JENIS-JENIS IDEALISME
Sejarah idealisme cukup berliku-liku dan meluas karena mencakup berbagai
teori yang berlainan walaupun berkaitan. Ada beberapa jenis idealisme:
yaitu idealisme subjektif,
idealisme objektif, dan idealisme personal.
1.
Idealisme
Subjektif
Idealisme subjektif adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik
tolak pada ide manusia atau ide sendiri. Alam dan masyarakat ini tercipta dari
ide manusia. Segala sesuatu yang timbul dan terjadi di alam atau di masyarakat
adalah hasil atau karena ciptaan ide manusia atau idenya sendiri, atau dengan
kata lain alam dan masyarakat hanyalah sebuah ide/fikiran dari dirinya sendiri
atau ide manusia. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah seorang dari inggris yang
bernama George Berkeley (1684-1753 M). Menurut Berkeley, segala sesuatu yang
tertangkap oleh sensasi/perasaan kita itu bukanlah materi yang real dan ada
secara
objektif.
2.
Idealisme Objektif
Idealisme Objektif adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar
ide manusia. Idealisme objektif ini dikatakan bahwa akal menemukan apa yang
sudah terdapat dalam susunan alam. Menurut idealisme objektif segala
sesuatu baik dari alam atau masyarakat adalah hasil dari ciptaan ide universil. Pandangan
filsafat seperti ini pada dasarnya mengakui sesuatu yang bukan materi, yang ada
secara abadi di luar manusia, sesuatu yang bukan materi itu ada sebelum dunia
alam semesta ini ada, termasuk manusia dan segala pikiran dan perasaannya.
Filsuf idealis yang pertama kali dikenal adalah Plato. Ia membagi dunia
dalam dua bagian. Pertama, dunia persepsi, dunia yang konkret
ini adalah temporal dan rusak; bukan dunia yang sesungguhnya, melainkan
bayangan alias penampakan saja. Kedua,terdapat alam di atas alam
benda, yakni alam konsep, idea, universal atau esensi yang abadi.
3.
Idealisme Personal
(personalisme)
Idealisme personal yaitu nilai-nilai perjuangannya untuk menyempurnakan
dirinya. Personalisme muncul sebagai protes terhadap materialisme mekanik dan
idealisme monistik. Bagi seorang personalis, realitas dasar itu bukanlah
pemikiran yang abstrak atau proses pemikiran yang khusus, akan tetapi
seseorang, suatu jiwa atau seorang pemikir.
No comments:
Post a Comment