BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Infeksi
virus Dengue telah menjadi masalah kesehatan yang serius pada banyak negara
tropis dan sub tropis. Setiap tahun penderita DBD (Demam Berdarah Dengue)
semakin bertambah. Di Indonesia, Penyakit DBD pertama kali dicurigai di
Surabaya pada tahun 1968. Namun konfirmasi pasti melalui isolasi virus baru
didapat pada tahun 1970. Sejak tahun 1994 seluruh provinsi di Indonesia telah
melaporkan kasus DBD. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukkan
kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit
dan secara sporadis selalu terjadi KLB setiap tahun.
KLB
DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate (IR) = 35,19 per
100.000 penduduk dan CFR = 2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%,
namun tahun-tahun berikutnya IR cenderung meningkat. Pada tahun 2008 IR meningkat
menjadi 59.02 % dan pada tahun 2009 IR meningkat menjadi 66.48 %.
Di
provinsi Jawa Barat kejadian DBD cenderung terus meningkat. Pada tahun 2008 jumlah penderita adalah 23248 orang dengan IR sebesar 54.23, pada tahun
2009 jumlah penderita naik menjadi 35.453 orang dengan IR sebesar 83.95 (www.bankdata.depkes.go.id, dibuka tanggal 4 April
2010).
Tabel 1.1
Angka Kejadian Demam
Berdarah Dengue
Provinsi Jawa Barat Tahun
2007-2008
NO
|
KOTA
|
2007
|
2008
|
1
|
Bogor
|
2.045
|
1.023
|
2
|
Sukabumi
|
697
|
1.124
|
3
|
Cianjur
|
426
|
362
|
4
|
Bandung
|
1.935
|
1.371
|
5
|
Garut
|
544
|
135
|
6
|
Tasikmalaya
|
279
|
179
|
7
|
Ciamis
|
474
|
535
|
8
|
Kuningan
|
345
|
184
|
9
|
Cirebon
|
1.027
|
824
|
10
|
Majalengka
|
393
|
182
|
11
|
Sumedang
|
835
|
548
|
12
|
Indramayu
|
1.020
|
858
|
13
|
Subang
|
1.055
|
622
|
14
|
Purwakarta
|
678
|
320
|
15
|
Karawang
|
1.093
|
812
|
16
|
Bekasi
|
1.356
|
901
|
17
|
Kota
Bogor
|
1.807
|
350
|
18
|
Kota
Sukabumi
|
968
|
1.326
|
19
|
Kota
Bandung
|
4.717
|
855
|
20
|
Kota
Cirebon
|
434
|
3.601
|
21
|
Kota
Bekasi
|
3.065
|
329
|
22
|
Kota
Depok
|
2.956
|
2.885
|
23
|
Kota
Cimahi
|
2.376
|
1.778
|
24
|
Kota
Tasikmalaya
|
751
|
1.238
|
25
|
Kota
Banjar
|
170
|
416
|
Di wilayah Kota Sukabumi sendiri angka
kejadian DBD cenderung meningkat, pada
tahun 2007 penderita berjumlah 968 orang, dan pada tahun 2008 meningkat menjadi
1.326 orang atau meningkat sebanyak 37 %.
DBD
dapat menyerang mulai dari anak-anak, dewasa, orang tua, Namun berdasarkan
beberapa penelitian anak-anak merupakan yang paling rentan terhadap serangan
DBD. Di daerah endemik, mayoritas kasus DBD terjadi pada anak-anak dengan usia
kurang dari 15 tahun. Di Indonesia, penderita penyakit DBD terbanyak berusia 5
– 15 tahun (Ginanjar, 2008). Kasus penyakit DBD yang dirawat di RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi pada tahun 2009
mencapai 3.008 kasus, 114 kasus diantaranya adalah anak berusia di bawah 12
tahun dan 6 orang meninggal dunia (Rekam
Medik RSUD R. Syamsudin SH, Sukabumi).
Kasus
kematian akibat DBD sering terjadi pada anak-anak, hal ini di sebabkan selain
karena kondisi daya tahan anak-anak tidak sebagus dewasa, juga karena sistem
imun anak-anak belum sempurna. Penyakit DBD jika tidak mendapat
perawatan yang memadai dapat mengalami perdarahan yang hebat, syok dan dapat
menyebabkan kematian (Silalahi, 2006). Pengetahuan dan keterampilan yang baik
dari perawat sangat diperlukan dalam perawatan pasien DBD untuk mencegah
terjadinya masalah yang berakibat fatal.
A. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Tujuan
dari pembuatan karya tuis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
administratif dalam kenaikan pangkat dan golongan, dan untuk mendapatkan
pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung
pada anak dengan demam berdarah dengue yang komprehensif meliputi bio-psiko-sosial
dan spiritual pada anak dengan pendekatan
5 tahap proses keperawatan.
2. Tujuan
Khusus
Menggambarkan
hasil asuhan keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue sebagai berikut
:
a.
Mampu mendeskripsikan
hasil pengkajian pada anak dengan demam berdarah dengue.
b.
Mampu mendeskripsikan
diagnosa Keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue
c.
Mampu mendeskripsikan
rencana asuhan keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue.
d.
Mampu mendeskripsikan
tindakan keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue.
e.
Mampu mendeskripsikan
evaluasi i terhadap hasil asuhan keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue.
f.
Mendokumentasikan
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue,
B. Metode
Telaah
1.
Pendekatan
Metode
telaah yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi
kasus yaitu menggambarkan penerapan proses keperawatan pada anak dengan Demam
Berdarah Dengue.
2.
Tehnik Pengumpulan Data
a.
Wawancara
Wawancara
adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti
mendapat keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran
penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang
tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2005 : 102).
b.
Observasi
Observasi
(pengamatan) adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi
melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2005 : 93).
c.
Pemeriksaan Fisik
d.
Studi Dokumentasi
Studi
dokumentasi dilakukan dengan cara
mencari data-dat dari catatan keperawatan, rekam medic dan catatan kesehatan
pada klien yang menunjang penanganan
masalah klien.
e.
Studi Kepustakaan
Penulis
meakukan studi kepustakaan terhadap berbagai buku, literature dan multimedia
(internet) yang relevan untuk membuat dokumentasi.
3. Sumber
dan Jenis Data
a.
Sumber Data
1)
Data Primer
Data
primer adalah data yang diambil secara langsung oleh peneliti atau yang
mewakilinya dimana peneliti melakukan pengukuran sendiri.
2)
Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang tidak berasal dari sumber langsung. Misalnya data
yang diperoleh dari buku dan dokume.
b.
Jenis Data
1)
Data Objektif
Data
Objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Iyer et al, dlam
Nursalam, 2001:19).
2)
Data Subjektif
Data
subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2001:19).
4. Pengolahan
Data
Pengol;ahan
data dilakukan secara manual dengan cara mengklasifikasikan, mengidentifikasi,
menginterpretasikan, mendokumentasikan dan memverifikasi, selanjutnya disajikan
secara tekstual.
C. Sistematika
Penulisan
Untuk
memudahkan memahami karya tulis ini, penulis memberikan gambaran isi dari
setiap BAB sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan
dan menggambarkan tentang hal-hal yang melatar belakangi penulisan karya tulis,
tujuan penyusunan yang ingin dicapai baik secara umum maupun khusus, metode
penulisan dan sistematika penulisan .
BAB II TINJAUAN
TEORITIS
Memberikan
gambaran secara teori meliputi konsep dasar yang berkaitan dengan penyakit
Demam Berdarah Dengue meliputi konsep
dasar yang terdiri dari pengertian, etiologi, patofisiologi klasifikasi,
manifestasi klinis, Pemeriksaan diagnostik, manajemen medik secara umum, dampak masalah
terhadap kebutuhan dasar klien sebagai mahluk holistik dan tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan serta
evaluasi
BAB II TINJAUAN
KASUS DAN PEMBAHASAN
Merupakan
laporan asuhan keperawatan pada anak dengan Demam Berdarah Dengue yang
disajikan sesuai dengan sistematika proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan
catatan perkembangan serta pembahasan mengenai kesenjangan yang ada di tinjauan
teoritis dan tinjauan kasus pada anak dengan Demam Berdarah Dengue.
BAB IV KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
Berisi
kesimpulan dari seluruh isi laporan asuhan keperawatan dan memberikan
rekomendasi kepada pihak terkait dalam meningkatkan asuhan keperawatan. Pada
bagian akhir karya tulis yaitu penutup yang berisi daftar tentang buku yang
digunakan sebagai referesi yang mendukung karya tulis, lampiran tentang satuan
penyuluhan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan diakhiri dengan daftar
riwayat hidup penulis.
No comments:
Post a Comment