PESAN SEGERA

Dengan 50rb dapatkan : 1 ASKEP atau, 2 SAP+2Leaflet, atau 2 Artikel, atau 3 Askep Persentation dan Terima Pesanan

Friday, August 2, 2013

Materi Penyuluhan Alat Kontrasepsi

DUNIA KEPERAWATAN | 10:13 PM |
MATERI PENYULUHAN
“ALAT KONTRASEPSI“



Definisi
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.

Metode Kontrasepsi Alami
Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.
Kelebihan:
  • Tidak ada efek samping.
  • Ekonomis
Kekurangan:
  • Angka kegagalan tinggi yaitu 10 - 30 dari 100 wanita.

Metode Kontrasepsi Dengan Alat
Bisa dibagi menjadi:
1.       Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).
Kelebihan:
·         Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100 wanita tiap tahun.


Kekurangan:
·         Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar kandungan.
·         Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
·         Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.

2.       Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.
a. Kondom
Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.
Kelebihan:
·       Aman dipakai
·       Mudah didapat
·       Cukup efektif bila digunakan dengan benar.
·       Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B HIV/AIDS.
Kekurangan:
·       Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya.
·       Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun.

b. Diafragma
Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim.
Kelebihan:
  • Dapat dipakai berkali-kali.
  • Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B HIV/AIDS.
Kekurangan:
  • Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 - 20 per 100 wanita per tahun.
  • Sulit dipasang.

c. Spermisida
Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
Kelebihan:
  • Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea, klamida, hepatitis B, HIV/AIDS
  • Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh.
Kekurangan:
  • Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun.
  • Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B, penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, klamidia, gonorrhea.
  • Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina.
  • Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti kondom atau diafragma.

3. Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya progesteron saja.

a.       Pil KB Terpadu
Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan adalah pil dosis rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram progesteron.
Kelebihan:
·         Mudah didapat
Kekurangan:
·         Harus diminum setiap hari.
·         Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:
·         ibu menyusui,
·         perokok,
·         berusia 40 tahun ke atas,
·         memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.
·         Menimbulkan efek samping:
·         terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
·         mual-mual
·         sakit kepala

b.      Pil KB Mini
Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.
Kelebihan:
·         Dapat digunakan untuk ibu menyusui
·         Mudah didapat
Kekurangan:
·         Memiliki efek samping yaitu:
·         Pendarahan tidak teratur
·         Haid tidak datang
·         Terkadang muncul sakit kepala

c. Suntikan
Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali. Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah satunya yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk bisa hamil kembali. Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu:
Suntikan progestin;
Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo provera dan depo noristerat.
Kelebihan:
  • Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak boleh memakai tambahan estrogen.
Kekurangan:
  • Memiliki efek samping:
  • Pendarahan tidak teratur
  • Haid tidak datang
  • Berat badan bertambah
Suntikan terpadu
Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo estrogen-progesteron atau cyklofem.
Kelebihan:
  • Tidak mempengaruhi siklus haid
Kekurangan:
  • Tidak bisa dipakai ibu menyusui
  • Sulit diperoleh
  • Relatif mahal
  • Tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan minum pil KB terpadu dan suntikan progestin.
d.   Susuk
Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada 2 jenis:
  • Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun. Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %.
  •  Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.
Kelebihan:
  • Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun.
  • Bisa digunakan oleh wanita yang mengalami masalah dengan hormon estrogen.
  • Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobatan untuk kekejangan.
  • Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.
Kekurangan:
  • Susuk lebih gampang dipasang daripada dicopot. Jadi sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja kesehatan di klinik atau pos pelayanan KB sudah terlatih dan terampil serta bersedia mencopot susuk seandainya tidak lagi dikehendaki.
  • Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan:
- Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara
- Haidnya sudah terlambat datang
- Mengalami perdarahan abnormal dari vagina
- Penderita sakit jantung
- Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang

e. IUD (intra uterine device, spiral).
Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim.
 Terdapat 2 macam IUD:
§  melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
§  melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).
Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda.
Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur.
Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan.
Efek samping dari IUD:
§  Perdarahan dan nyeri
§  Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)
§  Perforasi rahim
§  Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24 jam

§  Risiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar 55% IUD

No comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search