tanda-tanda Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil
Untuk melihat apakah seorang ibu hamil
gizi nya tercukupi atau tidak dapat dilihat beberapa tanda-tanda diantaranya :
1. Berat badan normal sesuai tinggi dan
bentuk tubuh.
2. Postur tegak, tungkai dan lengan lurus.
3. Pencernaan nafsu makan baik.
4. Jantung detak dan irama normal, tekanan
darah normal sesuai dengan usia.
5. Otot kenyal, kuat, sedikit lemak
dibawah kulit.
6. Syaraf perhatian baik, tidak mudah
tersinggung, refleks normal serta mental stabil.
7. Vitalitas umum, ketahanan baik,
energik, cukup tidur dan penuh semangat.
8. Tungkai kaki tidak bengkak,
normal.
9. Keadaan umum Responsive dan gesit.
10. Rambut menkilat, kuat, tidak mudah
rontook, kulit kepala normal.
11. Kulit licin, lembab dan segar.
12. Muka dan leher warna sama, licin,
tampak sehat, segar.
13. Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak
bengkak.
14. Mulut tidak ada luka, selaput merah.
15. Gusi merah normal, tidak ada
pendarahan.
16. Lidah merah normal, licin tidak ada
luka.
17. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri,
mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus dagu normal.
18. Mata bersinar, bersih, konjungtiva
tidak pucat, tidak ada pendarahan.
19. Kelenjar tidak ada pendarahan dan
pembesaran.
20. Kuku keras dan kemerahan.
H.
Dampak kekurangan gizi pada Ibu Hamil
Apabila gizi serta nutrisi tidak atau
kurang terpenuhi selama masa kehamilan, maka akan mengakibatkan beberapa dampak
yang nantinya akan terjadi baik itu terhadap ibu itu sendiri atau dampak
terhadap janinnya.
1. Terhadap Ibu
2. Anemia gizi besi
Kekurangn
zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati
ayam dan lain-lain.
1.
Kenaikan berat badan yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan berat
badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan berat badan
hanya 7-8 kg yang bisa berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan berat badan
selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin, karena ada
kalanya ibu yang penambahan berat badannya cukup ternyata berat badan janinnya
masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama
kehamilan tetapi janinnya sesuai.
2.
Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis
garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan
komplikasi dari kehamilan yang menyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara
terus menerus sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan
kekurangan cairan, Ini juga bisa menyebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga
memerlukan penangan yang khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada
awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nutrisi merupakan substansi organik
yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan
dan pemeliharaan kesehatan. Pada Ibu hamil nutrisi menjadi sangat penting,
karena apa yang di konsumsi oleh ibu secara langsung juga dikonsumsi oleh sang
janin. Betapa pentingnya fungsi gizi untuk ibu hamil dan janin. Jika janin yang
dikandung kurang mendapatkan gizi maka bayi yang akan dilahirkan pun
kemungkinan mengalami cacat. Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut ibu
hamil haruslah pandai untuk memilih makanan yang banyak mengandung gizi yang
baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin. Semua dapat diperoleh dari karbohidrat
dan lemak sebagai sumber tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta
vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Dengan demikian ibu hamil dapat
memahami pentingnya nutrisi dan pengelolaan menu makanan sehat dan seimbang
pada kehamilan.
Maka dari itu pemilihan makanan perlu
diperhatikan oleh ibu, karena makanan yang baik memiliki kandungan gizi dan
nutrisi yang baik yang berpengaruh untuk perkembangan srta pertumbuhan janin
selama masa kehamila
B.
Saran
1.
Mahasiswa dapat lebih memahami mengenai nutrisi pada ibu
hamil
2.
Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan
pendidikan kesehatan berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang
pada masa kehamilan agar dapat mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.
3.
Bagi ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya secara
rutin (minimal 1 bulan sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap
terjaga dengan cara menimbang berat badan
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyanasari,
Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rock
CL. 2004. Nutrition in the Prevalention and treatment of disease. Di dalam:Goldman
L, Ausiello D, editor. Cecil Textbook of Medicin. Philadelphia:Saunders
Elsevier.
Sulistyoningsih
H. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha. Ilmu.
Supariasa.
(2001). Gizi dalam Masyarakat. Jakarta: PT. Elex Media
No comments:
Post a Comment