BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan
aktifitas berbagai organ sel tubuh.
Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak
terlepas dari peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang
menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa
keperawatan diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses
keperawatan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik
keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi.
B.
TUJUAN
- Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah
agar mahasiswa khususnya mahasiswa S1 keperawatan ekstensi, mampu mengingat kembali
(review) mengenai konsep pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan praktek
keperawatanyang bisa diimplementasikan pada klien yang mengalami gangguan oksigenasi
- Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan makalah ini
adalah agar mahasiswa lebih memahami :
·
Pengertian
Oksigenasi
·
Tujuan
pemberian oksigenasi
·
Anatomi
sistem pernafasan
·
Fisiologi
sistem pernafasan
·
Faktor-faktor
yang memengaruhi kebutuhan oksigen
·
Perubahan Fungsi pernapasan
KONSEP DASAR
A.
Pengertian
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling
vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari lima menit akan menyebabkan
kerusakan sel-sel otak. Selain itu oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk
mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan digunakan dalam
metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin Trifosfat) yang merupakan sumber energi
bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal.
Oksigenasi adalah memenuhi
kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen
atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga konsentrasi oksigen meningkat
dalam tubuh.
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas
oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen
meningkat dalam tubuh.
B.
Tujuan
pemberian oksigenasi
Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dapat
dilakukan dengan pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker,
fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir (suction)
Tujuan :
1. Untuk
mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk
menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk
menurunkan kerja jantung
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh
sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.
C.
Anatomi
Sistem Pernapasan
1.
Saluran Nafas Atas
a. Hidung
1)
Terdiri atas bagian
eksternal dan internal
2)
Bagian eksternal
menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
3)
Bagian internal hidung
adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri
oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
4)
Rongga hidung dilapisi
dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut
mukosa hidung
5)
Permukaan mukosa hidung
dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan
bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
6)
Hidung berfungsi
sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
7)
Hidung juga berfungsi
sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang
dihirup ke dalam paru-paru
8)
Hidung juga bertanggung
jawab terhadap olfaktori (penghirup) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa
hidung, dan fungsi ini berkurang sejalandengan pertambahan usia.
2.
Faring
a.
Faring
atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan
rongga mulut ke laring
b.
Faring
dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring
(laringofaring)
c.
Fungsi
faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
3.
Laring
a.
Laring
atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring
dan trakea
b.
Laring
sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
1)
Epiglotis
daun
katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
2)
Glotis
ostium
antara pita suara dalam laring
3)
Kartilago
tiroid
kartilago
terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam's
apple)
4)
Kartilago
krikoid
satu-satunya
cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
5)
Kartilago
aritenoid
digunakan
dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
6)
Pita
suara
ligamen
yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara
melekat pada lumen laring)
c.
Fungsi
utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
d.
Laring
juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batu
4.
Trakea
a.
Disebut
juga batang tenggorok
b.
Ujung
trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
2. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
a.
Terbagi
menjadi bronkus kanan dan kiri
b.
Disebut
bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
c.
Bronkus
lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri
terbagi menjadi 9 bronkus segmental
d.
Bronkus
segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
a.
Bronkus
segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
b.
Bronkiolus
mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut
tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus
Terminalis
Bronkiolus
membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
a.
Bronkiolus
terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
b.
Bronkiolus
respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas
5.
Duktus
alveolar dan Sakus alveolar
a.
Bronkiolus
respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
b.
Dan
kemudian menjadi alveoli
6. Alveoli
a.
Merupakan
tempat pertukaran O2 dan CO2
b.
Terdapat
sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
c. Terdiri atas 3 tipe :
1)
Sel-sel
alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
2)
Sel-sel
alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi
surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar
agar tidak kolaps)
3)
Sel-sel
alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan
bekerja sebagai mekanisme pertahanan
7. Paru-paru
a.
Merupakan
organ yang elastis berbentuk kerucut
b.
Terletak
dalam rongga dada atau toraks
c.
Kedua
paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa
pembuluh darah besar
d.
Setiap
paru mempunyai apeks dan basis
e.
Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3
lobus oleh fisura interlobaris
f.
Paru
kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
g.
Lobos-lobus
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya
8. Pleura
a. Merupakan lapisan tipis yang mengandung
kolagen dan jaringan elastis
b. Terbagi mejadi 2 :
1)
Pleura
parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
2) Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi
setiap paru-paru
c. Diantara pleura terdapat rongga pleura
yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan
itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan
paru-paru
d.
Tekanan
dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah
kolap paru-paru
D.
Fisiologi Sistem Pernapasan
Bernafas/pernapasan merupkan proses
pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup
(inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas
yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada,
otot-otot pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding abdomen, dan pusat
pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernapasan antara 12-15
kali per menit.
Proses
bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1.
Ventilasi
yaitu
masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.
Proses
keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara
atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan
volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c.
Pengembangan
paru yang adekuat
2.
Difusi
yaitu
pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler
paru-paru.
Proses
keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar
ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli
sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat
rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan
tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi
sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara
alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d.
Keadaan/jumlah
kapiler dara
e. Afinitas
f.
Waktu
adanya udara di alveoli
3.
Transpor
yaitu
pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya
karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju transportasi :
1. Curah jantung (cardiac Output / CO)
2. Jumlah sel darah merah
3. Hematokrit darah
4.
Latihan
(exercise)
5.
Keadaan pembuluh darah
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh
system respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.
·
Sistem kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung
untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari
vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui
katup aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik
melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu kembali membentuk vena yang
kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari atrium kanan
masuk dalam ventrikel kanan melalui katup pulmonalis untuk kemudian dialirkan
ke paru-paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di dalam vena
pulmonalis kembali ke atrium kiri dan bersikulasi secara sistemik berdampak
pada kemampuan transport gas oksigen dan karbon dioksida.
·
Hematologi
Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon dioksia
dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit
yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut dalam plasma.
Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan setiap molekul dari
keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigenasi
membentuk oksihemoglobin (HbO2). Afinitas atau ikatan Hb dengan O2
dipengaruhi oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.
Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan memengaruhi transport
gas.
E.
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigen.
1.
Faktor
Fisiologi
a.
Menurunnya kapasitas pengingatan
O2 seperti pada anemia.
b.
Menurunnya konsentrasi O2
yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas.
c.
Hipovolemia
sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport O2 terganggu.
d.
Meningkatnya metabolisme
seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dan lain-lain.
e.
Kondisi yang memengaruhi
pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, muskulus skeleton
yang abnormal, penyalit kronik seperti TBC paru.
2.
Faktor
Perkembangan
a.
Bayi prematur yang disebabkan
kurangnya pembentukan surfaktan.
b.
Bayi dan toddler adanya risiko
infeksi saluran pernapasan akut.
c.
Anak usia sekolah dan remaja,
risiko infeksi saluran pernapasan dan merokok.
d.
Dewasa muda dan pertengahan :
diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit
jantung dan paru-paru.
e.
Dewasa tua : adanya proses
penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun,
ekspansi paru menurun.
3.
Faktor Perilaku
a.
Nutrisi : misalnya pada
obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia
sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan
arterioklerosis.
b.
Exercise akan meningkatkan
kebutuhan oksigen.
c.
Merokok : nikotin menyebabkan
vasokontriksi pembuluh darah perifer dan koroner.
d.
Substansi abuse (alcohol dan
obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan
hemoglobin, alcohol, menyebabkan depresi pusat pernapasan.
e.
Kecemasan : menyebabkan
metabolism meningkat
4.
Faktor Lingkungan
a.
Tempat kerja
b.
Suhu lingkungan
c.
Ketinggian tempat dan
permukaan laut.
·
Perubahan-perubahan fungsi
jantung yang memengaruhi kebutuhan oksigenasi :
1.
Gangguan
kondiksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia).
2.
Perubahan cardiac output,
menurunnya cardiac output seoerti pada pasien dekom menimbulkan hipoksia
jaringan.
3.
Kerusakan
fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang
mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras.
4.
Myocardial iskhemial infark
mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium.
F.
Perubahan Fungsi pernapasan
1.
Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam
paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat
disebabkan karena :
a.
Kecemasan
b.
Infeksi/sepsis
c.
Keracunan obat-obatan
d.
Ketidakseimbangan
asam basa seperti pada asidosis metabolic.
Tanda-tanda
dan gejala hiperventilasi adalah
takikardia, napas pendek, nyeri dada (chest pain), menurunkan konsentrasi,
disorientasi , tinnitus.
2.
Hipoventilasi
Hivoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk
memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2
dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).
Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala,
penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritmia, ketidakseimbangan
elektrolit, kejang dan kardiak arrest.
3.
Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2
yang diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O2 pada tingkat
seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh :
a.
Menurunnya hemoglobin
b.
Berkurangnya konsentrasi O2
jika berada di puncak gunung.
c.
Ketidakmampuan jaringan
mengikat O2 seperti pada keracunan sianida.
d.
Menurunnya difusi O2
dari alveoli ke dalam darah seperti pneumonia.
e.
Menurunnya perfusi jaringan
seperti pada syok.
f.
Kerusakan/gangguan ventilasi.
Tanda-tanda
hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi,
nadi meningkat, pernapasan cepat dan dalam, sianosis, sesak napas, dan
clubbing.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan,
pendidikan)
Umur
pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun
psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan
dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan
dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.
2.
Keluhan
utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan
utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat
perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya
mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat,
kapasitas vital menurun
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam
hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah /
penyakit yang sama.
5. Riwayat sosial
Perlu
dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok,
pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.
6. Riwayat psikologis
Disini
perawat perlu mengetahui tentang :
1. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya
2. Pengaruh sakit terhadap cara hidup
3. Perasaan klien terhadap sakit dan
therapi
4.
Perilaku
/ tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi
7. Riwayat spiritual
8. Pemeriksaan fisik
a. Hidung dan sinus
Inspeksi
: cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat,
darah), kesimetrisan hidung.
Palpasi
: sinus frontalis, sinus maksilaris
b. Faring
Inspeksi
: warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak
c. Trakhea
Palpasi
: dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian
bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga
kedudukan trakhea dapat diketahui.
d. Thoraks
Inspeksi :
Inspeksi :
· Postur, bervariasi misalnya pasien
dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
· Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan
orang dewasa. Dada bayi berbentuk bulat/melingkar dengan diameter
antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa
perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2
Beberapa
kelainan bentuk dada diantaranya :
1)
Pigeon
chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit,
diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan.
2)
Funnel
chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon
chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil.
Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau
perbandingannya 1 : 1.
Kelainan tulang belakang
diantaranya :
a.
Kiposis
atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke belakang.
b.
Lordosis
yaitu dada membusung ke depan atau punggung berbentuk cekung.
c.
Skoliosis
yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.
·
Pola
napas
a.
eupnea
yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan
tidak butuh tenaga untuk melakukannya,
b.
tachipnea
yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea
yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mnt
c.
apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.
·
Kaji
volume pernapasan
a.
hiperventilasi
yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan
yang dalam dan panjang
b. hipoventilasi yaitu berkurangnya udara
dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.
· Kaji sifat pernapasan apakah klien
menggunakan pernapasan dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan
dada, ataukah pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan
pengembangan perut.
·
Kaji
ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler,
-
cheyne
stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi
apnea.
-
kusmaul
yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan
yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.
·
Perlu
juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yang
menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan
bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau berdiri
·
Perlu
juga dikaji bunyi napas
-
stertor/mendengkur
yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas
-
stidor
yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat inspirasi
-
wheezing
yaitu bunyi napas seperti orang bersiul,
-
rales
yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi
-
ronchi
yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.
·
Perlu
juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami
-
batuk
produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi,
-
non
produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi
-
hemoptue
yaitu batuk yang mengeluarkan darah
·
Status
sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi
-
takhikardi
yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah
-
bradikhardi
yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.
Juga perlu dikaji tekanan darah
Juga perlu dikaji tekanan darah
-
hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang
tinggi
-
hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang
rendah.
·
Juga
perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah
-
anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen
dalam jaringan kurang
-
hipoxemia
yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang
-
hipoxia
yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal
atau eksternal
-
cianosis
yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat
deoksigenasi yang berlebihan dari Hb
-
clubbing
finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu
yang lama.
Palpasi :
Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri
tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.
Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat
dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru
dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah
terasa karena suara pria besar.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim
terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya
adalah :
1.
Bersihan
jalan nafas tidak efektif
2.
Pola
napas tidak efektif
3.
Gangguan
pertukaran gas
4.
Penurunan
kardiak output
5.
Rasa
berduka
6.
Koping
tidak efektif
7.
Perubahan
rasa nyaman
8.
Potensial/resiko
infeksi
9.
Interaksi
sosial terganggu
10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon
klien
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Yaitu
tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.
Tanda-tandanya :
Tanda-tandanya :
·
Bunyi
napas yang abnormal
·
Batuk
produktif atau non produktif
·
Cianosis
·
Dispnea
·
Perubahan
kecepatan dan kedalaman pernapasan
Kemungkinan faktor penyebab :
·
Sekresi
yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi
·
Kecelakaan
atau trauma (trakheostomi)
·
Nyeri
abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada
·
Obat-obat
yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan
·
Hilangnya
kesadaran akibat anasthesi
·
Hidrasi
yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran
·
Immobilisasi
·
Penyakit
paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi
2. Pola napas tidak efektif
Yaitu
respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak
adekuat
Tanda-tandanya
:
· Dispnea
· Peningkatan kecepatan pernapasan
· Napas dangkal atau lambat
· Retraksi dada
· Pembesaran jari (clubbing finger)
· Pernapasan melalui mulut
· Penambahan diameter antero-posterior
· Cianosis, flail chest, ortopnea
· Vomitus
· Ekspansi paru tidak simetris
Kemungkinan faktor penyebab :
·
Tidak
adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri
· Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia,
trauma kepala, keracunan obat anasthesi
· Gangguan muskuloskeletal seperti :
fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru
· CPPO seperti : empisema, obstruksi
bronchial, distensi alveoli
· Hipoventilasi akibat kecemasan yang
tinggi
· Obstruksi jalan napas seperti : infeksi
akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial atau oedema
· Penimbunan CO2 akibat penyakit paru
3. Gangguan pertukaran gas
Yaitu
perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis
respiratori.
Tanda-tandanya
:
· Dispnea,
· Abnormal
gas darah arteri
· Hipoksia
· Gelisah
· Takikardia
· Sianosis
· Hipoksemia
· Tingkat
kedalaman irama pernafasan abnormal
Kemungkinan
penyebab :
·
Penumpukan cairan dalam paru
·
Gangguan
pasokan oksigen
·
Obstruksi saluran pernapasan
·
Bronkhospasme
·
Edema paru
·
Pembedahan paru
Kemungkinan penyebab :
· Disfungsi kardiak output akibat penyakit
arteri koroner, penyakit jantung
· Berkurangnya volume darah akibat
perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan jantung
· Cardiak arrest akibat gangguan
elektrolit
· Ketidakseimbangan elektrolit seperti
kelebihan potassiom dalam darah
C.
Rencana Keperawatan
1. Bersihan
jalan napas tidak efektif
Inter vensi:
a. Auskultasi
dada bagian anterior dan posterior
Rasional : untuk mengetahui
adanya penurunan
atau tidaknya ventilasi dan bunyi
tambahan.
b. Lakukan pengisapan jalan napas bila diperlukan
Rasional : Merangsang terjadinya
batuk atau pembersihan jalan napas secara mekanik pada pasien yang tak mampu batuk
secara efektif dan penurunan
kesadaran
c. Pertahankan kaedekuatan hidrasi
untuk menurunkan viskositas
sekresi.
Rasional : memobilisasi
keluarnya sputum
d. Instruksikan untuk batuk efektif & teknis napas dalam untuk memudahkan keluarnya sekresi.
Rasional : memudahkan
ekspansi maksimal paru atau jalan napas lebih kecil dan membantu silia untuk mempermudah jalan napas
e. Kolaborasi
dengan berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik
Rasional : Untuk
menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret.
f.
Kolaborasi
dengan berikan obat sesuai indikasi :mukolitik, ekspektoran, bronkodilator.
Rasional : untuk menurunkan spasme bronkus
dengan mobilisasi sekret
g.
Kolaborasi
dengan bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain mis :
spiromerti iasentif, perkusi, drainase postural.
Rasional : memudahkan pengenceran
dan pembuangan secret.
2.
Pola napas tidak
efektif
a.
Tinggikan kepala tempat
tidur, letakkan pada posisi semi fowler
Rasional : Merangsang
fungsi pernapasan atau ekspansi
paru
b.
Bantu klien untuk
melakukan batuk efektif & napas dalam
Rasional : Meningkatkan
gerakan sekret ke jalan
napas, sehingga mudah untuk dikeluarkan
c.
Berikan tambahan
oksigen masker/ oksigen nasal sesuai indikasi
Rasional : Meningkatkan
pengiriman oksigen ke paru untuk kebutuhan sirkulasi.
d.
Berkolaborasi
dengan dokter dalam pemberian
ekspektoran
Rasional : Membantu
mengencerkan secret, sehingga mudah untuk dikeluarkan
3.
Gangguan pertukaran gas
a.
Berikan O2 sesuai
indikasi
Rasional : Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar dan dapat
memperbaiki hipoksemia jaringan
b.
Pantau GDA Pasien
Rasional : Nilai GDA yang normal menandakan pertukaran gas
semakin membaik
c.
Pantau pernapasan
Rasional : Untuk
evaluasi distress pernapasan
4. Penurunan kardiak output
a. Palpasi nadi perifer
Rasional : Penurunan curah jantung dapat menunjukan menurunnya nadi radial,popliteal,dorsalis pedis & pastibial
b.Observasi kuliat terhadap pucat dan sianosis
Rasional : Pucat menunjukan menurunnya perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya curah jantung, vasokontriksi & anemia.
c. Pantau TTV
Rasional : TTV dalam batas normal menunjukan kerja jantung normal
d. Kolaborasi pemberian O2
Rasional : Meningkatkan asupan oksigen dan mencegah hipoksia
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oksigen
(O2) adalah satu komponen
gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara
dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta
menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen
ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler
dan hematology.
Sistem
pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa
ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi
abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat
frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses
oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
B. Saran
Disadari oleh kelompok bahwa makalah yang telah disusun oleh kelompok
yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kelompok mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat
membangun agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi
orang lain masyarakat pada umumnya.
like this...
ReplyDeletemmbntu bnget tugas kuliahQ,,,
mksih yah
God Bless You
Aminn dan Alhamdulillah,,,
Deletemakasih kunjungnny, di tunggu kunjungannya dan follownya...
Semoga Kita diberikan KESEHATAN Lahir dan Batin ^_^