MATERI PENYULUHAN
A.
Definisi ASI Eksklusif
Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim
(Roesli U, 2005).
B.
Pengelompokan (Stadium)
ASI
Menurut Purwanti HS (2004), ada tiga stadium
ASI:
1.
ASI Stadium I
ASI Stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama
disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari keempat. Warna
kuning keemasan kolostrum disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel
hidup.
2.
ASI Stadium II
ASI Stadium II adalah ASI peralihan, yang diproduksi pada hari ke-4
sampai hari ke-10.
3.
ASI Stadium III
ASI Stadium III adalah ASI matur, yang diproduksi dari hari ke-10
sampai seterusnya.
C.
Waktu Pemberian ASI
Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu
setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi
berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan
ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun
(Roesli U, 2005).
D.
Komponen-komponen ASI
Menurut Alkatiri S (1996) dan Suradi R, Tobing HKR (2004), komponen-komponen
di dalam ASI antara lain: protein, laktosa, lemak. Kadar protein ASI sebesar
0,9%, sebesar 60% diantaranya berupa whey, yang lebih mudah dicerna
dibandingkan kasein (protein utama susu sapi). Lemak di dalam ASI merupakan
campuran dari fosfolipid, kolesterol, vitamin A, dan karotinoid. Di dalam ASI
juga terdapat asam amino (sistin dan taurin) yang tidak terdapat di dalam susu
sapi. Sistin untuk pertumbuhan somatik (tubuh), sedangkan taurin untuk
pertumbuhan otak.
Kadar elektrolit dalam ASI lebih rendah daripada yang terkandung di
dalam susu formula, ini menguntungkan mengingat kondisi ginjal bayi yang belum
sempurna.
Kadar vitamin A, C, D, E dan niasin di dalam ASI lebih tinggi
dibandingkan dengan susu sapi atau susu formula. Sedangkan kadar vitamin
neurotopik, seperti: thiamin, riboflavin, dan sianokobalamin di dalam ASI lebih
rendah dibandingkan dengan susu sapi atau susu formula.
ASI juga mengandung zat untuk melawan/memberantas jasad renik, seperti
sel T dan imunoglobulin, yang merupakan pertahanan tubuh spesifik. Juga
mengandung sel fagosit, komplemen C2 dan C4, lisosim, laktoperoksidase,
laktoferin, transferin, yang merupakan pertahanan tubuh non-spesifik. Dengan
mengikat zat besi, laktoferin telah berperan menghambat pertumbuhan Stafilokokus
dan E.coli yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya.
Laktoferin juga dapat menghambat pertumbuhan jamur kandida.
Selain itu, Lactobacillus bifidus di dalam ASI berfungsi
mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan
saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme, seperti E.coli (yang sering menyebabkan bayi menderita
diare), shigella, dan jamur.
E.
Manfaat ASI Eksklusif
untuk Bayi
Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat pemberian ASI
yang diperoleh bayi adalah:
1.
ASI sebagai nutrisi.
2.
ASI meningkatkan daya tahan tubuh.
ASI yang keluar saat kelahiran bayi sampai hari ke-4 atau ke-7
(kolostrum) mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature).
Zat ini akan melindungi bayi dari penyakit diare (mencret).
1.
ASI meningkatkan kecerdasan.
Nutrien pada ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi adalah
taurin, laktosa, dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6).
2.
ASI eksklusif meningkatkan jalinan
kasih sayang.
Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara ibu dan
bayinya. Si bayi juga merasa aman, tenteram, dan terjaga.
1.
ASI eksklusif sebagai makanan
tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
2.
Suhu ASI sama dengan suhu tubuh.
Kesesuaian suhu inilah yang menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
3.
ASI eksklusif dapat mengurangi
terjadinya sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan pada bayi.
4.
ASI eksklusif melindungi bayi dari
serangan alergi.
5.
ASI eksklusif meningkatkan daya
penglihatan dan kepandaian bicara bayi.
6.
ASI eksklusif membantu pembentukan
rahang yang bagus.
7.
ASI eksklusif mengurangi risiko
terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi
kemungkinan menderita penyakit jantung.
8.
ASI eksklusif menunjang
perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa
berjalan.
9.
ASI eksklusif menunjang
perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan
hubungan sosial yang baik.
F. Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu
Menurut Roesli U (2005) dan Alkatiri S (1996), manfaat ASI eksklusif
untuk ibu adalah:
1.
Mengurangi perdarahan setelah
melahirkan.
2.
Mengurangi terjadinya anemia.
3.
Menjarangkan kehamilan.
4.
Mengecilkan rahim.
5.
Lebih cepat langsing kembali.
6.
Mengurangi kemungkinan menderita
kanker payudara dan kanker indung telur.
7.
Kebersihannya terjamin, karena ASI
sangat higienis.
8.
Lebih ekonomis (murah), bahkan
gratis.
9.
Hemat waktu dan tidak merepotkan.
10.
Mudah pemberiannya karena tidak
perlu diolah.
11.
Segar, siap pakai, sewaktu-waktu
dapat diberikan.
12.
Portabel (mudah dibawa
kemana-mana) dan praktis.
13.
Memberi kepuasan psikologis dan
kebahagiaan bagi ibu.
G. Urutan Tindakan Menyusui
Menurut Purwanti HS (2004), ada sepuluh urutan
tindakan menyusui:
1.
Pilih posisi yang paling nyaman
untuk menyusui. Siapkan peralatan seperti: kapas, air hangat, handuk kecil yang
bersih atau tisu, bantal untuk penopang bayi, selimut kecil, dan penopang kaki
ibu. Siapkan sesuai kebutuhan.
2.
Baringkan bayi di atas bantal
dengan baik sehingga posisi bayi saling berhadapan dengan ibu. Perut ibu
berhadapan dan bersentuhan dengan perut bayi. Perhatikanlah kepala agar tidak
terjadi pemuntiran leher dan punggung bayi harus lurus (tidak membungkuk).
3.
Mula-mula pijatlah payudara dan
keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting susu untuk menjaga kelembaban
puting. Lalu oleskan puting susu ibu ke bibir bayi untuk merangsang refleks
isap bayi (rooting reflex).
4.
Topang payudara dengan tangan kiri
atau tangan kanan dan empat jari menahan bagian bawah areola mammae hingga bayi
membuka mulutnya.
5.
Setelah bayi siap menyusu,
masukkan puting susu sampai daerah areola mammae masuk ke mulut bayi.
Pastikan bayi mengisap dengan benar dan biarkan bayi bersandar ke arah ibu.
Jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan
bayi sulit menyusu dengan benar. Saat mengisap akan sering terlepas karena
tidak ada tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan payudara ibu.
6.
Pertahankan posisi bayi yang tepat
dan nyaman sehingga memungkinkan bayi dapat mengisap dengan benar. ASI keluar
dengan lancar dan puting susu ibu tidak lecet. Bila posisi tidak benar dan
puting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman.
7.
Susui bayi selama ia mau dan
berikan ASI secara bergantian pada kedua payudara untuk mempertahankan produksi
ASI tetap seimbang pada kedua payudara.
8.
Setelah bayi selesai menyusu,
sebaiknya puting susu dan sekitarnya dibasahi oleh ASI dan biarkan kering
sendiri.
9.
Setelah menyusui, bila bayi tidak
tidur, sendawakan bayi dengan dengan meletakkan bayi telungkup lalu punggungnya
ditepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan
tepuklah punggung bayi.
10.
Bila menghadapi masalah, segeralah
hubungi petugas kesehatan yang memahami tata laksana ASI.
A. Tips Agar ASI Lancar
Berikut ini sembilan tips dari Tabloid Mingguan Nakita (15-21 Juni
2009) yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:
1.
Carilah informasi tentang
keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk menimbulkan motivasi
menyusui.
2.
Saat persalinan tiba, pilihlah
rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dapat memberi
ASI on demand (saat dibutuhkan).
3.
Siapkanlah diri secara fisik dan
mental untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon oksitosin bekerja
memproduksi ASI.
4.
Dukungan suami sangat diperlukan.
Jangan takut ditinggal suami karena payudara menjadi jelek. Menyusui tidak
mengubah bentuk payudara Anda.
5.
Belajarlah cara dan posisi
menyusui yang benar.
6.
Janganlah memberi makanan/minuman
apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir.
7.
Carilah suasana yang tenang dan
bersikaplah rileks saat menyusui.
8.
Hindarilah stres.
9.
Konsumsilah makanan bergizi,
buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya 8-10 gelas per hari.
I. Fakta Seputar ASI, Prolaktin, dan Oksitosin
Menurut Nelson (1996) dan Mexitalia M (2004), ada beberapa fakta
seputar ASI, prolaktin, dan oksitosin yang perlu diketahui:
1.
Mulainya lagi menstruasi
seharusnya tidak menghalangi kelanjutan menyusui.
2.
Tinja bayi yang minum ASI memiliki
pH yang lebih rendah daripada tinja bayi peminum susu sapi.
3.
Kadar vitamin K yang rendah pada
ASI dapat menyebabkan penyakit perdarahan pada neonatus (bayi baru lahir),
sehingga pemberian 1 mg vitamin K1 secara parenteral pada saat lahir dianjurkan
untuk semua bayi, terutama bayi yang akan diberi ASI.
4.
Penyakit hemolitik bayi baru lahir
(erythroblastosis fetalis) bukan kontraindikasi pemberian ASI.
5.
Jika ibu yang sedang menyusui
menderita hepatitis B, bayi harus mendapat protokol imunisasi yang dipercepat
dengajn dosis pada saat lahir, 1 bulan, dan 2 bulan.
6.
Ada dua hormon yang bekerja pada
proses menyusui, yaitu: prolaktin dan oksitosin.
7.
Beberapa hal yang perlu diketahui
tentang prolaktin:
Prolaktin lebih banyak diproduksi
pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari sangatlah penting untuk
mempertahankan laktasi.
Prolaktin membuat ibu rileks
bahkan terkadang mengantuk, sehingga ibu tetap dapat beristirahat meskipun
menyusui malam hari.
Hormon yang berkaitan dengan
prolaktin dapat menekan pematangan sel telur, maka menyusui dapat membantu
menunda kehamilan.
8.
Beberapa tanda dan perasaan bahwa
refleks oksitosin berjalan adalah:
Ibu merasa ada perasaan memeras
dan menggelitik di dalam payudara sesaat, sebelum, dan sesudah menyusui.
ASI mengalir dari payudara saat
ibu memikirkan bayinya atau mendengar tangisan bayi.
ASI menetes pada payudara
sebelahnya saat bayinya mengisap/menetek.
ASI memancar halus saat bayi
menghentikan menetek di tengah menyusui.
Nyeri karena kontraksi rahim,
terkadang dengan aliran darah saat menyusui dalam minggu pertama.
Isapan serta menelan yang pelan
dan dalam oleh bayi, menunjukkan bahwa ASI mengalir ke dalam mulutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alkatiri, (1996). Kajian Imunoglobulin di Dalam ASI, Airlangga
University Press, Jakarta.
Anonim. Tips Agar ASI Lancar. Tabloid Mingguan Nakita No. 533/TH
XI/15-21 Juni 2009. Hlm 23
Mexitalia M. Exclusive Breastfeeding and The Right Time of Weaning.
Nestle Nutrition Update. Makasar. 12-14 Maret 2004.
Nelson WE, Behrman RE, Kliegman R, Arvin AM (Ed). Nelson Textbook of
Pediatrics. 15/E. W.B. Saunders Company. Philadelphia. 1996.
Purwanti, Sri. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC
Roesli, Utami. (2005). Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus
Agriwidya, Anggota IKAPI.
Sradi., R, Tobing, HKR (2004). Manajemen Laktasi, Cetakan ke-2 Program Manajemen Laktasi
Perkumpulan Perinatologi Indonesia,Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment